Once you have traveled, the voyage never ends, but is played out over and over again in the quietest chambers. The mind can never break off from the journey. (Pat Conroy)
Yup! Pengalaman paling menyenangkan untuk dikenang adalah sebuah perjalanan. Setiap perjalanan selalu pantas untuk diiingat dengan kisah suka dukanya masing-masing. Namun ada satu perjalanan yang paling tak terlupakan bagi saya, yaitu perjalanan ke Yogya untuk mengikuti "Just Write 2" yang diadakan oleh Diva Press pada bulan Juni tahun yang lalu. Bukan perjalanan dinas, perjalanan wisata, perjalanan religius, apalagi honeymoon, tapi pelatihan menulis.
Kenapa paling tak terlupakan? Karena perjalanan itu merupakan 'yang pertama'...
Pertama Kali Pergi Sendiri
Sudah tidak terhitung berapa kali saya pernah melakukan perjalanan ke luar kota bahkan ke luar pulau selama hidup saya, baik itu perjalanan bersama keluarga, teman, ataupun rekan kerja. Tapi... saya tidak pernah pergi sendiri. Iyah, 28 tahun dan saya belum pernah pergi ke luar kota sendiri!
Bayangkan, beberapa kali saya pernah mengabaikan wawancara kerja di Jakarta ketika masih berstatus fresh graduate zaman dahulu kala, hanya karena tidak berani pergi sendiri. Selain karena memang tidak pernah berniat untuk bekerja di Jakarta, juga karena malas apabila harus menanggung resiko tersasar di rimba Jakarta sana. Cupu banget yah hiks...
Sempat terlintas untuk menghubungi Aji (peserta pelatihan dari Jatinangor) supaya bisa pergi bersama dari Bandung menuju Yogya. Setelah mengintip profil Facebooknya, saya jadi enggak pede. Dia seorang mahasiswa yang masih muda (dan ganteng). Mana mau dia jalan bareng sama saya yang udah emak-emak begini, bisa-bisa dia turun pasaran hihihi...
Daripada ditolak, atau malah dia menerima tawaran saya dengan terpaksa, mending pergi sendiri aja deh. Toh, kini saya sudah lebih tua dewasa, udah berani pergi sendiri hohoho... Apalagi udah terjamin juga kalau saya bakal dijemput sama panitia ketika sampai di Yogya sana :)
Pertama Kali Pergi Sendiri Menggunakan Kereta
Sebelumnya, kereta bukanlah moda transportasi favorit saya. Apalagi untuk perjalanan jauh seperti Bandung-Yogya. Pasti membosankan. Tapi enggak mungkin juga saya minta dibeliin tiket pesawat sama suami. Dikasih izin untuk pergi enam hari aja, saya udah bersyukur banget :p
Saya pernah pergi ke Surabaya menggunakan kereta. Hasilnya? Mati gaya. Padahal ketika itu saya pergi bersama rekan kerja saya. Apalagi kalau pergi sendiri...
Namun ternyata saya keliru. Perjalanan menggunakan kereta itu asyik banget. Dan lebih asyik lagi kalau sendiri. Loh? Iya. Saya bisa dengan khusyuk menulis draft tulisan untuk blog, membaca buku, mendengarkan musik sambil melihat pemandangan, tidur, sampai hanya melamun. Tanpa ada yang mengganggu. Asyik banget kan. Waktu delapan jam bener-bener enggak terasa :)
Dan, saya baru tahu setelah melewati lebih dari setengah perjalanan bahwa ternyata saya dan Aji menggunakan kereta yang sama, hanya berbeda gerbong. Setelah sampai di Stasiun Tugu dan ngobrol sama Aji, terungkaplah bahwa sebenarnya dia pernah menghubungi saya lewat Facebook. Tapi saya enggak ngeuh karena enggak ada notifikasinya huhuhu... "Jangan-jangan Mba Lia enggak mau pergi bareng sama ABG kaya saya," begitu pikirnya ketika saya enggak merespon pesannya hihihi...
Pertama Kali Pergi Meninggalkan Anak
Hmmm... Ini yang membuat perjalanan saya terasa berat. Selama dua setengah tahun, saya dan Jav adalah satu paket. Di mana ada saya di situ pasti ada Jav. Namanya juga ibu rumah tangga tanpa ART, ke mana-mana pasti bawa anak, soalnya enggak ada yang bisa dititipin.
Saat mengetahui bahwa saya lulus seleksi sebagai peserta pelatihan ini, bukan hanya senang yang saya rasakan, tapi juga bingung, sedih, galau, dan sebagainya. Jav sama siapa? Lalu setelah masalah Jav sama siapa terpecahkan, bukan berarti saya bisa tenang. Bagaimana mungkin saya pergi sendiri dan meninggalkan Jav? Enam hari pula :(
Tapi, untunglah semuanya baik-baik saja. Jav sempat beberapa kali menanyakan saya, tapi tidak sampai menangis. Justru saya yang menangis, saat satu jam pertama di kereta :D
Pertama Kali Mengikuti Pelatihan Menulis Fiksi
Sebagai (mantan) peneliti, saya sudah beberapa kali mengikuti pelatihan menulis. Tapi bukan menulis fiksi, melainkan menulis artikel ilmiah :p
Terpilih sebagai 30 peserta dari 900 pendaftar dalam seleksi pelatihan ini, merupakan sebuah kebanggaan tersendiri bagi saya. Apalagi bisa bertemu langsung dengan Pak Edi (bosnya Diva Press), mendapatkan motivasi menulis dari Tere Liye (penulis favorit saya), berkenalan sama teman-teman editor, dan berbagi pengalaman dengan teman-teman penulis. Kesempatan ini meningkatkan kepercayaan diri saya agar tidak pernah patah semangat untuk selalu mengasah kemampuan menulis.
Dok. Panitia Just Write 2 |
Pertama Kali Mencoba Lava Tour Merapi
Ini memang bukan perjalanan wisata, namun Lava Tour Merapi ini adalah bonus sebagai bagian dari acara pelatihan. Saya berharap acara wisata ini dilaksanakan di hari terakhir pelatihan, sehingga saya bisa pulang lebih dulu dan kembali ke Bandung lebih cepat. Apa serunya coba, melihat daerah sisa bencana yang tertutupi abu? Tapi tidak, acara wisata tersebut dilaksanakan di hari kedua pelatihan dan wajib diikuti oleh semua peserta.
Lagi-lagi saya salah. Mengikuti lava tour ini seru sekali, memberikan pengalaman yang membuat perasaan saya campur aduk. Di satu sisi, nyesss banget rasanya melihat pemandangan yang indah di sekitar Merapi. Tapi di sisi lain, lebih nyesss lagi melihat desa-desa dan pemukiman yang sudah tak bersisa :(
Lalu sebagai penutup, adrenalin saya pun dipacu dengan pengalaman offroad yang gokil. Semenjak mempunyai anak, jangankan offroad, nonton film di bioskop saja belum pernah lagi. Makanya, offroad ini membuat seluruh jiwa dan raga saya menjadi segar kembali.
Dok. Panitia Just Write 2 |
So, perjalanan serba pertama ini benar-benar pengalaman yang tak akan terlupakan. Karena setelah perjalanan ini, saya lebih pede pergi sendiri. Saya juga tidak ragu lagi meminta izin pada suami untuk sesekali pergi menikmati me time dan menitipkan Jav padanya. Serta yang paling penting, saya juga mulai berani bermimpi untuk menulis sebuah novel :)
~~~
Tulisan ini diikutsertakan dalam GA Unforgettable Journey Momtraveler’s Tale.
Malam Teh Nathalia, Menarik artikelnya tentang Yang Pertamanya
ReplyDeleteKelihatanya senang dan bahagia sekali yah Teh, semangat terus
Sip.. Semangat Mas :)
Deletewahhh,..itu pernah saya alami sewaktu pertama kalinya harus pergi sendiri, meninggalkan anak-anak pertama kali jg bedanya pertama kali naik pesawat pulak mak *_*... dan excited campur khawatir dan cemas ya
ReplyDeleteGUttlak ya mak :)
*toss*
Deletecemasnya itu ya mak, ga nahan hihihi..
pertama yang memberi kesan ya mak....
ReplyDeletesukses utk GA nya :)
iya.. makasih :)
Deletewwuuuiiihhh emak gokil nih, offroad segala..mantaaabbsss ;)
ReplyDeletemakasih ya mak, sudah terdaftar sebagai peserta :)
seru banget mak..!
Deletesama2.. senang bisa ikut berpartisipasi :)
beuhhhh,,keren bangettttt,aku aja belum pernah offroad,pinginnnnnnn
ReplyDeletehayu.. saya jg pgn lg hihi..
Deletekeluar pulau sendiri aku belum pernah nih
ReplyDeletesama..
Deletewaktu ke makassar itu sebenernya sendiri, tp teknisnya sih bareng2 sm temen 'baru' :)
Saya tersenyum, ketika membaca "cowok ganteng mana mau pergi sama emak2". Huahahaha.
ReplyDeleteSerba pertama ini akan selalu terkenang ya, Mba. Saya malah kemana2 lebih sering sendirian. :D
wah keren.. saya br skarang2 aja terpaksa berani pergi sendiri :D
DeleteAku pun nyengir waktu baca ttg Aji. Hihihi
ReplyDeleteaku sejak kuliah biasa sendiri kmana2 malah mak, sampe kerja juga bgitu. Sampe kalo di bis ato kereta udah bisa mencet saklar di kepala kyknya kalo mau tidur ato bangun.hahaha... pdhl dulu internet blm di henpon.
setelah punya keluarga sendiri baru deh merasakan enaknya travelling bareng sama keluarga
ada kesenangan yang berbeda baik itu pergi sendiri, sama temen, atau sama keluarga yah :)
DeletePengalaman pertama emang selalu mendebarkan yaak...apalagi ninggalin anak pertama kali, aku dulu sampe susah tidur :(
ReplyDeletehihihi dasar ibu2 :D
Delete