Ketika Anak Sakit
Saat anak sakit, apa sih yang biasanya dirasakan oleh seorang ibu? Kalau saya pastinya khawatir dong, masa enggak.... Meski begitu, saya selalu berusaha untuk enggak panik, supaya bisa berpikir dan mengambil tindakan dengan tenang dan matang.
Makanya, ketika sehabis Idul Fitri kemarin Rashya pilek, meski khawatir karena sakitnya di masa pandemi, saya berusaha untuk tetap tenang. Saya coba dulu melakukan home treatment, biasanya sih sembuh sendiri. Apalagi enggak ada demam juga.
Namun malam ketiga, Rashya batuk semalaman, dan batuknya tersebut cukup mengganggu tidurnya. Kemudian pagi harinya Rashya juga mulai sesak napas. Kekhawatiran saya mulai naik level menjadi waspada. Saya enggak berhenti mengukur saturasi dan jumlah napasnya. Masih aman. Meski begitu saya langsung mendaftarkan Rashya ke poli anak di RSKIA Harapan Bunda. Jadwalnya pukul 2 siang.
Ketika itu saya enggak terlalu panik karena anaknya masih lincah. Makan dan minumnya juga bagus. Tetapi ketika tidur siang, saya cek saturasinya di bawah 90, frekuensi napasnya pun lebih dari 40 kali per menit. Kaget banget. Saya pun langsung mengajak suami membawa Rashya ke IGD, soalnya kalau menunggu jadwal poli takutnya kelamaan.
Kata dokter, Rashya mengalami serangan asma. Saya dan suami memang memiliki riwayat asma dan alergi, hiks.... Saya kira cukup diberi terapi inhalasi saja seperti jika alergi saya kambuh. Setelah beres, diobservasi sebentar, dikasih obat, pulang deh. Ternyata enggak.... Rashya harus dirawat inap, supaya bisa terus diobservasi secara intensif. Duh, harus rawat inap di masa pandemi begini, rasanya enggak keruan banget. Namun demi penanganan yang terbaik untuk Rashya, kami pun menuruti kata dokter.
Drama Rawat Inap
Sesuai dengan yang sudah saya bayangkan, rawat inap di masa pandemi tentunya lebih ribet dibandingkan dengan rawat inap di masa biasa. Selain diambil darah, dipasang oksigen, dan dipasang infus (yang penuh tangisan), Rashya juga harus diswab antigen dan menunggu hasilnya sebelum bisa diberi terapi inhalasi. Super patah hati melihat Rashya harus dicolok-colok hidungnya.
Setelah itu, Rashya enggak bisa langsung masuk kamar karena pendamping (saya dan suami) harus diswab antigen dan menunggu hasilnya juga. Kamar VIP-nya pun kehabisan. Terpaksa semalaman saya tidur memakai masker karena satu kamar dengan pasien lain.
Untungnya malam itu Rashya tidur dengan nyenyak, meski pasien bayi di kasur sebelah menangis terus. Sesak napasnya sudah jauh berkurang. Rashya pun bangun tidur dengan ceria. Alhamdulillah....
Setelah lepas oksigen, enggak mau diam, jalan-jalan terus |
Sayangnya, Drama Belum Berakhir
Pas subuh, perawat bertanya apa Rashya sudah pipis. Oh iya belum. Terakhir pipis tuh ketika masih di rumah sebelum makan siang kemarin, waduh.... Perawat pun mengingatkan saya supaya Rashya lebih banyak minum.
Makanya ketika Rashya bangun, saya langsung memintanya untuk banyak minum. Enggak lama kemudian, Rashya bilang ingin pipis. Yeay! Saya pun menampungnya di botol air mineral bekas. Tapi, kaget banget karena warna pipisnya... merah!
Obat yang diberikan kepada Rashya memang ada yang berwarna merah, tapi kan belum diminum. Anaknya baru bangun dan belum sarapan. Obat yang masuk lewat infus pun warnanya bening.
Bingung, khawatir, dan PANIK.
"Ya Allah, drama apa lagi ini? Sudah cukup pernapasan Rashya bermasalah, jangan sampai ada masalah juga di pencernaan atau sekresinya...," begitu curahan hati saya pada Sang Sutradara Kehidupan.
Saya pun segera melapor ke perawat. Perawat bertanya, apakah perutnya sakit, saya jawab enggak. Apakah sedang menjalani pengobatan TB, saya jawab enggak juga. Perawat juga bingung dan langsung menelepon dokter, tapi dokternya enggak bisa dihubungi.
Akhirnya perawat hanya mengingatkan saya lagi agar Rashya minum yang banyak. Selain itu, sampel air pipisnya pun dibawa untuk dicek di laboratorium.
Rasanya cemas sekali menunggu hasil pemeriksaan laboratorium. Tapi saya mencoba menjalani hari dengan biasa, walau pikiran terbang ke mana-mana. Kalau pilek, batuk, lalu sesak, meski enggak diharapkan tapi masih terduga lah. Namun kalau pipis warna merah? Saya merasa kecolongan.
Agak siang, suami gantian menjaga Rashya, supaya saya bisa pulang, mandi, dan memasak. Nah, di rumah ketika menyiapkan buah, barulah saya sadar. Kemarin Rashya...
Makan buah naga!
Ya ampun, pantas warna pipisnya merah. Kenapa saya bisa lupa. Terlalu panik sih. Saya pun langsung lapor sama suami. Biar dia yang bilang ke perawat, saya mah malu, heuheu....
Ini dia biang keroknya |
~~~
Tulisan ini dibuat untuk memenuhi Tantangan Blogging Mamah Gajah Ngeblog Bulan Juli.
Tema: Cerita Lucu
hahaha...akupun samaaaa, pernah sport jantung waktu BAB "berdarah" adn pipis "berdarah", lupa kalau habis makan buah nagaaaaaaaaa
ReplyDeletewah aku malah baru tau kalau buah naga merah bisa mempengaruhi segitunya, ngomong-ngomong dik Rashya udah sembuh kan pas dijadikan inspirasi tulisan ini. Semoga kita semua tetap sehat yaaa...
ReplyDeleteYa Allah sudah ikut panik ternyata memang makan buah berwarna merah toh Rashya wkwkwk. Semoga gak terulang lagi ya Mbak Lia ... harus di RS tanpa pandemi sudah bikin tegang dan nyesak, apalagi di masa pandemi begini.
ReplyDeleteHahhaaaa, ternyata sumbernya si buah naga yang enak dan mneyegarkan yaa. Aku baru ngeh loh kalo pipisnya pun bisa merah gini.Ah Rasyaa, bikin emaknya panik yaa.
ReplyDeleteDan pengalamanku tuh pas BAB aja, ko ada bintik2 item dan warnanya sama merah campur kuning jadi apa ya warnanya, wkwkkwkw diperjelas lagiii.
Ahh, bersyukur deh, udah sembuh ya anak ganteng, berikut penuh dengan drama. Semangat sehat buat semuanya.
yaa Allaah kebayang tuh panik banget kalo anak sakit!
ReplyDeleteanakku Dio pernah step gitu dan aku marah di RS karena ga cepat penanganannya
dan Derry juga sesak napas dan malam malam (nyaris dini hari) kami terbang ke klinik mana aja yang penting harus segera ditangani dokter
Semoga sehat walafiat selalu ya Rashya, bugar dan ceria. :)
ReplyDeleteDuh saya membacanya ikut panik dan deg-degan, memang ketika sang buah hati sakit, kita seorang Ibu rasanya lemas dan nyesss. Alhamdulillah Nathalia diberikan kekuatan dan kemampuan untuk tetap sigap merawat Rashya.
Ehehe saking paniknya sampai lupa kalau Rashya sempat mengkonsumsi buah Naga ya. Ehehe.
Namanya ibu paling ngga bisa lihat anak sakit ya mam. Kalau boleh tuker, mending tukeran aja. Semoga ini pengalaman terakhir Rashya ya... Semoga sehat selalu nak..
ReplyDeleteSyafahullah...Rashya.
ReplyDeleteIya iih...pasti diserang panik banget-banget.
Jadi kayanya ini cerita yang gak bisa dibuat ketawa juga yaa..karena drama yang mengiringi.
Sebagai Ibu, tentu kalau anak sakit jadi orang yang paling banyak khawatir, apalagi sakitnya di masa pandemi. Beneran, serasa patah hati yaa..
Rashya pinteer...suka makan buah.
Semoga jauh-jauh dari yang namanya sakit. Rashya bisa kembali sehat, ceria dan aktif.
Aaamiin...aamiin..aamiin... Semoga si kecil Rasya senantiasa sehat, semoga ngga lagi-lagi deket-deket sama rumah sakit yaaa
Deletehehehee aku somehow udah nebak.. si buah naga panjangnya itu yang suka bikin pipis langsung merah merona yaa
ReplyDeleteTidak hanya pipis loh yg warna merah mbak, tapi saat bab juga merah. Hehehe,,,saya aja kaget tak kira itunya saya yg luka
ReplyDeletePlot twistnya ngena banget! Wkwkkk soalnya saya juga pernah langsung underestimate sama kotoran anak sendiri, kenapa warnanya merah waktu itu, langsung cek suhu badan dan segala macam. Gara-gara si naga sih ya! Rrrrr
ReplyDeleteHuaaaa iyaa klo pipis pasti merah itu. Aku jg suka lupa. Kok merah, apa tadi makan buah naga yaa. Langsung lega karena ituu hihi.
ReplyDeleteRashyaa sehat selalu ya, moga nggak rawat inap lagii. Sehat2 aja pokoknya semua ^^
ahahahaha...sama mbak, aku pernah banget panik gara-gara baba anak warnanya merah. Baru mudeng ternyata habis makan biuah naga berturut-turut
ReplyDeleteSehat selalu ya Rashya...
Saya kira posting curhatan yang penuh drama sedih dan kepanikan. Karena pernah merasakan anak segini masuk RS karena DB. Ya Allah... anak minta keliling RS dan itu pun sambil menangis. Akhirnya diizinkan pulang paksa karena selama 3 hari menangis terus, mengganggu pasien. Eh, kalau diceritakan gini juga ada lucunya ya.
ReplyDeleteMemang sih, cerita sedih, panik dan yang negatif2lah, akan jadi sumber senyum bahkan tawa setelah lama berlalu. Dan bisa dibayangkan sih paniknya kayak apa lihat pipis anak kemerahan.
Samaan mba aku pernah ngalamin sendiri, panik asli deh, apalagi pas BAK kok warnanya merah. Nangis-nangis ke suami, pas ditanya habis makan apa, baru inget buah naga.
ReplyDeleteYa Ampun mbakkk... emang kalo dah genting banget semua jadi dikhawatirin ya hahaha. Saya juga teringat bayi saya dulu di infusin kayak tangan Rasyha, gak tega. terus bayangin di swab juga hikz.. meski katanya perempuan itu kuat, kalo lihat anak sakit rasanya lebih sedih sangat sangat. Semoga lekas pulih dedek Rashya ^^
ReplyDeleteSehat sehat uah nak Rash, sebagai ibu sy turut merasakan rasa kecemasannya mba . Krmn aja wkt anak diare sy bawa anak ke dokter smpai takut ad apa2
ReplyDeleteJangan ditanya Mak, gimana rasanya ngadepin anak sakit apalagi kalo sapai dirawat, duh, cukup deh. Sehat terus kamu ya dedek, sehat terus juga mamah papahnya
ReplyDeleteRibet ya kalau mau rawat inap di RS masa pandemi gini. Jadi ingat beberapa waktu yang lalu baca di time line FB ada yang mengeluh, ketuban sudah pecah tapi untuk penanganan masih nunggu hasi SWAB.
ReplyDeleteEalah, ternyata gara-gara habis makan buah naga, pipisnya jadi merah
Buah naga ternyata biang keroknya yaa, kalau buah semangka merah tapi ga bisa bikin pipis merah kenapa ya, hihihi.
ReplyDeleteSehat sehat selalu ya Mba, mudahan ini yg terakhir, sakit itu ga enak, subhanallah :(
Kebayang paniknya lalu terbalas dengan malunya hahaha.
ReplyDeletePssst, jangankan mba, sayapun pernah panik melihat kencing saya yang merah membara. dan baru sadar sehari setelahnya. Itupun gara-gara suami yang ngomong kalau gara-gara makan buah naga kencingnya jadi merah seperti buah naga. Aups, untung saya tidak lapor ke suami, bisa-bisa saya diledekin.
Sehat-sehat ya Rashya... Gak kebayang ribetnya harus rawat inap di RS ya Mak... Pastilah panik kalau terjadi apa-apa sama anak.
ReplyDeleteTapi buah naga emang beneran ngaruh banget ke warna pup dan pee yah. Kalau gak inget abis makan tuh buah, mikirnya udah ngaco ajah. Hahaha
Anak sakit ini jadi bikin baper ibu nya ya mba.. sehat2 semua.. apalagi lagi masa pandemi gini... semoga semua segera membaik yaa.. aamiin
ReplyDelete