Jauhi dia! Kalau tidak aku akan membuatmu menderita!
Aku mengerutkan dahi saat membaca sms gelap yang masuk ke ponselku.
"Mba Ina mengancamku.." kataku sambil duduk di samping Mas Beni yang sedang menonton berita di televisi.
"Kenapa kamu berkata seperti itu?" tanyanya tanpa mengalihkan pandangan dari televisi.
"Barusan dia mengirim sms padaku dan berkata agar aku harus menjauhi Mas.. Kalau tidak dia akan membuatku menderita.." aku menjelaskan.
"Hahaha.. Untuk apa dia mengancammu?" Mas Beni malah tertawa.
"Karena aku menjadi orang ketiga dalam pernikahan kalian.. Aku sudah merebut Mas darinya! Tentu saja Mba Ina marah.." kini nada suaraku mulai terbawa emosi.
"Ina tidak tahu dan tidak akan pernah tahu tentang kita.. Dia itu begitu polos.. Kamu tenang saja.. Mungkin itu sms salah sambung.." kini Mas Beni berbicara sambil menatap mataku.
"....." aku merasa tidak yakin dengan perkataan Mas Beni.
~~~
Dug dug dug..! Dug dug dug..! Dug dug dug..!
Seseorang mengetuk pintu rumahku dengan kasar. Jangan-jangan Mba Ina datang kesini untuk melabrakku. Aku segera menghentikan kegiatan memasakku dan melihat siapa yang datang.
Aku mengintip lewat jendela. Bukan Mba Ina, tetapi perempuan muda yang seumur denganku. Mungkin anak Mas Beni dan Mba Ina? Tapi seingatku mereka tidak mempunyai anak perempuan.
"Ya.. Ada apa?" tanyaku saat pintu sudah kubuka.
"Sudah kubilang, jangan dekati Mas Beni! Dia milikku!" perempuan itu berteriak padaku.
"Memangnya kamu siapa?" aku menantangnya.
"Aku Dewi! Istri kedua Mas Beni.. Dan kamu harus meninggalkan Mas Beni!" katanya membentakku.
Apa??? Mas Beni mempunyai istri lain selain Mba Ina dan aku???
"Mas Beni sangat mencintaiku.. Dia tidak mungkin mau menceraikanku!" kataku.
"Jadi Mas Beni sudah menikahimu?! Aku bilang tinggalkan dia!" dia mendorongku.
"Tidak mau! Kamu saja yang tinggalkan dia!" aku balas mendorongnya.
"Kurang ajar! Akan kubunuh kamu!" dia mengeluarkan sebuah gunting dari tasnya.
~~~
"Terus saja cari.. Bagaimana pun hasilnya, kamu harus selalu mengabari saya.. Oke.." kudengar Mas Beni menutup pembicaraan dengan seseorang di telepon.
"Apa yang dicari Mas? Ada yang hilang?" tanyaku sambil membelai rambutnya.
"Urusan pekerjaan, aku sedang tidak ingin membahasnya.." jawab Mas Beni lesu.
Aku tersenyum di dalam hati. Aku tahu bahwa Mas Beni mencari keberadaan Dewi. Sayangnya Mas Beni tidak tahu bahwa Dewi sudah mati. Kemana pun anak buah Mas Beni mencari, mereka tidak akan menemukannya, karena mayat Dewi sudah terkubur rapat di dalam rumah ini.
Kini aku bukan lagi orang ketiga kedua dalam pernikahan Mas Beni dan Mba Ina. Kini aku menjadi orang ketiga pertama dan satu-satunya dalam pernikahan mereka. Cara apapun akan kulakukan agar tetap begitu.
~~~~~
#13HariNgeblogFF Hari ke-3
Takuuuttt.. :((
ReplyDeletehastagah... X_x
ReplyDeleteheuheu :D
ReplyDeleteSerem ._.
ReplyDeletehohoho..
ReplyDelete