Tuesday, March 12, 2019

Berhubungan Saat Hamil, Aman Enggak Ya?


Pertanyaan mengenai bolehkah berhubungan saat hamil adalah salah satu pertanyaan yang sering kali diajukan oleh ibu hamil. Pada beberapa wanita, gairah untuk melakukan kegiatan seks sangat tinggi dan tak tertahankan ketika sedang hamil. Selain itu kadang di mata lelaki, wanita hamil juga terlihat begitu menggairahkan. Namun biasanya selalu ada keraguan dengan keamanannya apabila melakukan kegiatan seksual pada saat hamil. Pengalaman saya setelah dua kali hamil dan bertanya pada dokter sih, jawabannya adalah aman, selama ibu hamil enggak memiliki masalah pada proses kehamilan tersebut.

Masalah yang mungkin saja terjadi ketika hamil antara lain terjadi pendarahan, infeksi seperti keputihan dan juga kondisi kesehatan yang kurang baik seperti menderita hipertensi dan jantung. Jika mengalami masalah tersebut, maka melakukan aktivitas seksual perlu dipertimbangkan lagi. Menurut penelitian yang telah dilakukan oleh John Hopskin Medicine Center menyatakan bahwa berhubugan saat hamil enggak akan membahayakan janin dan aman untuk dilakukan. Selama teman-teman enggak memiliki riwayat kandungan yang membahayakan. Beda lagi jika teman-teman pernah mengalami keguguran, berhubungan saat hamil bisa jadi membahayakan. 

Pada kondisi normal, dalam artian kondisi ibu dan janin sehat, teman-teman bisa berhubungan saat hamil dengan aman. Enggak perlu khawatir karena janin terbungkus oleh cairan ketuban yang bisa menjadi perlindungan utama janin dari gangguan luar. Selain itu lubang serviks juga tertutup dan memiliki perlindungan lendir yang bisa mencegah sperma atau hal lain untuk masuk kedalamnya. Penis pasangan juga enggak dapat menembus rahim dan mengenai janin kok.

Namun ada beberapa hal yang bisa membuat teman-teman enggak dapat berhubungan saat hamil muda bahkan hingga hamil tua, yaitu ketika ibu hamil menderita beberapa hal di bawah ini, maka dokter akan dengan tegas melarang untuk melakukannya. Keadaan tersebut antara lain: 
  1. Pernah mengalami keguguran 
  2. Mengalami pendarahan atau bercak darah selama kehamilan 
  3. Rahim yang lemah 
  4. Mengandung 2 anak atau lebih 
  5. Plasenta anak yang rendah 

Pada keadaan tersebut maka dokter akan menyarankan untuk enggak melakukan hubungan seksual terutama pada masa kehamilan. Selain itu, jika teman-teman memiliki penyakit kelamin juga diharapkan agar enggak berhubungan pada saat hamil untuk mencegah infeksi pada ibu dan juga pada janin. 

Meskipun ditanyatakan aman, namun teman-teman tetap harus memperhatikan beberapa hal di bawah ini:
  1. Bagaimana keadaan teman-teman ketika sedang berhubungan saat hamil, apakah semua terasa menyenangkan. Beberapa wanita bisa mengalami kram perut, juga payudara menjadi sangat sensitif dan terasa sakit jika dipegang. Hal ini dipengaruhi oleh perubahan yang terjadi pada tubuh. 
  2. Pada saat masa kehamilan sudah tua, berhubungan saat hamil bisa memicu kontraksi pada rahim. Hal ini dikarenakan oleh keluarnya prostagladin. Ketika orgasme, kontraksi yang terjadi pada ibu hamil dapat memicu keluarnya prostagladin yaitu sejenis bahan kimia yang dihasilkan oleh tubuh untuk mengatur ketegangan, kontraksi dan juga relaksasi otot. Jika hormon yang dikeluarkan berlebihan bisa memicu bayi lahir prematur. 
  3. Apabila teman-teman enggak dapat menahan hasrat seksual yang begitu tinggi, hal yang bisa dilakukan untuk menjaga agar kehamilan tetap aman adalah dengan mengatur kedalaman penis dalam vagina, serta menghindari kontraksi yang dalam dan kuat. Posisi bercinta juga menjadi faktor yang menentukan kenikmatan. Sebagai referensi, posisi yang nyaman untuk wanita hamil adalah dengan posisi miring dan juga women on top. Karena pada posisi ini wanita bisa memegang kendali terhadap kedalaman penis ke dalam vagina. 

Demikian informasi mengenai berhubungan saat hamil, semoga bermanfaat ya.

No comments :

Post a Comment