Siapa yang suka jalan-jalan ke Bandung? Di Kota Bandung memang banyak destinasi wisata yang menarik ya. Mulai dari wisata alam, wisata sejarah, wisata pendidikan, hingga wisata kuliner. Lengkap deh. Hanya tidak ada pantai saja, hehehe…. Nah, bagi teman-teman pecinta bakso, belum afdal loh kalau liburan di Bandung tapi belum mencoba kuliner yang satu ini, Cuanki Serayu.
Mungkin namanya terdengar ke-Cina-an ya. Tapi jangan salah, sebutan cuanki itu bukan berasal dari Bahasa Cina loh, namun merupakan singkatan dari ‘cari uang jalan kaki’. Yup! Cuanki ini biasa dijual sambil berjalan kaki, dengan bahan dagangannya dipikul di bahu. Wuih kuat-kuat ya. Dulu sih begitu. Sekarang sudah sedikit cuanki yang dijual dengan cara dipikul. Kebanyakan didorong menggunakan gerobak.
Walaupun judulnya cuanki, tapi Cuanki Serayu ini bukan sembarang cuanki loh. Berbeda deh dari cuanki-cuanki yang dijual berkeliling di komplek rumah saya. Perbedaan pertama yaitu dari cara penjualannya. Pak Kasno, pemilik Cuanki Serayu yang berasal dari Kebumen ini sudah berjualan dengan cara mangkal di Jalan Serayu sejak tahun 1997. Jadi tidak sambil jalan kaki. Yang ternyata resepnya beliau dapatkan dari temannya yang menjual cuanki sambil berkeliling jalan kaki, hehehe….
Kemudian perbedaan kedua yaitu dari bahan-bahan yang digunakan. Pak Kasno menggunakan bahan baku seperti tahu dan ikan tenggiri dengan kualitas terbaik untuk membuat cuankinya. Bisa dikatakan cuanki versi premium lah.
Saya sendiri mengenal Cuanki Serayu baru pada tahun 2005-an. Itupun bukan yang berada di Jalan Serayu, tapi cabangnya yang berada di Jalan Bengawan. Saya ingat, dulu pernah terjebak hujan badai waktu makan siang di sana. Enak banget tuh, dingin-dingin ngemil cuanki dan batagor. Ada alasan untuk telat balik ke kantor pula, hihihi….
Bagian luar Cuanki Serayu |
Sekarang sih, cabang yang berada di Jalan Bengawan sudah tidak ada. Selain di Jalan Serayu, cabang yang sampai sekarang masih ada yaitu yang berada di Jalan Mangga dan Jalan Cihapit. Walaupun begitu, rasanya dijamin sama kok. Karena semuanya berasal dari sumber yang sama, yaitu dari dapur di Jalan Serayu.
Bagian dalam Cuanki Serayu |
Cuanki Serayu buka setiap hari mulai pukul 11.00-19.00 WIB. Apabila teman-teman berencana untuk mencicipi cuanki yang terkenal ini, siap-siap mendapati tempat yang selalu ramai. Kalau hari kerja sih istilah lalu lintasnya ramai lancar lah. Sedangkan kalau hari libur istilah lalu lintasnya padat merayap, hehehe….
Pelayan yang sigap |
Penasaran kan kenapa bisa ramai terus? Tentu saja karena rasanya yang spesial, porsinya yang besar, dan harganya yang murah meriah. Satu porsi cuanki seharga Rp 15.000 terdiri dari bakso, tahu, siomay, batagor, dan pangsit goreng. Semuanya besar-besar. Apabila dirasa terlalu banyak, bisa kok pesan setengah porsi, harganya Rp 10.000. Favorit saya sih pangsit gorengnya. Rasa ikannya sangat terasa, teksturnya renyah kriuk-kriuk, dipadukan dengan kuah yang gurih. Hmmm, enak. Segar ketika disantap saat cuaca panas dan nikmat ketika disantap saat cuaca dingin.
Seporsi Cuanki Serayu |
Kalau teman-teman mau batagor juga ada kok. Harganya sama. Satu porsi seharga Rp 15.000 dan setengah porsi seharga Rp 10.000. Sensasinya agak berbeda nih. Tetap renyah kriuk-kriuk namun dengan cocolan saus kacang dan kecap.
Tips dari saya sih, ketika sampai di sana, langsung bagi-bagi tugas saja. Ada yang pesan, ada juga yang mencari tempat duduk. Soalnya pelayanannya super cepat. Jangan sampai teman-teman belum mendapatkan tempat duduk setelah pesanan cuanki atau batagornya siap ;)
No comments :
Post a Comment