Monday, September 29, 2014

Blow Dart Game

Saya pikir kemampuan Jav untuk meniup oke-oke aja. Dia bisa niup lilin, suka niup bunga dandelion, hobi main balon dari air sabun, suka iseng niup air di dalam gelas pakai sedotan juga. Tapi, ternyata oh ternyata waktu ikut Lomba 17 Agustusan kemarin, pas lomba niup balon, Jav parah banget. Belepotan. Bukannya melendung, yang ada balonnya basah sama air liurnya dia heuheu…. Saya merasa kecele. Padahal kegiatan meniup katanya baik untuk mendukung kemampuan bicara anak.

Saya pun langsung bertekad untuk mengajarkan Jav meniup balon. Sayangnya, saya sendiri enggak bisa :D Jadi, biarlah itu jadi tugas ayahnya hehehe…. Saya mah coba pakai cara lain dulu, yaitu dengan Blow Dart Game.

Bahan:
  • Gelas plastik
  • Sedotan
  • Cotton bud
Dok. Pribadi
Cara Bermain:
  • Buat menara dari gelas plastik.
  • Masukkan cotton bud ke dalam sedotan melalui salah satu ujungnya
  • Tiup ujung sedotan yang lain untuk menghancurkan menara gelas dari jarak ya.
Dok. Pribadi
Manfaat:
  • Melatih keterampilan motorik halus.
  • Melatih kekuatan otot bicara.
Dok. Pribadi
Kelihatannya gampang, ternyata lumayan susah juga. Supaya gelas-gelasnya bisa jatuh, cotton bud harus ditembak dengan sangat kuat. Saya aja niupnya harus pakai tenaga, apalagi Jav. Seru juga ngajarin Jav main ini. Kalau tenaganya kenceng, eh ngarahin sedotannya enggak fokus jadi meleset. Kalau arahnya pas, eh niupnya lemes. Untung dianya semangat terus :D

Referensi:
http://kidsactivitiesblog.com/59145/q-tip-blow-dart-game

Tuesday, September 23, 2014

Bola-Bola Nasi

Udah cukup lama kepingin bikin Arancini wanna be ini. Tapi kebanyakan malesnya daripada semangatnya. Kebetulan hari Minggu pagi kemarin ada nasi sisa. Daripada bikin nasi goreng lagi, bosen, mending coba bikin bola-bola nasi. Resepnya modifikasi dari Dapur Hangus. Enggak ada ayam cincang, diganti sama kornet. Enggak ada keju quick melt, keju cheddarnya aja dibanyakin.

Dok. Pribadi
Bahan:
  • 2 centong nasi dingin
  • 1 bungkus kornet
  • 1 buah bawang bombay, cincang kasar
  • 1 siung bawang putih, cincang halus
  • Garam secukupnya
  • Merica secukupnya
  • Gula secukupnya
  • Oregano secukupnya
  • Air secukupnya
  • 60 gr keju cheddar, parut
  • 2 butir putih telur, kocok
  • Tepung roti secukupnya

Cara Membuat:
  • Tumis bawang bombay sampai harum dan layu, baru tambahkan bawang putih.
  • Masukkan nasi dan kornet.
  • Tambahkan garam, merica, dan gula, lalu aduk hingga rata.
  • Tambahkan air, aduk hingga air menyusut.
  • Masukkan keju dan oregano, campur hingga rata.
  • Setelah agak dingin, bentuk bola-bola.
  • Celupkan ke dalam telur lalu gulingkan di tepung roti.


Dok. Pribadi
Sebenarnya saya paling males kalau masak ada acara celup-celup dan guling-guling begini. Ribet. Tapi alhamdulillah, keribetan itu terbayar ketika melihat Jav makan sendiri dengan sangat lahap. Dia tau itu nasi. Jadi bukan ngumpetin nasi, hanya penyajiannya aja yang berbeda. Lain kali kalau bikin lagi mau coba pakai keju quick melt ah. Pasti lebih mantep.

Saturday, September 20, 2014

Bukan Sekadar Toko Online

Yummy Mommy Shop
Udah pada tau Yummy Mommy Shop belum? Kalau belum, ayo coba main-main ke sana hihihi…. Yummy Mommy Shop merupakan toko online yang saya bangun sejak bulan Mei tahun 2011.

Berawal dari hobi belanja cloth diaper secara online untuk Jav, akhirnya saya pun membuka toko online sendiri yang menjual cloth diaper. Sebelumnya, saya bisa menghabiskan waktu berjam-jam stalking toko-toko online yang menjual cloth diaper. Motifnya lucu-lucu sih, bikin lapar mata dan dompet tersiksa…. Daripada uang belanja habis untuk memborong cloth diaper, mending saya yang jual aja. Selain mendapat cloth diaper dengan harga spesial, bisa menambah pemasukan tambahan juga, hohoho :D

Hmmm, tapi bisa disebut toko online enggak yah? Soalnya saya enggak punya website khusus untuk berjualan. Saya membuat akun Facebook baru untuk memamerkan katalog produk yang saya jual. Selanjutnya, tanya jawab dan kesepakatan jual beli dengan konsumen bisa dilakukan melalui Facebook, SMS, atau Whatsapp. Online juga kan ya? ;)

Sistemnya dropship. Sebagai ibu rumah tangga dengan seorang bayi tanpa  bantuan asisten, mobilitas saya kan terbatas. Sistem ini menguntungkan bagi saya karena selain tidak memerlukan modal awal untuk menyetok barang, saya juga tidak perlu menyisihkan waktu dan ongkos untuk bepergian membeli dan mengirim barang dagangan. Ketika ada pembeli, barang langsung dikirim dari supplier dengan nama pengirim atas nama toko online saya. Tentunya saya memilih supplier yang profesional dan terpercaya dong. Syukurlah, dengan begitu pemasukan terus bertambah tanpa perlu ribet.

Sekarang ini, saya sudah tidak menjual cloth diaper lagi. Beralih ke kaos yang bisa dipersonalisasi untuk anak-anak, serta busana muslim untuk ibu-ibu muda. Yang pasti, masih menggunakan sistem dropship.

Toko Online Impian
Toko online yang saya miliki itu sebenarnya hanya sebuah batu loncatan untuk toko online impian saya yang 'sesungguh'-nya. Saya berharap bisa mempunyai toko online yang bukan hanya sekadar menjual barang. 

Produk. Busana muslim. Lengkap mulai dari kerudung, gamis, celana, tas, sepatu, hingga aksesori lainnya seperti kalung, gelang, kaca mata, sampai jam tangan.

Target pasar. Ibu-ibu muda dengan tingkat ekonomi menengah.

Sistem. Menyetok barang. Berburu barang-barang berkualitas pasti seru dan memberi kepuasan tersendiri.

Kelebihan. Ini nih yang paling penting. Toko yang menjual busana muslim, banyak. Toko yang menjual kerudung, banyak. Toko yang menjual aksesori, lebih banyak lagi. Tapi toko yang menjual semuanya, hmmm, sepertinya masih bisa dihitung dengan jari. Jadi, saya akan menjual busana muslim lengkap dari ujung rambut hingga ujung kaki. Eits! Bukan hanya itu. Calon toko online saya ini juga mempunyai fitur mix and match untuk membantu para konsumen dalam memilih busana.

Ide ini muncul dari pengalaman pribadi. Biasanya saya sulit mendapatkan satu setel busana muslim dalam sekali waktu belanja.  Misalnya nih, saya sudah membeli kaos berwarna putih-ungu muda di sebuah toko. Namun, saya tidak bisa mendapatkan cardigan, celana, dan kerudung dengan warna yang senada di toko yang sama. Saya harus berkeliling dari satu toko ke toko yang lain, untuk mendapat satu setel pakaian yang sesuai dengan yang saya harapkan. Itupun belum tentu dapat. Melelahkan! Baik toko offline maupun toko online sama saja.

Makanya, saya ingin sekali mempunyai toko online yang tidak hanya menjual pakaian (lalu selanjutnya terserah anda), tetapi menyediakan juga alternatif pelengkapnya. Dengan begitu, pembeli tidak perlu repot mencari ke toko lain.

Sistemnya mirip seperti toko buku online. Saat pembeli memilih buku dengan genre tertentu, biasanya pembeli juga akan diberi rekomendasi buku-buku lain dengan genre yang sejenis. Begitu juga dengan calon toko online saya ini. Jadi, saat pembeli memasukkan salah satu pakaian di keranjang belanjanya, akan muncul rekomendasi beberapa pilihan pelengkapnya baik yang warna dan motifnya senada maupun kontras. Dengan fitur mix and match, pembeli sendiri yang akan memilih setelan pakaian yang sesuai dengan gaya dan kepribadiannya.

Misalnya, pembeli memilih rok warna hitam, maka alternatif pelengkapnya akan muncul seperti ini (Sumber)
Website Toko Online Impian
Ide sekeren apapun akan menjadi percuma apabila dieksekusi secara asal-asalan. Fitur-fitur toko online yang saya jelaskan di atas tidak mungkin terealisasi apabila  saya masih berjualan di Facebook. Makanya calon toko online saya harus mempunyai 'rumah' sendiri.

'Rumah' tersebut berupa website toko online yang:
  • Tampilannya elegan, hangat, dan profesional.
  • User friendly.
  • Mobile friendly.
  • Dilengkapi dengan prosedur yang jelas (tata cara menggunakan fitur pencarian, tata cara menggunakan fitur mix and match, tata cara pemesanan, tata cara pembayaran, tata cara pengiriman).
  • Fitur pencarian yang lengkap (berdasarkan merk, warna, jenis bahan, ukuran, dan lain-lain).
  • Setiap produk dilengkapi dengan keterangan (detail ukuran, jenis bahan, cara pencucian, dan lain-lain).
  • Apabila masih memilih-milih, pembeli tidak perlu log in.
  • Responsif. Semua notifikasi baik pemesanan maupun pertanyaan dari konsumen, langsung terkirim ke kontak saya.

Pengetahuan saya mengenai bagaimana membuat website toko online agar sesuai dengan yang sudah saya jabarkan tersebut, nol besar. Untungnya, saya masih bisa belajar dari bukunya Mbak Carolina Ratri yang berjudul "Sukses Membangun Toko Online". Di buku itu, seluk beluk membangun toko online dibahas secara tuntas. Misalnya seperti bagaimana cara membuat dan mempercantik tampilan toko online, bagaimana cara meningkatkan kunjungan ke toko online, juga bagaimana cara memanfaatkan media sosial sebagai alat promosi. Lengkap!

Buku wajib (Sumber)
Semoga setelah membaca buku ini, toko online impian saya bisa segera terwujud :)

~~~


Wednesday, September 17, 2014

Wonderful Indonesia: Things to Do in Raja Ampat

Tentang Raja Ampat
Para pencinta pemandangan dunia bawah laut, tentu sudah tidak merasa asing lagi dengan 'surga' yang berada di bagian barat Pulau Papua ini. Raja Ampat merupakan sebuah kepulauan yang terdiri dari empat gugusan pulau yang nama-namanya disesuaikan dengan nama empat pulau terbesarnya, yaitu Waigeo, Misool, Salawati, dan Batanta.

Kepulauan Raja Ampat (Sumber)
Berdasarkan mitos yang berkembang di masyarakat setempat, nama Raja Ampat berasal dari seorang wanita yang menemukan tujuh butir telur. Empat butir di antaranya menetas menjadi empat orang raja yang berkuasa di Raja Ampat.

Untuk mencapai Raja Ampat yang merupakan salah satu Kabupaten di Provinsi Papua Barat ini, wisatawan dapat menggunakan penerbangan Jakarta-Sorong via transit di Makassar. Dari Bandara Domine Eduard Osok di Sorong, perjalanan dilanjutkan dengan menggunakan kapal rakyat yang hanya beroperasi satu kali sehari menuju ibu kota Raja Ampat. Perjalanan tersebut membutuhkan waktu sekitar dua jam.

Yang Bisa Dilakukan di Raja Ampat
Banyak sekali kegiatan wisata yang dapat dilakukan di Raja Ampat. Tidak cukup waktu satu minggu untuk bisa menikmati semuanya.

Honeymoon. Sudah menjadi rahasia umum bahwa biaya untuk berwisata di Raja Ampat ini tidak murah. Untuk menyiasatinya, biasanya para wisatawan datang secara berombongan untuk menekan biaya transportasi dan akomodasi selama berada di Raja Ampat. Walaupun begitu, apabila suatu saat mendapat kesempatan untuk menjejakkan kaki di Raja Ampat, saya berharap bisa menikmatinya berdua saja dengan suami. Hitung-hitung honeymoon lagi :D

Untuk memelihara kelestarian alamnya, wisata di Raja Ampat memang tidak dikembangkan untuk menjadi wisata massal dan murah. Jumlah resor dan kapal cepat yang beroperasi pun dibatasi. Makanya, berwisata di Raja Ampat bisa dikatakan sangat eksklusif. Suasananya sepi, tidak seramai destinasi wisata lain di Indonesia. Cocok untuk menikmati private quality time bersama suami ;)

Suasananya romantis ya… (Sumber)
Island hopping. Raja Ampat memiliki luas wilayah 46.108 kilometer persegi. Sekitar 80 persen-nya merupakan laut dengan panjang pantai mencapai 4.860 kilometer. Jumlah penduduknya hanya sekitar 60.000 jiwa dan tersebar di 35 pulau dari total 610 pulau. Setiap pulau memiliki keunikan masing-masing. Cara terbaik untuk menikmatinya yaitu dengan menyewa perahu dan berkeliling dari satu pulau ke pulau yang lain.

Ada Pulau Pensil, pulau karang berbentuk lancip seperti pensil. Ada juga Teluk Kabui yang bentuknya menyerupai labirin dengan dinding-dinding karang eksotis. Atau Eden Bay dimana terdapat padang pasir di bawah genangan airnya. Dan yang tidak boleh terlewatkan, Yapap, Misool, kolam renang alami paling indah di dunia.
Air toska yang jernih, pasir putih yang lembut, pulau karang yang indah, dan langit biru yang cerah di Yapap, Misool (Sumber)
Diving. Raja Ampat merupakan rumah bagi 540 jenis karang, 1.511 spesies ikan, dan 700 jenis moluska. Menurut laporan The Nature Conservancy dan Conservation International, sekitar 75% spesies laut dunia berada di sini! Hmmm, saya tidak bisa berenang, tapi saya rela mengambil kursus untuk mendapatkan sertifikat menyelam apabila berkesempatan mengunjungi Raja Empat. Pemandangan bawah lautnya sayang sekali untuk dilewatkan.

Terdapat ratusan spot selam di Raja Ampat! Di Manta Point, perairan Pulau Arborek, Selat Dampier, penyelam bisa menemukan ikan pari manta. Di the Rock,Bag Island, terdapat gua batu dan schooling sweetlips. Di the Ridge, Pulau Yanggefo, penyelam dapat menikmati indahnya softcoral. Di the Point, Kalig Island penyelam bisa menyaksikan penyu yang asyik berenang. Di Cape Kri, penyelam bisa berenang sambil dikelilingi ribuan ikan seperti ikan tuna, giant trevallies, snappers, bahkan ikan barakuda.

Surga bawah laut (Sumber)
Snorkeling. Apabila saya memang ditakdirkan untuk tidak bisa menyelam, saya akan mencoba snorkeling. Untungnya, semua spot selam di Raja Ampat bisa juga digunakan untuk snorkeling. Walaupun begitu, di beberapa pulau, tanpa perlu berenang ke tengah laut, wisatawan sudah dapat mencicipi indahnya terumbu karang dan cantiknya ikan hias. Misalnya di Yenbuba, Pulau Mansuar, di Pulau Arborek, Pulau Paniki, dan Pulau Saonek Monde.

Snorkeling (Sumber)
Trekking. Kegiatan yang paling saya inginkan di Raja Ampat yaitu menikmati gugusan pulau karang cantik dari atas bukit karst. Bisa dicoba di Wayag yang melegenda itu atau di Pianemo, kembarannya. Untuk mencapai puncak, harus berjuang dulu menaklukan bebatuan tajam dengan kemiringan hampir 90 derajat. Perjuangan yang tidak akan sia-sia, karena setelah tiba di puncak, wisatawan akan disuguhi pemandangan yang super duper indah.

Mauuu…. (Sumber)
Fish feeding. Memberi makan ikan di kolam atau akuarium, tentu merupakan hal yang biasa. Tapi memberi makan ikan di habitatnya, tentu rasanya luar biasa. Wisatawan bisa merasakan serunya memberi makan ikan hias warna-warni di Pantai Selat Dampier, Distrik Meosmansar, Pulau Waigeo Selatan dan di Pantai Waiwo, Pulau Waisai.

Bird watching. Di Bukit Hau, Kampung Sawinggrai, Pulau Gam, wisatawan dapat mencoba peruntungan melihat burung cendrawasih yang sedang 'bercinta', aih…. Selain burung cendrawasih merah, di bukit ini juga terdapat burung kakaktua raja, kakaktua putih, kakaktua merah, nuri, dan maleo.

Cantik (Sumber)
Menangkap ikan. Masyarakat Raja Ampat memiliki peran yang besar dalam melestarikan lingkungannya. Hal ini dapat dilihat dari cara mereka menangkap ikan. Adat sasi melarang masyarakat untuk menangkap ikan, kerang, lobster, dan selama masa-masa tertentu.

Selain itu, mereka juga menangkap ikan dengan cara tradisional. Misalnya di kampung Warsambin dan Lopintol, di mana nelayan menangkap ikan lema dengan sebutan “balobe ikan lema”. Balobe dilaksanakan malam hari di bulan gelap. Nelayan membawa perahunya ke tengah laut dan terus bergerak hingga ikan lema naik ke atas permukaan laut. Ikan-ikan tersebut kemudian digiring ke tempat timba yang terbuat dari batu. Lalu ikan-ikan itu diangkat dengan menggunakan serok. Pasti seru bisa ikut menangkap ikan bersama para nelayan, seperti acara-acara di televisi itu loh, hohoho….

Menagkap ikan di malam hari (Sumber)
Wisata budaya. Selain tari Bali, saya juga cukup terobsesi dengan tari-tarian dari Papua dengan musiknya yang menghentak dan gerakannya yang energik. Menikmati secara langsung kesenian dan warisan budaya Raja Ampat tentu menjadi salah satu wish list saya.

Tarian yang biasa ditampilkan dalam upacara adat ataupun acara penyambutan misalnya Tarian Wor, Main Moun, Tarian Batpo, Tarian Yako dan kesenian Suling Tambur. Kesenian tersebut diiringi alat musik perkusi khas Papua seperti yang tifa, mambokon (gong), dan bakulu (tambur). Selain itu, ada juga alat musik bersenar seperti gitar dan alat musik tiup seperti seruling dan kerang laut.

Tarian selamat datang (Sumber)
Wisata prasejarah dan sejarah. Ada yang unik di Teluk Kabui. Ditemukan peninggalan prasejarah berupa cap tangan berusia 50.000 tahun. Sedangkan di Pulau Wai, terdapat pesawat yang karam sisa peninggalan Perang Dunia II.

Cap tangan kuno (Sumber)
Wisata kuliner. Berlibur rasanya belum lengkap apabila tidak mencoba makanan khas setempat. Di Raja Ampat, saya ingin mencoba garampati, abon yang terbuat dari ikan laut. Saya juga sangat penasaran dengan barepan ayam, yaitu ubi manis, sayuran, dan daging ayam yang dimasak dengan batu yang dibakar. Dan yang pasti, saya harus mencoba papeda yang terkenal itu, bubur sagu yang dimakan bersama ikan kuah kuning. Nyam nyam nyam….

Papeda dan ikan kuah kuning (Sumber)
Berburu suvenir. Oleh-oleh khas dari Raja Ampat yaitu noken, tas tali yang terbuat dari kulit kayu lokal. Selain unik, tas ini juga ramah lingkungan. Boleh lah jadi buah tangan untuk keluarga dan teman di Bandung :)

Noken (Sumber)
Selfie. Semua kegiatan di atas tentu membutuhkan kondisi tubuh yang fit agar bisa dinikmati secara maksimal. Namun, selain kondisi badan yang bugar serta mental berpetualang yang kuat, hal lain yang tidak boleh ketinggalan yaitu kamera dan tongsis (tongkat narsis)! Segala yang ada di Raja Ampat, sangat layak untuk didokumentasikan.

Selain itu, saya ingin sekali bisa selfie di puncak Pulau Wayag dengan latar belakang bukit gugusan pulau karang yang dikelilingi lautan berwarna biru. Selfie di bawah laut bersama ikan pari manta juga pastinya tidak boleh terlewatkan. Hasilnya, nanti akan saya pajang di social media. Bukan untuk pamer, tetapi supaya teman-teman saya iri :p Harapannya, mereka yang mempunyai banyak uang, sebelum ke luar negeri, akan berlibur ke Raja Ampat dulu :)

Referensi:
  • http://id.m.wikipedia.org/wiki/Kepulauan_Raja_Ampat
  • http://marischkaprudence.blogspot.nl/2014/06/yapap-misool-pecahan-surga-di-papua.html
  • http://m.okezone.com/read/2012/02/11/408/574041/keindahan-raja-ampat-tak-hanya-asyik-untuk-diving
  • http://panduanwisata.com/2012/09/21/pesona-dan-keunikan-teluk-mayalibit-raja-ampat/
  • http://panduanwisata.com/2012/09/26/tanjung-kri-spot-selam-unggulan-raja-ampat/
  • http://panoramadunia.com/menikmati-kuliner-khas-wisata-raja-ampat/
  • http://rajampatsorong.blogspot.nl/2013/10/seni-budaya.html
  • http://travel.kompas.com/read/2012/11/19/08173594/Melancong.ke.Raja.Ampat.Jangan.Modal.Nekat
  • http://travel.kompas.com/read/2011/08/12/06090365/Ke.Raja.Ampat.Mahal.Baca.Dulu.Tips.Ini
 ~~~

Tulisan ini diikutsertakan dalam Sail Raja Ampat 2014 Blogging Contest.

Monday, September 8, 2014

Button Snake

Hari Senin minggu yang lalu, saya (sepaket sama Jav tentunya) ketemuan sama teman SMA yang kini tinggal di Prabumulih dan sedang ikut suaminya tugas ke Bandung. Udah lupa kapan terakhir kali ketemu. Yang pasti, sebelumnya saya siapin mainan baru supaya Jav mau duduk tenang dan enggak mengganggu acara ngobrol-ngobrol. Apalagi enggak ada ayahnya Jav yang bisa diandelin untuk ngejar Jav kalau dia lari-lari :D

Pengalaman selama ini, kalau pergi-pergi, walaupun saya bawain mainan favoritnya, enggak pernah tuh dilirik sama Jav.  Makanya, kali ini selain bawa mobil-mobilan favoritnya Jav, saya juga bawa mainan baru untuk Jav. Button snake.

Button Snake (Dok. Pribadi)
Bahan:
  • Kain flanel (Ceritanya memanfaatkan kain flanel yang nganggur. Belinya tiga tahun yang lalu. Waktu itu rencananya mau bikin kaos personalized untuk Jav. Tapi ya gitu deh, males hehehe…)
  • Pita (Kebetulan nemu pita enggak tau bekas apa di kotak mainannya Jav)
  • Kancing (Nemu di tempat alat jahit)
  • Gunting
  • Jarum dan benang
Potongan kain flanel (Dok. Pribadi)
Cara Membuat:
  • Gunting kain flanel dengan beberapa macam bentuk.
  • Buat lubang di tengah potongan kain dengan melipat kain lalu mengguntingnya sedikit di bagian tengah.
  • Jahit kancing di salah satu ujung pita.
  • Ikat salah satu potongan kain di ujung pita lainnya.
  • Button snake siap digunakan :)
Lalu bagaimana? Apa siang itu Jav mau duduk manis sambil memainkan button snake-nya? Enggak…. Dia cuma memasukkan satu kain, lalu setelahnya lebih tertarik untuk lari-lari mengeksplor setiap jengkal restoran tempat kami makan siang T_T

Manfaat:
  • Membuat Jav mau duduk manis saat sedang berada di luar rumah. 
  • Mengenal warna. 
  • Mengenal bentuk. 
  • Melatih keterampilan motorik halus. 
  • Melatih kemampuan koordinasi mata dan tangan. 
  • Melatih kesabaran dan ketelitian. 
  • Melatih kemandirian (memasang dan melepas kancing baju sendiri).
Serius... (Dok. Pribadi)
Makin lama makin mahir (Dok. Pribadi)
Tapi enggak sia-sia kok saya bikin ini. Di rumah, kalau sedang bosan bermain dengan mobil-mobilannya, Jav pun beralih memainkan button snake. Satu hari entah bisa sampai berapa rit (emangnya sopir angkot :p). Dia betah memasukkan semua kainnya, setelah itu dikeluarin lagi. Enggak sampai lima menit udah selesai. Kurang banyak nih potongan kainnya :D

Referensi:
http://happyhooligans.ca/button-snake

Friday, September 5, 2014

Muffin Pisang Cokelat

Setiap adik saya pulang ke Bandung, dia pasti bawa oleh-oleh pisang dari kebun. Lumayan, hihi…. Jadi enggak usah beli. Tapi kadang kalau sering pergi ke luar rumah, pisang-pisang itu suka terlupakan. Tau-tau kulitnya udah menghitam.

Daripada busuk, mending langsung diolah. Agak bingung sih mau diolah jadi apa. Saya sendiri enggak terlalu suka pisang yang diolah-olah. Cake pisang? Muffin pisang? Pancake pisang? Hmmm… *mikir*

Tapi kayanya boleh juga tuh dicoba muffin pisang-nya Mbak Diah Didi. Simpel…. Saya tambahin cokelat bubuk supaya rasanya enggak terlalu pisang :p Kebetulan belum ada ide juga buat bekal sekolah Jav. Jadi sekalian aja.

Dok. Pribadi
Bahan:
  • 3 buah pisang ambon, haluskan
  • 190 gr tepung terigu protein sedang
  • 100 gr gula pasir
  • 1 butir telur
  • 75 gr minyak goreng
  • 1 sdt baking powder
  • 1 sdt baking soda (saya enggak pakai)
  • 1/3 sdt garam
  • 1/4 sdt vanili bubuk
  • 30 gr cokelat bubuk (inisiatif saya)

Cara Membuat:
  • Haluskan pisang.
  • Campur dengan telur, gula, garam, vanili, dan minyak, kocok. Sisihkan.
  • Ayak dan campur tepung terigu, baking powder, dan cokelat.
  • Buat lubang di tengahnya, lalu tuang adonan basah.
  • Aduk sampai tercampur asal lembab saja.
  • Tuang ke dalam cup.
  • Panggang hingga matang.

Aromanya… enak. Harum pisang bercampur cokelat dan vanili. Rasanya legit, tapi enggak terlalu manis :)

Wednesday, September 3, 2014

Jav 3 Tahun 8 Bulan

Dok. Pribadi
  • Hafalan doanya nambah doa bangun tidur, doa setelah makan, doa masuk kamar mandi, doa keluar kamar mandi.
  • Hafalan surat pendeknya baru nambah Al-Ikhlas.
  • Udah enggak cari perhatian gurunya dengan lari-lari keluar dari halaman sekolah.
  • Mulai lagi dibiasain makan sendiri.
  • Udah bisa pakai kaos kaki dan sepatu sendiri.
  • Udah bisa ngancingin kemeja sendiri.

Monday, September 1, 2014

Menggambar Menggunakan Es

Selamat hari Senin! Selamat hari pertama di bulan September! Gimana weekend-nya? Kalau Jav sih, selain siangnya main ke rumah eninnya di Cimahi, paginya nyobain menggambar pakai es. Saya udah siapin esnya sejak sehari sebelumnya. Jadi tinggal dikeluarin dulu sebentar, langsung bisa dipakai deh :)

Masih cair (Dok. Pribadi)
Bahan:
  • Cetakan es
  • Air
  • Pewarna makanan
  • Tusuk gigi
  • Kertas
Udah beku, siap dipakai (Dok. Pribadi)
Cara Membuat:
  • Isi cetakan es dengan air.
  • Tambahkan 1 tetes pewarna makanan, aduk.
  • Simpan di dalam freezer hingga setengah beku.
  • Tambahkan tusuk gigi.
  • Simpan kembali di dalam freezer hingga membeku.
Warnanya manis :) (Dok. Pribadi)
Manfaat:
  • Mengenal aneka warna dan nama warna.
  • Melatih keterampilan motorik halus.
  • Melatih kemampuan koordinasi mata dan tangan.
  • Meningkatkan daya imajinasi dan kreatifitas.
  • Mengenal perubahan sifat benda cair (membeku dan mencair).
Ungu... (Dok. Pribadi)
Berhubung persediaan pewarna makanan  di rumah cuma ada warna pink, biru, dan oranye, jadi variasi warna esnya juga terbatas. Tambahan warna hijaunya juga karena kebetulan ada essens pandan hihihi….

Jav udah antusias sejak saya mencampur warna-warnanya. Enggak sabar ingin esnya cepat beku. Yang pasti, saya wanti-wanti dia dulu, kalau es ini bukan untuk dimakan, tapi untuk menggambar.

Baris (Dok. Pribadi)
Pagi itu, matahari bersinar cerah. Saya ajak Jav menggambar di teras depan yang menghadap ke arah timur. Selain agar esnya cepat mencair, juga supaya Jav yang sedang pilek bisa sekalian berjemur.

Hasil gambar Jav, jelas abstrak. Salah satunya ketika dia menggambar dengan es warna hitam. Katanya gambar awan. "Kok awannya item?" tanya saya. "Gelap, mau ujan," jawabnya :D

Serius (Dok. Pribadi)
Kali ini Jav lumayan betah menggambar dengan es. Sekitar satu jam lebih. Saya ajak mandi juga enggak mau, karena masih asyik bereksperimen dengan campuran warna-warna.

Sayang, warnanya kurang tajam. Lain kali kalau bikin lagi, harus ditambah pewarnanya supaya hasilnya bisa lebih pekat.

Pelangi (Dok. Pribadi)
Referensi:
http://kidsactivitiesblog.com/54476/ice-painting