Friday, September 8, 2023

Jalan-Jalan di Ciwidey: Kawah Rengganis



Pulang dari penangkaran rusa di Ranca Upas, kami kembali lagi ke penginapan. Setelah check-out, baru deh lanjut jalan-jalan lagi. Tujuan kali ini yaitu Kawah Rengganis, memanfaatkan tiket Paket Wisata VIP yang dibeli sehari sebelumnya.


Lokasi Kawah Rengganis

Lokasi Kawah Rengganis ini berada dalam satu area Rengganis Suspension Bridge. Tepatnya di Patengan, Kecamatan Rancabali. Di perjalanan menuju ke sana, kami berhenti di belokan yang sama seperti hari sebelumnya. Kali ini karena cuaca sedang cerah, dari atas terlihat Situ Patenggang di kejauhan.


Di pintu gerbang, antrean kendaraan lumayan panjang. Namun karena sudah memiliki tiket, ada jalur khusus untuk kami, enggak perlu antre dan membeli tiket lagi. Kami pun parkir di tempat yang sama seperti hari sebelumnya.

Pengalaman di Kawah Rengganis

Kami tiba di pintu masuk kawah pukul 11. Awalnya kami berjalan di kebun teh. Tapi ternyata enggak lama, karena setelah itu jalannya menurun. Cukup curam, makanya meski anak-anak jalannya cepat, saya mah pelan-pelan saja. Sudah mah salah memakai sepatu, enggak membawa trekking pole pula.

Padahal kami sudah menyiapkan trekking pole, tapi disimpan di mobil karena enggak menyangka medan perjalanannya seperti ini. Tanggung juga kalau balik lagi ke mobil hanya untuk mengambil trekking pole.

Bagi pemilik tiket Paket Wisata VIP, seharusnya enggak perlu seperti ini sih. Sebenarnya bisa menggunakan rute yang lebih bersahabat melalui jembatan gantung. Namun karena jatah kami sudah dipakai sehari sebelumnya, jadi lewat rute ini deh. Enggak apa-apa ya, menambah pengalaman, hohoho....


Setelah berjalan selama sekitar 15 menit dan jarak kami sudah dekat dengan kawah, terasa bau belerang yang menyengat. Bahkan hawanya pun langsung terasa lebih panas. Kami pun otomatis memakai masker.


Selama ini saya tuh tahunya di Ciwidey itu hanya ada Kawah Putih. Baru tahu sekarang nih ada Kawah Rengganis. Dulu namanya Kawah Cibuni. Sama seperti Kawah Putih, kawah ini terbentuk akibat letusan Gunung Patuha.

Di lokasi ini banyak spot-spot di mana pengunjung bisa berendam air panas. Karena enggak niat berendam, kami hanya melihat-lihat sebentar saja.


Namun sebelum kembali ke atas, suami menyewa jasa fotografer. Kata suami saya 10 ribu. Tapi saya curiga, masa sih semurah itu. Kami pun foto-foto sepuasnya, dengan spot dan gaya yang diarahkan fotografer. Setelah selesai baru deh ketahuan, ternyata kecurigaan saya benar, 10 ribu itu untuk 1 file foto, hihihi....

Waduh, ada puluhan file foto, enggak mungkin kan ditebus semuanya. Akhirnya lumayan juga kami jadi pusing memilih foto-foto yang akan diambil.


Drama Keranjang Sultan

Setelah foto-foto, kami enggak langsung ke tempat parkir, tetapi ke tempat Keranjang Sultan, wahana yang menjadi tujuan utama kami di Kawah Rengganis hari itu. Apalagi gratis kan, sudah termasuk dalam tiket Paket Wisata VIP, enggak perlu membayar lagi. Sayang kalau dilewatkan.

Keranjang Sultan itu mirip flying fox. Tapi bedanya, talinya datar enggak menurun. Kecepatannya pun pelan. Nah, penumpangnya duduk manis di kursi rotan. Mungkin karena itu disebut Keranjang Sultan.


Namun ketika kami tiba di lokasi, jeng jeng jeng... antreannya panjang banget. Kalau dihitung secara kasar, mungkin kami harus menunggu sekitar 1 jam.

Di sini lah drama dimulai. Kami berempat terbagi menjadi 2 kubu. Jav dan ayahnya langsung ilfeel, sementara Rashya dan saya tetap ingin naik. Setelah berbagai diskusi dan bujukan, akhirnya diputuskan kami enggak naik.

Jujur, saya kesal banget sih. Namanya di tempat wisata ya enggak bisa enak terus. Kadang lancar, kadang harus antre. Tapi karena hari itu masih ada tujuan tempat wisata lain, ya sudah lah....


~~~

Kawah Rengganis
Rancabali, Kabupaten Bandung
IG: @info_kawahrengganis

10 comments :