Tuesday, July 9, 2013

Jav Main Pasir

Hari Minggu kemarin, acara arisan keluarga besar Papah diadakan di rumah Ua yang mempunyai TK dan Playgroup. Seru! Jadi Jav bersama sepupu-sepupu seumurannya bisa sekalian main ayunan, jungkat-jungkit, dan sebagainya.

Ngobrol-ngobrol sama Ua tentang rencana saya mencari PAUD/Playgroup untuk Jav, Ua setuju kalau saya lebih memilih 'sekolah' yang kegiatannya lebih banyak bermain. Karena anak seumur Jav senangnya bereksplorasi, sehingga jangan harap bisa melihat dia duduk manis sambil menggambar. Tetapi banyak loh permainan anak yang dapat menstimulasi motorik halusnya sebagai persiapan untuk menulis. Salah satunya yaitu bermain pasir.

Kenapa harus dipersiapkan? Karena anak yang tidak dipersiapkan untuk belajar menulis, biasanya akan merasa lebih cepat lelah ketika saatnya nanti mulai belajar menulis.

Kenapa bermain pasir? Berikut beberapa manfaat dari bermain pasir bagi anak, yaitu:
  1. Psikomotorik. Melatih koordinasi antara jari tangan dan lengan anak. Ketika anak menggali pasir dengan sekop atau membentuk pasir menggunakan berbagai bentuk cetakan, maka dapat melatih otot tangan, koordinasi mata, dan motorik halus anak.
  2. Kognitif. Bermain pasir dapat menambah pengetahuan anak mengenai berbagai bentuk, ukuran, dan perubahan wujud, sehingga meningkatkan kecerdasan anak.
  3. Sensoris. Bermain pasir dapat merangsang anak untuk mengasah kemampuan sensoris melalui sentuhan kulitnya.
  4. Sosial. Bermain pasir bersama teman dapat meningkatkan kemampuan sosialnya seperti saling berbagi, saling membantu, meminta/menawarkan sesuatu, serta membangun hubungan persahabatan.
  5. Bahasa. Saat bermain bersama teman, komunikasi verbal yang terjadi dua arah dapat memperkaya kosakata dan memperlancar kemampuan bicara anak.
  6. Meskipun terlihat sederhana, bermain pasir juga bermanfaat untuk melatih syaraf taktil anak. Karena dengan teksturnya pasir dapat menghidupkan syaraf-syaraf taktil.
Maka saya pun langsung lapor ke suami supaya mengajak Jav main ke pantai *modus hihihi*. Eh, suami malah bilang, "Minta aja pasirnya ke Ua Iyam." Hmmm benar juga. Ua saya itu memang menyediakan pasir pantai di sekolahnya. Setiap tahun, beliau mengajak jalan-jalan guru-guru di sekolahnya ke pantai dan sekalian membawa pasir pantai untuk stok di sekolahnya. Akhirnya suami minta satu kantong pasir pantai dari Ua *yah gagal deh main ke pantainya heuheu*.

Cukup dengan bermodal pasir pantai, kotak plastik sebagai pengganti bak pasir, ember kecil, centong sebagai pengganti sekop, corong, dan beberapa cetakan agar-agar berbagai bentuk dan ukuran sudah cukup membuat Jav betah bermain pasir sampai berjam-jam.
Dok. Pribadi
Dok. Pribadi
Dok. Pribadi
 Yang perlu diperhatikan oleh orang tua ketika bermain pasir:
  • Pastikan kebersihan pasir. Jangan sampai terdapat serangga kecil, kotoran binatang, atau benda tajam seperti pecahan kaca yang dapat membahayakan anak.
  • Ingatkan anak untuk tidak mengusap tangannya yang penuh pasir ke daerah mulut, hidung, atau mata. Karena dikhawatirkan pasir akan masuk ke bagian-bagian tersebut.
  • Setelah selesai bermain, cuci tangan hingga bersih dengan sabun, atau lebih baik lagi kalau langsung mandi.
  • Selama tidak digunakan, pasir harus ditutup agar tetap bersih.
Referensi:
  • http://ibudanbalita.com/diskusi/pertanyaan/86686/5-Permainan-Motorik-Halus
  • http://riniraihan.wordpress.com/2011/06/06/pengembangan-keterampilan-menulis-anak-usia-dini-melalui-belajar-visual-pasir-dan-jari/

2 comments :