Sebelumnya, Jalan-Jalan di Ciwidey: Kawah Rengganis
Masih dalam rangka memanfaatkan tiket Paket Wisata VIP nih. Tujuan terakhir kami yaitu Glamping Lakeside Rancabali.
Sebenarnya Paket Wisata VIP ini termasuk dengan Situ Patenggang juga, tapi karena waktunya terbatas jadi dilewat saja. Lagi pula kami sedang enggak mood naik perahu.
Meski begitu, kami masuk ke Glamping Lakeside Rancabali melalui pintu masuk Situ Patenggang. Karena sudah mempunyai tiket, kami cukup membayar biaya parkir saja, tapi lupa berapa, hehehe....
Sesuai namanya, sebenarnya Glamping Lakeside Rancabali ini ya tempat glamping di pinggir Situ Patenggang. Pilihan tipe kamarnya banyak, tetapi lumayan juga harganya. Semoga kapan-kapan bisa menginap di sini.
Pinisi Resto
Pukul setengah 12 kami sudah tiba di area Glamping Lakeside Rancabali. Kami pun langsung menuju ke Pinisi Resto. Lapar, mau makan.
Pinisi Resto ini bentuknya menyerupai kapal. Untuk masuk ke dalam kapal eh restoran, kami harus melalui jembatan gantung. Tapi pendek, enggak sepanjang Rengganis Suspension Bridge. Selain itu ramai banget, jadi enggak sempat foto-foto.
Di dalam pun ternyata lumayan penuh. Untungnya kami mendapatkan meja di lantai 2. Posisinya di dalam tapi di samping dan dekat jendela. Jadi masih dapat menikmati pemandangan danau yang cantik dan udara perkebunan yang segar.
Untuk memesan makanan, kami harus menghampiri kasir. Akhirnya bergantian deh, ada yang pesan, ada yang menjaga meja. Tipenya prasmanan gitu sama seperti di Kinara Resto, kita tinggal memilih mau masakan yang mana. Namun selain itu, bisa memesan dari buku menu juga.
Ayamnya enak, gurih, asam, pedas.... |
Suami sih memesan menu prasmanan, sementara saya dan anak-anak memilih memesan nasi goreng dan mi goreng. Sayangnya, untuk memesan minuman, tempatnya berbeda. Kami harus menghampiri kasir di lantai 3. Hadeuh....
Nasi Goreng Patenggang (Rp 37.500), Nasi Goreng Lakeside (Rp 33.500), Mie Goreng (Rp 22.500) |
Selesai makan, kami bergantian lagi untuk salat Zuhur. Sesuatu banget deh. Musalanya berada di lantai 1 tetapi tempat wudunya berada di lantai 3. Tangganya curam pula, enggak ergonomis, harus hati-hati banget. Sampai-sampai Rashya juga sempat jatuh.
Wahana di Glamping Lakeside Rancabali
Setelah kenyang dan foto-foto di Pinisi Resto, kami lanjut mencoba berbagai wahana di area ini. Bagi saya dan Jav, ini bukan kali pertama kami main ke sini. Dulu waktu baru awal dibuka tahun 2016, kami pernah ke sini juga. Tapi saat itu sih masih sepi belum ada wahana-wahana seperti sekarang.
Katanya semua wahana di Glamping Lakeside Rancabali termasuk dalam Paket Wisata VIP, jadi bisa dinikmati secara gratis. Tapi karena waktunya terbatas, enggak bisa dicoba semua. Berikut beberapa wahana yang sempat kami lewati.
Balcone Spider
Mendengar namanya, saya kira ini adalah wahana permainan seperti roller coaster. Atau mungkin wahana memanjat. Tapi bukan. Ternyata ini adalah spot untuk foto-foto, heuheu.... Jadi ada balkon dengan jaring-jaring di tepinya dan pengunjung bisa foto-foto dengan latar belakang danau.
Bukit Kelinci
Entah tempat yang kami lewati ini tempat yang betul atau bukan ya. Yang pasti enggak ada bukit-bukitnya. Jumlah kelincinya pun sangat sedikit, bisa dihitung dengan jari. Jadi kami hanya lewat saja. Rashya juga tampak enggak tertarik untuk mampir dan memberi makan kelinci.
Golesat Circuit
Wahana incaran kami nih, tampak asyik soalnya. Golesat ini kendaraan mirip peti sabun. Tahu peti sabun enggak? Saya juga baru tahu sih pas ada Lomba Kereta Peti Sabun di Jalan Diponegoro akhir bulan Agustus kemarin, hehehe....
Kendaraan ini berjalan menyusuri trek yang menurun dan berkelok sepanjang 550 meter. Tanpa mesin, jadi hanya mengandalkan gravitasi.
Untuk mengarahkannya, ada kemudi berupa stang yang bisa digunakan untuk berbelok ke kanan dan ke kiri, juga untuk mengerem apabila stang ditarik ke belakang. Adapun untuk keamanan, penggunanya diharuskan memakai helm.
Namun ketika kami sampai, antreannya panjang sekali. Salah strategi nih, harusnya mengambil nomor antrean dulu baru deh setelah itu makan, salat, dan lain-lain sambil menunggu antrean. Dan yang bikin sebalnya, enggak ada batasan jumlah orang dalam 1 nomor antrean. Jadi bisa saja 1 nomor antrean itu terdiri dari 1 rombongan bus. Ya enggak maju-maju lah antreannya, huhuhu.... Sekitar 2 jam kami harus menunggu, padahal permainannya hanya 2 menit, heuheu....
Tapi memang seru sih, teriak-teriak sambil tertawa-tawa. Enggak perlu khawatir soal dokumentasi, karena ada fotografer yang siap mengabadikan momen ini. Namun pastinya perlu membayar untuk menebus fotonya.
Penutup
Sebelum pulang, kami salat Ashar terlebih dahulu. Kali ini musalanya lebih enak. Sederhana, tetapi luas dan semi terbuka.
Selanjutnya kami pun pulang ke Bandung. Macet banget. Untung ada jalan pintas, meski agak horor sih. Tapi enggak terlalu seram karena rombongan bareng-bareng sama kendaraan lain.
~~~
Glamping Lakeside Rancabali
Jalan Raya Ciwidey, Situ Patenggang Km. 39 Kecamatan Rancabali, Kabupaten Bandung
IG: @glamping_lakesiderancabali
Wah seru banget nih, Kak bisa traveling bersama keluarga ke Glamping Lakeside tersebut
ReplyDeleteMemang tempatnya sangat cocok nih ya buat berlibur saat akhir pekan
ReplyDeleteMemang tempatnya sangat cocok nih ya buat berlibur saat akhir pekan
ReplyDeleteWah saya sudah lama nih tidak berlibur, jadi ingin liburan juga nih
ReplyDeleteSeru sekali nih ya kalau bisa liburan bersama keluarga, terlebih lagi ke wisata alam bisa seperti piknik hihi
ReplyDelete