Wednesday, November 29, 2023

Pengalaman Menjajal Kereta Cepat Whoosh


Bandung-Jakarta dari Masa ke Masa

Dulu, ketika Tol Cipularang baru beroperasi, saya pernah membantu teman melakukan survei untuk tugas akhirnya. Tema tugas akhirnya itu tentang pola kunjungan wisatawan ke Kota Bandung setelah adanya Tol Cipularang. Surveinya di Factory Outlet.

Sebelum ada tol ini, perjalanan Jakarta-Bandung lewat Puncak bisa menghabiskan waktu 5 jam. Nah, setelah ada Tol Cipularang sejak tahun 2005, perjalanan Jakarta-Bandung bisa ditempuh hanya dalam waktu 2,5 jam. Dampaknya? Banyak.

Salah satunya yaitu banyak mamah-mamah yang setelah mengantar anaknya ke sekolah, lanjut main ke Bandung. Jajan, belanja di Factory Outlet, makan siang, terus pulang lagi deh ke Jakarta. Asyik banget ya. Ini nih salah satu motivasi yang membuat saya bercita-cita untuk menjadi ibu rumah tangga, hihihi....

Ternyata sekarang malah lebih asyik lagi. Pakai kereta cepat Whoosh, perjalanan Jakarta-Bandung hanya butuh waktu 45 menit aja.

Kereta Cepat yang Bikin Penasaran

Proyek kereta cepat ini dimulai sejak tahun 2016. Saya sangat antusias ketika pembangunan jembatan untuk relnya sampai di dekat komplek kami. Kalau sore-sore lagi main sepeda sama anak-anak, suka sengaja berhenti dulu di dekat proyek pembangunan untuk melihat prosesnya.


Semakin antusias lagi ketika akhirnya kereta cepat yang dioperasikan oleh PT Kereta Cepat Indonesia China ini siap beroperasi dan membuka uji coba gratis untuk masyarakat umum mulai tanggal 16 sampai 30 September 2023 kemarin.

Sayangnya, saya enggak berhasil ikut uji coba gratis. Kalah war, memang enggak berbakat untuk rebut-rebutan. Tiga kali mencoba ikut war, dua kali kehabisan karena waktu war-nya enggak jelas, dan satu kali enggak berhasil karena website-nya loading terus. Hadeuh, ya sudahlah.

Hingga akhirnya, kereta tercepat di Indoneaia dan Asia Tenggara ini pun diresmikan pada tanggal 2 Oktober 2023 dengan nama Whoosh. Selain memiliki arti suara yang berdesing, juga merupakan singkatan dari Waktu Hemat, Operasi Optimal, Sistem Hebat. Begitu katanya. Harga tiketnya 300 ribu.

Tapi ternyata dalam rangka memperingati ulang tahun KCIC yang ke-8, ada promo harga tiket menjadi 150 ribu dari tanggal 18 Oktober sampai 30 November 2023. Lumayan juga nih.

Tiba-Tiba Naik Whoosh

Eh, tiba-tiba akhir bulan Oktober kemarin suami mengajak kami jalan-jalan ke Jakarta naik Whoosh. Asyik! Mendadak banget. Berangkat tanggal 28 Oktober, baru membeli tiket tanggal 27 Oktober malam. Awalnya berempat aja, tapi Mamah dan Papah kabita, akhirnya jadi berenam deh.

Ada beberapa cara untuk membeli tiket Whoosh, yaitu melalui:
  • Website ticket.kcic.co.id
  • Aplikasi Whoosh
  • TVM (Ticketing Vending Machine) di stasiun
  • Loket di stasiun

Waktu itu Jav yang kebagian tugas untuk memesan tiket. Awalnya dia mencoba membeli melalui website, tetapi ketika memilih tempat duduk, websitenya malah loading terus.

Akhirnya, dia mencoba membeli melalui aplikasi. Berhasil sih, tapi enggak dikasih kesempatan untuk memilih tempat duduk, tahu-tahu disuruh bayar aja. Tampaknya eror juga nih, hiks.... Ya sudahlah, kami pun pasrah duduk terpisah-pisah.

Perjalanan Bandung-Jakarta

Sesuai rencana, kami memilih waktu keberangkatan sepagi mungkin, yaitu pukul 06.40. Dari rumah, kami berangkat pukul 05.40. Memakai taksi online karena belum tahu bagaimana kondisi tempat parkir di stasiun. Lalu tiba di Stasiun Tegalluar 15 menit kemudian.

stasiun tegalluar

Stasiunnya bersih dan kinclong. Meski masih pagi, tempat tunggunya sudah ramai. Untungnya luas, jadi kami bisa menunggu dengan nyaman. Tapi yang paling asyik di Stasiun Tegalluar yaitu pemandangan di sekitarnya. Sebelumnya saya pernah iseng jalan-jalan ke sana pas lagi cerah, masya Allah cantik banget. Sayang pas kemarin pemandangan sawahnya masih terhalang kabut.

Gate dibuka 30 menit sebelum waktu keberangkatan. Kebetulan waktu itu kami mager enggak menukar tiket QR Code di aplikasi dengan tiket fisik. Makanya di gate tinggal tap aja QR Code dari layar ponsel.


Kami pun masuk ke dalam kereta sesuai dengan nomor coach yang tertera di tiket. Tapi enggak ada yang menyambut seperti yang saya lihat di Instagram, hehehe....

Kereta berangkat tepat waktu. Kursinya banyak yang kosong, mungkin banyak yang naik dari Stasiun Padalarang. Lumayan lah, kami bisa bebas duduk bareng-bareng dulu sebelum penumpang dari Stasiun Padalarang naik.


Oh iya, kursi di kereta ini memiliki desain unik khas Indonesia loh. Kursinya dilapisi kain dengan motif Batik Megamendung dari Cirebon.

Katanya moncong kereta ini juga dibuat menyerupai moncong komodo, makanya dijuluki "Komodo Merah" (Red Komodo). Tapi karena keretanya panjang, susah bagi saya untuk membayangkan bahwa kereta ini mirip komodo, jadi lebih mirip ular, heuheu.... Kalau menurut teman-teman, bagaimana?

Untuk pembagian kelasnya, kereta cepat Whoosh tersedia dalam 3 kelas, yaitu premium ekonomi, business, dan VIP. Judulnya juga premium ekonomi ya, jadi meski harganya ekonomis, fasilitasnya sih tetap premium. Ruang untuk kaki cukup lega, sandaran kursi bisa diatur, ada colokan listrik untuk mengecas ponsel, ada meja lipat untuk makan (kalau sama Rashya mejanya dipakai untuk menggambar, hihihi...).


Kereta pun tiba di Stasiun Padalarang 15 menit kemudian. Benar aja, di sini semua kursi terisi penuh. Rashya yang tadinya duduk di kursi dekat jendela pun akhirnya bergeser ke kursi tengah, karena teteh pemilik kursi yang sesungguhnya sudah ada, hehehe.... Untungnya setelah puas membuat konten, tetehnya menawarkan Rashya untuk bertukar posisi. Masya Allah, baik banget, terima kasih teteh cantik....

Berangkat dari Stasiun Padalarang, baru terasa keretanya mulai dijalankan dengan kecepatan penuh. Enggak langsung ngebut, tetapi naik secara bertahap. Hingga akhirnya mencapai kecepatan maksimal 350 km/jam sekitar 15 menit dari Stasiun Padalarang atau 30 menit dari Stasiun Tegalluar. Kita bisa melihat informasi mengenai kecepatan kereta ini di layar. Menurut saya sih, ngegasnya lumayan terasa, tapi enggak bikin pusing. Nyaman pokoknya.

kecepatan whoosh

Kereta sampai di Stasiun Halim tepat waktu, yaitu pukul 07.26. Cepat banget, enggak terasa, belum sempat ngemil, hihihi....

Keluar dari kereta, saya ingat belum foto-foto di dekat moncong. Langsung deh mengajak suami dan anak-anak untuk foto dulu. Tapi ternyata enggak boleh berlama-lama karena area harus segera clear. Jadi enggak tenang fotonya, sudah lah ramai, ditunggui satpam pula, heuheu....

kereta cepat whoosh


Di stasiun, kami langsung membeli tiket untuk pulang. Khawatir eror lagi enggak bisa memilih tempat duduk, akhirnya suami membeli tiket di loket stasiun. Kepinginnya sih yang pukul 19.40, tapi ternyata hanya tersisa 7 seat, itupun posisinya terpencar. Akhirnya beli untuk jadwal keberangkatan terakhir deh, pukul 20.55.

Di Jakarta Ngapain Aja?

Di Jakarta, kami main ke Monas. Mamah dan Papah ternyata belum pernah masuk ke dalam Monas. Rashya pernah waktu kecil, tapi dia enggak ingat. Makanya antusias sekali melihat-lihat diorama di museumnya.


Kami juga sekalian mencoba beberapa moda transportasi publik di Jakarta. Mulai dari LRT, MRT, bus TransJakarta, sampai bajaj, hohoho.... Sisanya memakai taksi online.

Selain itu, kami ngemil es krim di Ragusa Ice Cream, ngadem di Grand Indonesia, serta makan sore di Sate Yayan Gondrong. Lumayan seharian di Jakarta, kami jalan kaki sampai 15 ribu langkah.

Perjalanan Jakarta-Bandung

Selesai makan sore dan salat Magrib, kami langsung menuju ke Stasiun Halim, supaya tenang. Tapi jadi lumayan lama juga menunggunya. Rencana mau jajan bakwan tapi kiosnya sudah tutup. Suami akhirnya membeli baso tahu. Rasanya mah standar, tapi harganya lumayan banget.


Saking lamanya menunggu, Rashya dapat teman bermain di stasiun. Heboh deh mereka lari-lari ke sana ke mari sampai jatuh berbonus benjol di dahi, hadeuh....

Berbeda dengan jadwal keberangkatan pertama di Stasiun Tegalluar yang lancar dan membuat kami enggak perlu antre, jadwal keberangkatan terakhir di Stasiun Halim ini membuat kami antre cukup lama. Ketika kereta sudah sampai dan gate dibuka pun, pemeriksaan tiket enggak langsung dimulai. Mungkin menunggu kereta yang baru datang siap dahulu.


Oh iya, karena kali ini kami memiliki tiket fisik, pemeriksaannya dilakukan dengan memasukkan tiket ke dalam mesin. Tiketnya langsung keluar lagi kok. Kan nanti saat sampai di stasiun Tegalluar harus cek tiket lagi.

Kali ini, karena perjalanannya malam hari, dari dalam kereta, kami enggak bisa melihat apa-apa. Hanya kegelapan yang dihiasi cahaya lampu. Jadi memang kalau ingin menikmati pemandangan, lebih baik memilih jadwal keberangkatan pagi sampai sore hari.


Daripada bengong, ngemil aja deh. Untungnya sempat membeli Roti O juga. Yup, boleh kok makan dan minum di kereta, asal sampahnya dirapikan untuk kemudian dikumpulkan pada petugas yang berkeliling sebelum kereta sampai di tujuan.

Kereta sampai di Stasiun Tegalluar pukul 21.41. Alhamdulillah kali ini kami dijemput adik ipar.

Liburan Gratis di Bandung

Ternyata ada keuntungan menarik nih bagi penumpang kereta cepat Whoosh rute Halim-Padalarang dan rute Halim-Tegalluar. Bisa menikmati liburan secara gratis di beberapa lokasi wisata di Bandung.

Di antaranya yaitu Dusun Bambu, Floating Market, Farmhouse, The Great Asia Afrika, Tepi Danau, dan Tepi Kota Healing. Plus diskon 15% di Baker Street Bakery & Brunch juga.

Caranya hanya dengan menunjukkan tiket kereta cepat Whoosh yang berlaku sampai H+14 sejak keberangkatan.

Meski kami orang Bandung, sayang juga kalau menyia-nyiakan promo ini. Akhirnya Papah dan Mamah memanfaatkan promo tersebut untuk refreshing ke Floating Market, Farmhouse, dan The Great Asia Afrika. Pas hari kerja, jadi enggak terlalu macet.

tepi danau gratis

Sedangkan saya, suami, dan anak-anak, karena malas dan enggak sempat ke Lembang, akhirnya mencoba main ke Tepi Danau di Kota Baru Parahyangan.


Penutup

Untuk perjalanan liburan atau seru-seruan sekali-kali, kereta cepat Whoosh ini memang asyik. Mewah, cepat, dan nyaman. Tapi kalau untuk perjalanan rutin, masih harus mikir-mikir lagi sih.

Berhubung rumah kami dekat dari Stasiun Tegalluar, akses menuju kereta cepat Whoosh ini sangat lah mudah. Meski begitu, suami masih belum tertarik untuk menggunakan kereta cepat Whoosh secara rutin ke Jakarta. Soalnya akses dari Stasiun Halim ke kantornya cukup sulit. Kalau memakai taksi online, bisa habis 100 ribu sendiri, hihihi....


Bagaimana dengan teman-teman, sudah mencoba naik kereta cepat Whoosh juga? Cerita dong kesan naik kereta cepat Whoosh versi teman-teman.

Bagi yang belum pernah, ada info menarik nih. Katanya selama bulan Desember 2023, harga tiket kereta cepat Whoosh masih promo loh. Yaitu mulai 200 ribu saat weekday dan 250 ribu saat weekend.

Whoosh, whoosh, whoosh, yes!

15 comments :

  1. kira-kira masih ada promo ga kak di desember ini?

    ReplyDelete
  2. Asik banget halan halan ke jktnya sambil menjajal whoosh bareng keluarga. Bandung-Jkt makin deket aja niihh, apalagi lagi ada promo makin syeneng yaaa.
    Nah, aku pernah beberapa kali naik whoosh , biasanya urusan kerjaan yang butuh waktu cepat, urgent ahh Whoosh emang membantu banget, sekejap perjalanan, urusan selesai.

    ReplyDelete
  3. Wooooow, seru amat ceritanya mak. Aku senang bacanya deh. Aku sendiri belum cobain naik kereta cepeta nih hahahah :D Memang mayan juga sih tiketnya. Kalau sekeluarga rutin ya dipikir ulang wkwkwkwk. Mewah iya nih jadi bahagia ya :) Tap2 aja ke layar hp, praktis banget. Jsdi 15 ribu langkah nih seharian muterin Jakarta? Keren! Kulinerannya asyik ya.

    ReplyDelete
  4. Wah, seru sekali cerita pengalaman mencoba kereta cepat Whoosh ini mbak
    Aku berharap suatu saat nanti aku juga bisa coba kereta ini

    ReplyDelete
  5. hehehe... jadi anggap aja ular berkepala komodo mbak.
    Asyiknya akhirnya kesampaian juga naik whoosh, walau bayar sendiri, dan nggak bisa milih kursi.

    ReplyDelete
  6. Ih seruuu. Pengin cobain mba. Minggu lalu adik aku sekeluarga ke Bdg. Tapi sempat ketinggalan koper pas di sana alhasil ngojek diaaa.
    Dari stasiun bdg itu ada feeder lg ya udah disediain. Aku pernah kereta biasa ke Bdg, itu aja udah seru gimana ini cuma 45 menit dong
    Wah ke Ragusa jg, komplit deh memang kalau ke Monas sekalian ngeskrim di Ragusa

    ReplyDelete
  7. Seneng banget, kini Jakarta Bandung ataupun sebaliknya hanya sekedipan mata. Beneran gak kerasa yaa.. Harapan akutu semoga kereta cepat ini juga tersedia ke Surabaya, misalnya, hehhee.. kebayang nyamannya kalau aku pulkam dengan hemat waktu.

    Btw, skarang uda naik euuii~
    Kelas ekonomi jadi 250 rb. Tapi tetep bersyukur karena jadi transportasi alternatif yang bisa diandalkan dan nyaman.

    ReplyDelete
  8. Aku penasaran juga pengen coba Whoosh. Kalau kaya gini, Bandung Jakarta jadi cepet banget ya. Waktu seharian bisa buat jalan. Pulang pun gak pakai acara macet-macetan. Btw, kalau anak harga tiketnya tetap sama kah? Lumayan juga kalau iya

    ReplyDelete
  9. Ih bikin ngiri. Aku belum pernah nyobain. Smenag banget ya kalau tepat waktu dan bangunannya juga masih bersih. Smoga berkesempatan juga ah cobain kereta cepat Woosh

    ReplyDelete
  10. Wah seru banget ini sudah menjajal naik kereta cepat bersama keluarga. Jadi pengalaman juga untuk anak-anak ya mbak. Noted nih berarti nanti kalau pas mau naik kereta cepat gak perlu cetak fisik tiketnya ya, tinggal tap aja dari ponsel.

    ReplyDelete
  11. Bandung-Jakarta makin singkat ya. Perjalanan yg menyenangkan menggunakan kereta cepat whoosh. Saya jadi penasaran nih gimana. Semoga whoosh ini bisa hadir ke daerah-daerah lainnya.

    ReplyDelete
  12. Serunyaaa, seharian wisata di Jakarta bisa pulang balik ke Bandung. Teman-temanku banyak yang gini juga tapi arah Bandung, seharian kulineran di Bandung dan balik ke Jakarta, ga perlu nginep...Asyik bener ya ada WHOOSH. Saya penasaran banget karena pernah naik kereta cepat di negara lain, sekarang Indonesia udah punya , jadi kepengiiin!

    ReplyDelete
  13. Belum pernah coba
    Makanya ini mau ajukan proposal ke suami supaya diajak ke sana
    Lumayan lha ya bisa jalan-jalan naik kereta wuss wuss

    ReplyDelete
  14. Whoaaa ada turis Bandung di Jakarta, hihi... seru yah main ke Monas, makan es krim Ragusa (Diburu-buru ga sih sama ibu penjaganya?)

    yang ku baca dari review orang naik whoosh itu semuanya serba cepat termasuk ga boleh santai di stasiun buat ngonten padahal kan mau foto-foto cari angle terbaik di depan si moncong. Entah kenapa aturannya begitu, seperti selesai naik kereta cepat-cepat disuruh keluar stasiun.

    ReplyDelete
  15. Dari kemarin aku baca tentang kereta whoosh terus jadi pengen kan, mau ajak anak-anak, kan pas nih timingnya liburan sekolah sebentar lagi. Tapi pasti ramai ya karena barengan libur natal dan tahun baru

    ReplyDelete