Friday, February 15, 2013

[BeraniCerita #2] Sekali Ini Saja

Alya

Suasana pemakaman Mas Galih dipenuhi dengan suara isak tangis. Langit yang mendung dan gerimis yang turun turut mendukung suasana haru tersebut. Semua keluarga dan teman-teman Mas Galih tampaknya merasakan kehilangan yang amat dalam.

Hari ini di pemakaman Mas Galih, untuk pertama dan terakhir kalinya aku berani menampakkan diri dan berbaur dengan keluarga dan teman-teman Mas Galih. Cukup sekali ini saja. Aku hanya ingin mengantarkan jenazah Mas Galih ke tempat peristirahatannya yang terakhir.

Ah! Aku tidak menyangka Mas Galih sudah pergi untuk selama-lamanya. Dia masih terlalu muda untuk meninggal secepat ini. Terlalu dini meninggalkanku dan calon bayi di dalam kandunganku.

"Besok pagi aku akan menemui pengacaraku.. Setelah itu aku akan mengantarmu untuk memeriksa kandunganmu.." begitu kata-kata Mas Galih saat kami bertemu terakhir kali tadi malam.

Aku menghela nafas panjang. Yuanita beruntung. Seandainya Mas Galih masih hidup, pagi ini dia tentu akan terkejut mengetahui bahwa Mas Galih akan segera menceraikannya.

Yuanita

Aku tidak menyangka wanita jalang itu berani menampakkan wajahnya di sini, di pemakaman suamiku. Dia begitu polos, menganggapku bodoh dan tidak mengetahui dosa apa yang telah diperbuatnya bersama suamiku. Tapi tidak apa, untuk sekali ini saja aku akan membiarkannya berbuat apa pun yang dia mau. Aku tidak mungkin melabraknya di pemakaman Mas Galih, di depan semua keluarga dan teman-teman Mas Galih.

Ah! Keluarga dan teman-teman Mas Galih terasa bersikap terlalu berlebihan padaku. Mereka sangat peduli padaku yang tiba-tiba harus menjadi janda di usia yang masih muda. Padahal aku tidak perlu dikasihani. Mas Galih masih hidup atau tidak, aku tetap akan menjadi janda.

Ya. Aku tahu rencana Mas Galih untuk menikahi wanita jalang itu dan juga rencananya untuk menceraikanku hari ini. Makanya aku tidak terlalu merasa kehilangan atas kepergian Mas Galih, toh bagiku Mas Galih sudah lama pergi, meninggalkan hatiku untuk wanita jalang itu.

Aku pun tidak perlu merasa panik saat Mas Galih mengalami serangan jantung karena mendapatiku di kamar kami sedang bermesraan dengan Ivan, sahabatnya.

~~~~~

Flash Fiction ini disertakan dalam Giveaway BeraniCerita.com yang diselenggarakan oleh Mayya dan Miss Rochma.

16 comments :

  1. pertamanya nih... aku doain juara satu deh.. salam kenal ditunggu kunjungan baliknya yah
    http://forester-untad.blogspot.com/

    ReplyDelete
  2. kunjungan perdana gan, di tunggu kunjungan baliknya

    ReplyDelete
  3. twist di ending dapat banget untuk 2 bagian cerita. Kereen...

    ReplyDelete
  4. Wow... dua wanita jalang #eh? hihihihi
    Gudlak ngontesnya Nat ;)

    ReplyDelete
  5. Sebagai wanita, eh..hehe..gak nyangka aja ceritanya begitu :) Nice..

    ReplyDelete