Friday, July 7, 2023

Pengalaman Jav Sekolah di SD Binar Indonesia

binar indonesia

Rasanya baru kemarin mengantar Jav hari pertama masuk sekolah di SD. Dua minggu yang lalu saya dan ayahnya menghadiri acara pelepasan siswa level 6. Enam tahun sudah Jav belajar di sekolah ini. Setelah lulus, nih saya kasih tahu di mana sih #sekolahJav itu. Yup, di SD Binar Indonesia.


Jodoh Enggak Ke Mana

Dulu tuh sebenarnya Jav hampir enggak bisa masuk di sekolah ini. Gara-gara terlalu banyak berpikir, akhirnya kehabisan kuota. Jadi satu angkatan tuh terdiri dari 2 kelas, masing-masing kelas maksimal berisi 15 anak. Berarti total kuotanya yaitu 30 anak. Bagus sih, jadi anak-anak terperhatikan banget.. Tapi akhirnya kehabisan kuota duluan sama anak-anak dari TK Binar Indonesia.

Hampir pasrah, beberapa bulan kemudian saya iseng bertanya lagi tentang sisa kuotanya, siapa tahu ada anak yang enggak jadi masuk, ya namanya juga usaha, hehehe.... Ternyata surprise, kuotanya ditambah dong. Dari yang tadinya menerima 2 kelas menjadi 3 kelas. Masya Allah, jodoh mah enggak ke mana ya.

Alasan Memilih SD Binar Indonesia

Ketika Jav masuk, SD Binar Indonesia ini masih baru banget. Jav termasuk angkatan kedua. Tapi kenapa kok nekad mendaftarkan Jav sekolah di sini?

Pertama, tentu saja karena jaraknya yang lumayan dekat dari rumah, yaitu 1,7 km. Kadang diantar saya memakai mobil, kadang naik sepeda, kadang jalan kaki.

Naik sepeda ke sekolah

Selain itu, sebelumnya saya sudah mengenal Bu Aund (Direktur/Psikolog SD Binar Indonesia) karena pernah beberapa kali mengikuti acara parenting bersama beliau. Makanya sudah paham gayanya yang anti mainstream dan enggak ragu untuk menyekolahkan Jav di sini.

Pengalaman Jav Sekolah di SD Binar Indonesia

Alhamdulillah, kami puas sih menyekolahkan Jav di sini. Kekurangan atau hal yang enggak sesuai dengan harapan kami mah pasti ada lah ya, karena di dunia ini enggak ada yang sempurna. Namun secara keseluruhan sih oke banget.

Hmmm, bingung mulai dari mana dulu ya....

Jam Masuk dan Pulang
Pas awal di kelas 1, masuk pukul 7.30 dan pulang pukul 13.00. Setelah kelas 6, masuk pukul 7.15 dan pulang pukul 13.30. Kelas 2 sampai kelas 5 bagaimana? Lupa euy, heuheu....

Kurikulum
Kurikulum yang digunakan yaitu kurikulum Bindo. Tentu saja mengacu pada kurikulum yang digunakan pemerintah (sekarang Kurikulum Merdeka), digabungkan dengan syariat Islam dan ilmu psikologi.

Buku pelajaran enggak ditentukan, orang tua dan anak bebas bisa mencari dari berbagai sumber.

Mengerjakan tugas di perpustakaan daerah

Inklusi
Sekolah ini menerima ABK. Dari 15 anak, menerima maksimal 2 ABK per kelas. Tentunya harus dibantu guru pendamping. Bagus sih untuk Jav, dia jadi bisa belajar untuk berempati. Saya sendiri suka terharu setiap melihat Jav berinteraksi dengan teman-teman ABK.

Pembagian Fase
Kelas 1 sampai 6 dibagi menjadi 3 fase, yaitu:
  • Fase A: kelas 1 dan 2, fokus pada pembentukan karakter dan disiplin
  • Fase B: kelas 3 dan 4, fokus pada persiapan pubertas
  • Fase C: kelas 5 dan 6, fokus pada persiapan akil balig

Pendidikan Agama
Banyak yang bertanya nih soal ini. Di sini, agama itu bukan hanya mata pelajaran, tetapi way of life. Membaca Al-Quran ada, hafalan surat pendek juga ada, tetapi enggak dijadikan sebagai indikator keberhasilan agama. Makanya, dalam rangka menghargai perbedaan dan kebutuhan setiap anak, target hafalan surat pendek dan BTAQ-nya pun berbeda-beda. Tapi memang saya agak gemas juga sih, soalnya pengaruh ke Javnya jadi santai.

Oh iya, karena pulangnya di atas pukul 13, ada salat Dzuhur berjamaah di sekolah. Kecuali anak laki-laki fase C, salat Dzuhur-nya berjamaah di masjid.

Olahraga Sesuai Sunah
Selain olahraga pada umumnya, ada juga olahraga yang disunahkan oleh Rasulullah SAW. Jadi bukan hanya berenang, ada memanah dan berkuda juga.

Ekstrakurikuler dan Intrakurikuler
Pilihan ekstrakurikulernya cukup banyak, mulai dari bidang olahraga, craft, bahasa, dan science. Sayangnya enggak semua bisa berjalan, karena kadang ada ekstrakurikuler yang peminatnya enggak memenuhi kuota minimal.

Selain ekstrakurikuler di luar jam sekolah, ada intrakurikuler di dalam jam sekolah seperti dokter cilik, polisi cilik, pustakawan cilik, dan wirausahawan cilik.

Kegiatan Beragam
Selain belajar di kelas, ada field trip, outing, dan sekolah malam. Untuk kelas 6, ada mabit dan camping juga.

Camping

Bekal Sehat
Jadwal istirahatnya 2 kali. Jadi jadwal makannya pun 2 kali, snack pagi dan makan siang. Makan siangnya harus sehat, bergizi seimbang. Begitu pun snack-nya, ada jadwalnya. Hari Senin dan Rabu, bekal snack buah. Hari Selasa dan Kamis bekal snack sayur. Saya mah enggak masalah sih, jadi gampang kan menyiapkan bekalnya, disamakan saja dengan menu di rumah.

Bekal snack dan makan siang untuk Jav (dan Rashya)

Oh iya, bekal makan siangnya harus dibawa oleh anak dari pagi, enggak boleh diantar mendadak menjelang jam makan siang. Supaya anak terbiasa juga makan makanan yang sudah enggak hangat lagi. Lagipula saya bukan tipe ibu enggak ada kerjaan rajin yang siaga bolak-bolak ke sekolah hanya untuk mengantar makan siang kok, hihihi....

Tutup Tema
Dalam satu tahun ajaran, ada 4 tema. Nah, setiap selesai satu tema, anak melakukan presentasi tutup tema di depan orang tua dan guru.

Presentasi tutup tema

Ujian
Karena masih masa adaptasi, waktu kelas 1 sampai kelas 3 enggak ada ujian. Ujian baru ada setelah kelas 4.

Life Skill
Meski Jav sekali-kali suka membantu pekerjaan rumah, di sekolah diperkuat lagi dengan pendidikan keterampilan hidup. Masuknya di kelas Keputraan dan Keputrian. Ada kegiatan menyetrika, mencuci sepatu, membersihkan toilet, apa lagi ya, lupa....

Belajar Tanggung Jawab
Anak harus mandiri dan belajar bertanggungjawab. Bahwa setiap pilihan yang dia lakukan ada risikonya. Ada barang yang ketinggalan di rumah gara-gara malam sebelumnya lupa disiapkan, ya sudah terima risikonya, orang tua enggak boleh menyusulkan barangnya ke sekolah.

Pernah tuh Jav ketinggalan laptop padahal mau ujian TIK. Sejalan dengan peraturan sekolah, saya tanya sama Jav, mau pinjam laptop teman dengan risiko mengerjakannya harus menunggu temannya selesai. Atau mau pulang lagi ke rumah bareng saya untuk mengambil laptop dengan risiko kesiangan. Akhirnya dia memilih pulang lagi.

Anak Tanggung Jawab Orang Tua, Sekolah Hanya Partner
Orang tua, terutama ayah, benar-benar dilibatkan dalam pendidikan anak. Makanya, ayah harus masuk di WAG kelas. Ambil rapot harus sama ayah. Lalu minimal 1 semester 1 kali, diadakan parenting / SOB (Sekolah Orang Tua Bindo). Tugasnya bermacam-macam. Bagi keluarga yang belum memiliki visi misi keluarga, pernah diminta untuk mulai menyusun visi misi keluarga.

Selain anak-anak, orang tuanya pun harus mengikuti psikotes. Sehingga ketika anak memiliki masalah, bisa diketahui juga bagaimana pola asuh, karakter, dan latar belakang orang tuanya. Jadi bukan hanya anak, orang tuanya pun belajar juga. Alhamdulillah, akhirnya semua anggota keluarga mendaparkan manfaatnya dan berusaha untuk menjadi lebih baik.

Pandemi
Waktu pandemi, sesuai arahan dari pemerintah, anak-anak melaksanakan BDR (Belajar dari Rumah). Kegiatannya bervariasi supaya enggak duduk di depan laptop terus. Contohnya belajar memasak, membuat masker kain, membuat hand sanitizer, dan lain-lain. Beberapa kali guru melakukan Home Visit ke rumah setiap anak.

Tugas membuat masker kain

Program Gawai Sehat
Anti mainstream banget deh. Sejak pandemi dan BDR, jujur penggunaan gadget anak-anak jadi enggak terkontrol. Pihak sekolah pun mengambil inisiatif mengadakan Progam Gawai Sehat.

Mulai dari tahap 1, zero condition. Yaitu sterilisasi no gadget sama sekali selama 2 minggu. Jav pastinya protes dong, sementara bundanya happy, hihihi.... Awalnya anak-anak mati gaya. Namun lama-kelamaan akhirnya mereka sadar bahwa banyak kegiatan menarik yang bisa dilakukan meski tanpa gadget. Masya Allah....

Selanjutnya yaitu tahap 2, sosialiasi dan evaluasi. Orang tua dan anak membuat kesepakatan penggunaan gadget secara bijak. Dalam membuat kesepakatan, sekolah hanya memandu dan memberi juklak secara umum, namun detailnya sesuai dengan kebutuhan dan nilai yang dianut keluarga masing-masing.

Sampahku Tanggung Jawabku (Update September 2023)
TPA Sarimukti kebakaran. Sudah beberapa hari ini tukang sampah di komplek libur mengangkut sampah karena TPS-nya juga penuh. Pemerintah pun mulai sibuk mensosialisasikan pengelolaan sampah supaya warga mulai mengolah sampah organik dan memilah sampah anorganik.

Alhamdulillah, memilah sampah anorganik mah sudah keluarga kami lakukan dari dulu. Apalagi sejak Jav sekolah di SD Binar Indonesia, setiap minggu sampah anorganik di rumah bisa disetor ke Tasindo (Tabungan Sampah Bindo).

Setor sampah anorganik

Tasindo ini terasa sekali sih manfaatnya. Bukan hanya solusi untuk sampah anorganik di rumah, tapi juga masuk ke poin penilaian mata pelajaran Pendidikan Lingkungan Hidup. Jadi anak-anak bukan hanya tahu teorinya aja, tapi melakukan praktiknya secara langsung. Serta bonusnya, di akhir tahun ajaran anak-anak mendapatkan reward sesuai dengan jumah tabungannya masing-masing.

Jalan Kaki ke Sekolah
Suka iri enggak sih melihat anak-anak di Jepang yang jalan kaki bareng-bareng pergi ke sekolah? Meski enggak rutin setiap hari, anak-anak di SD Binar Indonesia juga suka jalan kaki loh ke sekolah. Jadi biasanya berkumpul dulu di titik yang sudah ditentukan (kadang taman, kadang lapangan, kadang rumah seseorang). Setelah itu jalan kaki bareng-bareng deh ke sekolah bersama teman-teman dan guru. Selain sehat, bisa sambil mengamati lingkungan juga.

Pelajaran Kehidupan
Khusus untuk kelas 6, ada kelas khusus pelajaran kehidupan setiap 1 minggu sekali. Direktur sekaligus psikolog sekolah (Bu Aund) yang turun langsung. Isinya seperti serba-serbi akil balig, arti bahagia, etika, hakikat waktu, cara menyelesaikan masalah, slow living, mindfulness, fomo vs jomo, dan lain-lain.

Magang
Di kelas 6 ada program magang juga. Bukan magang di mana dan menjadi profesi apa loh. Tetapi anak-anak melihat ada masalah apa di lingkungan sekitarnya, kemudian mereka merumuskan strategi untuk berperan dalam hal apa. Ada mentornya juga, anak-anak yang memilih sendiri mentornya.

Contohnya kelompok Jav. Mereka melihat masalah lingkungan karena sampah plastik yang menumpuk. Mereka pun membuat tote bag sebagai pengganti plastik dan menjualnya. Mentornya yaitu orang tua yang menjadi marketing manager toko distro.

Ada juga teman Jav yang melihat masalah kesehatan anak karena jajanan yang enggak sehat. Mereka pun membuat permen sehat dari buah tanpa pemanis buatan. Mentornya yaitu orang tua yang memiliki bisnis kue dan bakso.

Ada juga nih teman Jav yang melihat masalah toilet masjid yang kotor. Mereka pun menyisihkan uang jajannya untuk membeli perlengkapan kebersihan dan membantu membersihkan toilet masjid. Mentornya yaitu petugas kebersihan di sekolah. Masya Allah....

PPDB SMP
Lulusan angkatan Jav ini macam-macam. Ada yang melanjutkan ke SMP swasta, ada yang melanjutkan ke pesantren, ada juga yang diterima di SMP negeri pas pengumuman PPDB tahap 1 Jalur Prestasi kemarin.

Biaya Sekolah
Waktu kelas 1 sampai kelas 3, SPP-nya 750 ribu per bulan (pas pandemi diskon menjadi 595 ribu per bulan) dan uang tahunan 2 juta per tahun. Kelas 4 sampai kelas 6, SPP naik menjadi 850 ribu per bulan (pas pandemi diskon menjadi 680 ribu per bulan) dan uang tahunan 2,3 juta per tahun. Adapun untuk tahun ajaran 2023-2024, kemarin saya cek SPP-nya 1,35 juta, hiks....

Murah atau mahal tuh relatif ya. Tapi di luar itu, orang tua enggak perlu mengeluarkan biaya apa-apa lagi. Renang dan berkuda, enggak bayar lagi. Field trip, outing, camping, dan lain-lain, enggak bayar lagi.

Bahkan assembly dan pelepasan pun, sewa gedung juga tuh kan, enggak bayar lagi. Makanya waktu ramai pro kontra soal wisuda dan biaya perpisahan anak sekolah, saya mah enggak relate, hehehe....

Oh iya, saat pembagian rapot pun ada aturan enggak boleh memberi hadiah untuk guru secara pribadi. Kalau memang mau memberi, harus memberi ke semua support system anak di sekolah, hehehe.... Karena memang semuanya membantu. Mulai dari satpam, tukang kebun, bagian keuangan, dan lain-lain semuanya baik dan ramah.

Penutup

Sekian cerita pengalaman Jav sekolah di SD Binar Indonesia (yang saya ingat, hehehe...). Saya mah enggak akan merekomendasikan atau melarang, karena memilih sekolah anak kan tergantung visi misi dan kebutuhan keluarga masing-masing. Semoga tulisan ini bisa membantu memberikan sedikit gambaran bagi teman-teman yang sedang mencari tahu tentang SD Binar Indonesia.

Menurut saya sih SD Binar Indonesia ini sesuai dengan gagasan tentang pendidikan yang disampaikan oleh Ki Hadjar Dewantara. Juga memenuhi poin-poin dalam konsep Sekolah yang Menumbuhkan karya Bukik Setiawan yang menjadi panduan saya ketika memilih sekolah untuk Jav.

Pendidikan itu bukanlah menanamkan, melainkan menumbuhkan. Pendidikan bukanlah mengubah beragam keistimewaan anak menjadi seragam, melainkan menstimulasi anak untuk menjadi dirinya sendiri. (Anak Bukan Kertas Kosong, halaman 45)


Angkatan 2 SD Binar Indonesia

Kenapa harus serba seragam padahal realitanya manusia itu beragam? Kita sedang mendidik anak-anak untuk belajar menikmati proses dan menemukan versi terbaik dari dirinya. Stay unique, nak! #bindoisme no 2023

~~~

SD Binar Indonesia
Alamat: Jl. Rancabolang No. 241 Bandung
Instagram: @sekolahbinarindonesia

No comments :

Post a Comment