Friday, May 30, 2014

Trip to Jogja #2: Serunya Jalan-Jalan Keliling Jogja


Jarang-jarang nih bisa jalan-jalan ke Jogja bareng-bareng sekeluarga. Makanya itenerary yang kami susun benar-benar padat acaranya. Sebisa mungkin semua anggota keluarga terakomodasi kebutuhan bersenang-senangnya. Wisata sejarah, wisata pendidikan, wisata anak, wisata belanja, wisata kuliner, semuanya masuk ke dalam jadwal.

Untuk mengoptimalkan jadwal tersebut, kami menyewa mobil tanpa supir. Berbekal GPS dan peta wisata Jogja dari kakak sepupu (yang bekerja di travel agent), liburan di Jogja hari kedua pun dimulai :)

Candi Prambanan
Tempat yang pertama kami kunjungi yaitu Candi Prambanan. Sekalian mengecek lokasi hotel tempat acara resepsi pernikahan tetangga yang berada tidak jauh dari Candi Prambanan. Kami tiba di sana sekitar pukul setengah sepuluh, terhitung masih cukup pagi. Tapi tempat itu sudah ramai oleh para wisatawan, apalagi ada rombongan anak-anak SMA juga.

Setelah membeli tiket untuk masuk ke kawasan Candi Prambanan (inginnya sih sekalian ke Candi Ratu Boko juga, tapi waktunya terbatas, bapak-bapak kan harus Jumatan), kami tiba di sebuah pos yang menyediakan kain sarung untuk dipakai selama berada di kawasan candi. Kain tersebut dipinjamkan, bukan untuk dibagi-bagi :D

Berhubung kami yang dewasa sudah pernah ke sini (jadi sudah enggak aneh lagi), juga karena Jav masih belum ngeh ketika diberi sedikit cerita tentang sejarah dan candi, maka kami tidak berniat berlama-lama di sini. Walaupun begitu, tidak terasa juga waktu sudah menunjukkan pukul sebelas ketika kami tiba kembali di tempat parkir, karena jalan masuk dan jalan keluarnya cukup sangat panjang :p

Prambanan dari kejauhan (Dok. Pribadi)
Bergaya dulu :D (Dok. Pribadi)
Jav sama ayahnya (Dok. Pribadi)
Candi Prambanan 

Alamat: Jalan Raya Jogja - Solo Km 16, Prambanan, Sleman, Yogyakarta

Telepon: (0274) 496 408
Harga Tiket:
Rp. 30.000 (dewasa)
Rp. 12.500 (anak)
Buka: setiap hari
Pk 06.00 - 17.00 WIB


Malioboro, Pasar Beringharjo, dan Mirota
Malam sebelumnya, kakak sepupu menganjurkan kami untuk main ke Alun-Alun Kidul. Karena ingin belanja, setelah bersilaturahmi bersama keluarga uak, kami lebih memilih untuk mampir ke Mirota. Tapi kami harus kecewa, karena pada tanggal merah, Mirota ternyata tutup. Mau ke Alun-Alun Kidul, enggak asyik sepertinya, karena hujan sudah mulai turun. Daripada balik lagi, akhirnya kami jalan-jalan di Malioboro saja. Seru juga, banyak barang murah meriah yang begitu menggoda. Apalagi, malam itu Malioboro sedang tidak terlalu ramai.

Nah, saat ayah dan suami saya salat Jumat, saya dan ibu saya melanjutkan kegiatan yang malam sebelumnya tertunda, mampir lagi ke Mirota. Namun sebelumnya masuk ke Pasar Beringharjo dulu. Beberapa kali ke Jogja, tapi ini pertama kalinya saya masuk ke sini. Enak, sepi. Mungkin karena sedang waktu Jumatan? Biasanya kan ramai sekali. Karena barang yang dicari enggak ada, kami pun keluar lagi dan lanjut ke Mirota.

Duh, Mirota siang itu ramai sekali. Saya yang tadinya semangat mau hunting daster batik dan pasmina batik, jadi malas. Apalagi karena bareng sama Jav yang hobinya lari-lari, saya jadi enggak bisa fokus nyari barang. Akhirnya saya dan Jav menyingkir ke dekat tangga sambil menunggu ibu saya yang sedang memilih lulur. Betapa kagetnya saya ketika sudah kembali ke Bandung dan mendapati bahwa ibu saya bukan hanya membeli lulur, tapi mukena batik juga. Mukenanya cantik... Mau juga huhuhu...

Setelah Jumatan, inginnya sih makan siang di House of Raminten yang katanya ada di lantai tiga. Tapi kok penampakannya meragukan yah? Apa sudah pindah tempat? Akhirnya makan siang di Malioboro saja.

Taman Pintar
Selesai makan siang, kami pun melanjutkan perjalanan ke Taman Pintar. Ya, saya tahu Taman Pintar itu cocoknya untuk anak usia sekolah. Tapi saya sih rencananya hanya ingin mengajak Jav ke Gedung PAUD. Sayangnya, khusus untuk Gedung PAUD, ternyata si anak harus masuk sendiri, enggak bisa ditemani orang tua. Entah apa alasannya. Idih! Enggak asyik banget sih! Terpaksa deh, kami membeli tiket untuk Gedung Memorabilia dan Gedung Kotak-Oval (Gedung Utama).

Walaupun sebagian besar wahana (dan pengetahuan) yang berada di sana tidak bisa dinikmati (dan belum dimengerti) oleh Jav, tapi lumayan juga ada beberapa wahana yang cukup menarik perhatian Jav. Yang pasti sih, jalan-jalan di Taman Pintar itu dijamin kaki bakal terasa pegal (atau sayanya yang sudah terlalu tua huhu) :p

Salah satu patung pahlawan di Gedung Memorabilia (Dok. Pribadi)
Kesukaan Jav... Mobil... (Dok. Pribadi)
Simulasi gempa (Dok. Pribadi)
Kalau dipencet bunyi (Dok. Pribadi)
Main gamelan (Dok. Pribadi)
Taman Pintar 
Alamat: Jl. Panembahan Senopati 1-3, Yogyakarta

Telepon: (0274) 583 713, 583 631

Harga Tiket:
Rp 10.000 (anak)
Rp 18.000 (dewasa)
Buka: Selasa - Minggu dan Hari Libur Nasional 
Pk 09.00 - 16.00 WIB


Jejamuran
Setelah curi-curi tidur sore di hotel, kini saatnya makan malam bareng-bareng sama keluarga uak. Saya memberi usul untuk makan di Jejamuran. Sudah lama saya ngiler untuk mencoba hidangan di tempat ini sejak menonton liputannya di berbagai acara kuliner di televisi.

Ternyata, lokasinya cukup membuat orang tua saya ragu atas pilihan saya tersebut. Apalagi posisinya berada di jalan kecil, bukan di pinggir jalan besar. Tapiii, setelah melihat penampakan restorannya, juga setelah menikmati hidangannya, keraguan orang tua pun lenyap hihihi... Bahkan sampai ingin membuka cabang di Bandung :p

Sop Jamurnya oke, Sate Jamurnya maknyus, Tongseng Jamurnya top markotop, apalagi Pepes Jamurnya. Semuanya enak! Duh saya yang nulis, malah saya yang jadi ngiler sendiri :D Hanya saja, ada satu yang enggak cocok di lidah saya, Wedang Jamurnya. Terasa seperti jamu.

Sayang, di Jejamuran ini enggak ada dokumentasinya. Enggak sempat. Yang ada, foto oleh-oleh Keripik Jamur yang dibawa ke Bandung.

Keripik jamur (Dok. Pribadi)
Jejamuran
Alamat: Niron, Padowoharjo, Sleman, Jogjakarta 55512
Telepon: 0274 868170
Buka: 10.00 - 21.00 WIB

Taman Pelangi
Setelah puas memanjakan lidah di Jejamuran, acara jalan-jalan dilanjutkan ke Taman Pelangi. Karena sudah malam dan sedikit gerimis, juga ada dua bayi yang ikut serta, jadi tidak semua ikut berkeliling.

Jav sih senang sekali foto-foto di sebelah lampion-lampion tokoh kartun kesukaannya. Apalagi ada sepupunya yang seumuran, puas deh lari-lari bareng. Sebenarnya, selain lampion, ada beberapa wahana permainan anak juga. Sayang, wahana permainan tersebut terlihat tidak ada peminatnya. Jadi, Jav dan sepupu-sepupunya hanya mencoba bom bom car (tentunya didampingi ayah dan yangkinya), karena yang terlihat ramai hanya trampolin dan bom bom car.

Jav sama sepupu-sepupunya (Dok. Pribadi)
Jav sama bundanya :p (Dok. Pribadi)
Javnya kabur, jadi foto sendiri aja :D (Dok. Pribadi)
Sebelum main bom bom car, difoto dulu :) (Dok. Pribadi)
Taman Pelangi
Alamat: Monumen Jogja Kembali, Jl. Lingkar Utara, Yogyakarta 

Harga Tiket:
Rp 10.000 (Senin - Jumat)
Rp 15.000 (Sabtu dan Minggu)

Buka: Setiap hari
Pk 17.00 - 23.00 WIB


Acara hari ini benar-benar memuaskan, meskipun membuat kaki pegal. Kini saatnya istirahat dan menyiapkan energi untuk acara jalan-jalan selanjutnya :)

Selanjutnya, Trip to Jogja #3: Jogja Memang Enggak Ada Habisnya.

Friday, May 23, 2014

Terpincut Potato Gratin di Roemah Keboen

Sebenernya ini pengalaman yang sudah agak lama. Waktu itu saya dan keluarga ceritanya makan malam di Roemah Keboen. Lokasinya berada di Jl. Riau.

Kenapa kami memilih tempat ini? Karena pilihan menunya yang beragam. Mulai dari makanan Sunda, Jawa, sampai internasional ada. Selain itu, judulnya juga family restaurant and cafe, jadi suasananya nyaman banget. Pengunjung bisa menikmati hidangan sambil mendengar suara gemericik air dari kolam yang berada di tengah restoran. Kalau siang adem, kalau malam romantis. Ya meskipun desain interiornya biasa saja, kecuali motor gede yang dipajang di atas kolam.

Malam itu, saya memesan Tenderloin dengan saus Black Pepper, Healthy Juice, dan Pancake. Sedangkan yang lain memesan Sirloin, Cordon Bleu, Nasi Goreng Mawut, dan Sop Buntut Bakar. Ini adalah kali pertama saya mencoba steak di tempat ini. Pada kunjungan sebelumnya, saya memesan Sop Buntut Bakar yang rasanya memang top markotop.

Tenderloin saus Black Pepper dengan Potato Gratin (Dok. Pribadi)
Tenderloinnya lumayan, meskipun dagingnya terasa agak keras. Mungkin karena saya memilih tingkat kematangan yang well done. Saus Black Peppernya oke. Begitu juga dengan sayurnya, segar kriuk-kriuk.

Yang beda dan spesial itu side dish-nya. Ketika sedang melihat-lihat menu, mata saya tertumbuk pada Potato Gratin. Kata pelayannya, Potato Gratin itu campuran kentang dan keju yang dipanggang. Wow… Sounds yummy... Saya yang biasanya memilih Mashed Potato atau Potato Wedges, akhirnya memilih Potato Gratin. Rasanya? Enaaak! Tidak salah saya memilih ini, karena kejunya terasa sekali. Recommended! Peringkat dua lah (versi saya) setelah Potato Chicken di Winner Bratwurst.

Healthy Juice (Dok. Pribadi)
Healthy Juicenya kental dan segar. Campuran daun sawi dan buah nanas. Setiap datang ke sini, saya pasti memesan minuman ini. Kapan lagi bisa menikmati minuman sehat tapi enak, soalnya malas kalau bikin sendiri hihihi...

Pancake (Dok. Pribadi)
Kalau Pancakenya biasa saja. Enak sih, tapi enggak ada nilai tambahnya. Harusnya kalau ke sini pesennya Chocolate Lava Cake (lupa apa namanya kalau di sini). Saya pernah coba. Enak. Cake cokelat hangat yang meleleh dimakan bareng es krim vanila... Heaven on earth. Sayang waktu itu lagi pilek, jadi enggak pesan itu :(

Tuesday, May 20, 2014

Cheesy Garlic Bread

Saya tuh sering banget ngalamin roti tawar yang masih bersisa menjelang masa kadaluarsanya. Daripada kebuang, sebelum terlambat biasanya langsung saya olah menjadi puding roti. Tapi selain itu, saya juga suka membuat si Cheesy Garlic Bread ini. Keren yah namanya? Padahal hanya roti tawar yang diberi taburan keju lalu dipanggang hihihi...

Dok. Pribadi
Awalnya saya membuat ini tuh untuk Jav kalau saya sedang malas bikin cookies. Eh, ternyata ayahnya Jav doyan juga. Jadi sampai sekarang, malah ayahnya Jav yang sering request dibikin ini :D

Bahan:
  • Roti tawar
  • Unsalted butter
  • Bawang putih bubuk
  • Keju cheddar, parut
Cara membuat:
  • Olesi roti dengan butter.
  • Taburkan bawang putih.
  • Taburkan keju.
  • Potong sesuai selera (Bisa bentuk segitiga atau stick panjang. Kalau ayahnya Jav sih senengnya dipotong kecil-kecil yang bisa langsung sekali suap).
  • Panggang dalam oven hingga kering (Lamanya tergantung besar potongan rotin).
  • Masukkan ke dalam wadah tertutup.
Dok. Pribadi
Mudah kan? Hihihi... Seru loh untuk jadi cemilan teman baca buku atau nonton TV :)

Monday, May 19, 2014

Trip to Jogja #1: Naik Kereta Api Tut... Tut... Tut...

Dua minggu yang lalu, orang tua saya menghadiri undangan pernikahan anaknya tetangga di sebelah rumah. Berhubung dapet calon istri orang Jogja, jadi acara pernikahannya pun diadakan di Jogja.

Kesempatan itu tentunya kami manfaatkan untuk jalan-jalan. Soalnya belum pernah jalan-jalan ke Jogja bareng-bareng sekeluarga. Sekalian silaturahmi sama saudara (kakaknya ayah saya) di Jogja juga. Meskipun acara pernikahannya hari Sabtu siang, kami sudah berangkat dari Bandung sejak hari Kamis pagi. Apalagi hari Kamisnya kan tanggal merah tuh, hari Jumat sih dibablasin aja hihihi...

Kami memilih menggunakan kereta. Selain karena lebih nyaman daripada menggunakan mobil, juga karena Jav belum pernah naik kereta. Makanya kami semua excited banget ngajak Jav naik kereta.

Di stasiun (Dok. Pribadi)
Hanya satu yang saya khawatirkan dari kereta, yaitu AC-nya. Untungnya nih, orang tua dan suami mau beralih ke kelas bisnis. Soalnya, saya enggak tahan dengan AC di kelas eksekutif apalagi untuk perjalanan panjang. Pengalaman terakhir di kelas eksekutif, saya sakit kepala sepanjang jalan, dan langsung tepar ketika sampai di tempat tujuan. Dasar udik hihihi...

Melihat pemandangan (Dok. Pribadi)
Pengalaman pertama mengajak balita (Jav) naik kereta ternyata cukup membuat kesal ya hehehe... Bagaimana tidak, karena umur Jav sudah lewat dari tiga tahun, jadi kami harus membayar tiket secara penuh untuk Jav. Jav pun berhak mendapatkan tempat duduk, yang sayangnya hanya terpakai selama dua jam saja ketika Jav sedang tidur. Sisanya, Jav lari-lari di lorong gerbong. Waktu awal-awal sih Jav memang mau duduk manis dan semangat melihat pemandangan di luar jendela. Tapi setelahnya, lebih semangat mengeksplor seluruh sudut gerbong. Selain itu, karena saat itu di gerbong kami banyak anak-anak, Jav pun sibuk menyambangi tempat duduk anak-anak lain T_T

Nebeng di tempat duduk teteh-teteh (Dok. Pribadi)
Tinggal ngajak Jav jalan-jalan naik pesawat nih. Harus nunggu dia agak besar, supaya mau duduk manis di kursi. Sekalian orang tuanya juga nabung dulu :D

Selanjutnya, Trip to Jogja #2: Serunya Jalan-Jalan Keliling Jogja.

Sunday, May 18, 2014

Mari Cegah dan Obati TB Resistan Obat

Masih ingat cerita tentang Alya? Beberapa tahun yang lalu, dia merupakan pasien Tuberkulosis (TB) Paru. Namun, setelah berobat secara teratur selama enam bulan, Alya pun dinyatakan sembuh.

Beberapa waktu yang lalu, Alya mengalami batuk yang disertai rasa sesak di dadanya. Sebagai mantan pasien TB, gejala tersebut tentu membuat Alya khawatir. Dia takut penyakit TB-nya kambuh lagi. TB bisa kambuh? Iya. TB bisa sembuh, tapi tidak menutup kemungkinan untuk bisa kambuh lagi apabila mantan pasien tidak menjaga kesehatan tubuh dan lingkungan.

Alya akhirnya memeriksakan dirinya ke dokter dengan perasaan putus asa. Bagaimana tidak. Alya merasa dia selalu menjaga kesehatan dan lingkungannya. Selain itu, apabila TB-nya memang benar-benar kambuh, maka Alya harus menjalani lagi pengobatan TB dengan jangka waktu yang lebih lama. Pengobatan tersebut bukan hanya dengan obat-obatan yang ditelan, tapi juga dengan tambahan suntikan Streptomicin setiap hari selama dua bulan masa insentif.

Alya berusaha untuk ikhlas menerima apapun hasil diagnosis dokter, apalagi cara penularan TB begitu mudah. Alya bisa saja tertular kuman TB lagi di mana saja, kapan saja, dan oleh siapa saja. Syukurlah, kecemasan Alya tidak terbukti. Setelah menjalani berbagai tes, dokter menyatakan bahwa TB Alya tidak kambuh lagi.

Alya merasa lega luar biasa. Sebenarnya dia tidak keberatan apabila harus menjalani pengobatan TB lagi, apalagi obat TB kan gratis. Yang penting, dia bisa sembuh. Namun yang membuat Alya galau luar biasa adalah kondisinya yang kini jauh berbeda dengan beberapa tahun yang lalu. Kini Alya sudah menikah dan mempunyai seorang batita yang manis dan menggemaskan. Bayangkan apabila TB Alya memang kambuh lagi. Kemungkinan besar, suami dan gadis kecilnya pun ikut tertular. Selain itu, Alya juga harus menjalani uji resistansi untuk mengetahui apakah TB yang dideritanya termasuk TB Resistan Obat atau bukan.

TB Resistan Obat
Seperti penyakit TB, penyakit TB Resistan Obat juga disebabkan oleh kuman Mycobacterium tuberculosis. Bedanya, kuman pada TB Resistan Obat telah mengalami kekebalan terhadap Obat Anti TB (OAT). Apabila kuman tersebut kebal terhadap dua atau lebih OAT lini pertama, seperti Rifampicin, Isoniazid, Pyrazinamide, Ethambutol, dan Streptomicin maka disebut Multi Drug Resistant Tuberculosis (MDR-TB). Sedangkan apabila kuman tersebut sudah kebal terhadap salah satu OAT lini kedua seperti Fluorokuinolon, Kanamisin, Amikasin, dan Kapreomisin maka disebut Extensively Drug Resistant Tuberculosis (XDR-TB).

TB Resistan Obat (Credit, animasi oleh penulis)
Penyebab TB Resistan Obat
TB Resistan Obat dapat terjadi karena cara pengobatan TB yang tidak tepat, baik oleh petugas kesehatan maupun oleh pasien TB itu sendiri.

Oleh petugas kesehatan, diantaranya karena:
  • Diagnosis yang tidak tepat.
  • Pengobatan yang tidak tepat (paduan, dosis, jenis, jumlah, kualitas obat dan jangka waktu pengobatan).
  • Penyuluhan yang tidak memadai.
  • Suplai obat yang tidak selalu tersedia.
Oleh pasien, diantaranya karena:
  • Penggunaan obat yang tidak tepat (tidak teratur, tidak sesuai anjuran petugas kesehatan).
  • Tidak menyelesaikan pengobatan.
Identifikasi Pasien TB Resisten Obat
TB Resistan Obat dapat mengenai siapa saja. Namun, biasanya tersangka pasien TB Resistan Obat adalah orang-orang dengan gejala TB yang memenuhi salah satu kriteria berikut ini:
  • Tidak melakukan pengobatan TB sesuai dengan anjuran petugas kesehatan (tidak teratur atau tidak tuntas).
  • Sakit TB berulang dan pernah mendapatkan pengobatan TB sebelumnya.
  • Tinggal di lingkungan dengan angka TB Resistan Obat yang tinggi.
  • Mempunyai kontak erat dengan pasien TB Resistan Obat.
Diagnosis TB Resistan Obat
Diagnosis TB Resistan Obat dapat dilakukan melalui pemeriksaan biakan (kultur) serta uji kepekaan kuman terhadap obat TB (Drugs Sensitivity Test/DST). Sayangnya, hasil dari pemeriksaan tersebut baru dapat diketahui dalam jangka waktu yang cukup lama. Namun sekarang, diagnosis TB Resistan Obat juga dapat dilakukan melalui tes cepat yang menggunakan metode PCR (Xpert MTB/RIF). Tahun ini, tes Xpert MTB/RIF direncanakan dapat dilakukan di semua provinsi.

Penularan TB Resistan Obat
Penularan kuman TB Resistan Obat sama seperti penularan kuman TB pada umumnya, yaitu melalui udara. Orang yang terinfeksi TB Resistan Obat, saat daya tahan tubuhnya lemah dan kuman TB-nya menjadi aktif, maka penyakit TB yang dideritanya pun merupakan TB Resistan Obat.

Pengobatan TB Resistan Obat
Untuk menyembuhkan dan mencegah penularan TB Resistan Obat, maka pasien harus menjalani pengobatan. Tenang, TB Resistan Obat dapat disembuhkan, asalkan pengobatan dilakukan dengan tepat. Tentu saja, pengobatan TB Resisten Obat ini membutuhkan penanganan yang lebih sulit, obat yang lebih banyak, waktu yang lebih lama (sekitar 18-24 bulan), serta efek samping yang lebih berat.

Pencegahan TB Resistan Obat
Mencegah lebih baik daripada mengobati. Keberhasilan pencegahan TB Resistan Obat memerlukan dukungan dari berbagai pihak.

Pasien:
  • Melaksanakan pola hidup sehat. 
  • Menjalani pengobatan sesuai dengan anjuran dari petugas kesehatan.
Petugas kesehatan:
  • Melakukan pemeriksaan dan pengobatan sedini mungkin.
  • Memberikan pengobatan yang tepat.
  • Memastikan ketersediaan obat.
Keluarga pasien:
  • Menjaga kesehatan lingkungan tempat tinggal pasien.
  • Memberikan dukungan mental.
  • Menjadi Pengawas Menelan Obat (PMO) yang dapat diandalkan.
Masyarakat:
  • Menyebarkan informasi tentang TB dan TB Resistan Obat.
Dukungan untuk mencegah dan mengobati TB Resistan Obat (Animasi oleh penulis)

Yuk! Mari kita sama-sama cegah dan obati TB Resistan Obat, untuk Indonesia bebas TB :)

~~~

Referensi:
  • http://www.tbindonesia.or.id/tb-mdr/
~~~


Tulisan ini diikutsertakan dalam Blog Competition:
Temukan dan Sembuhkan Pasien TB
(Serial 4: TB Resistan Obat)


Wednesday, May 14, 2014

Wordless Wednesday: Es Puter

Es Puter
Es Puter (Spinning Ice) is an Indonesian traditional ice cream. Spinning is taken from the way this dessert is made. It has a distinctive savory flavor because using coconut milk instead of regular milk. Classic Es Puter is usually presented in the middle of the white bread and sold door to door.

Monday, May 12, 2014

Misoa Goreng Ayam

Sebagai penggemar gorengan sejati, saya juga suka banget sama cemilan yang satu ini. Saya enggak tau namanya sampai saya melihat resepnya di blognya Mba Diah Didi. Oh... Ternyata bahan utamanya misoa. Jujur, saya enggak pernah mengolah misoa. Eh, pernah sih bikin misoa schotel waktu Jav sedang masa MPASI hihihi... Selain itu enggak pernah bikin.

Nah, setelah tau resepnya, saya pun penasaran ingin coba bikin sendiri. Resepnya plek-plek nyontek dari punyanya Mba Diah Didi :D

Dok. Pribadi
Bahan:

  • 1 bungkus misoa
  • 100 gr daging ayam cincang
  • 1 buah wortel, serut
  • 1 buah daun bawang, cincang
  • 1 siung bawang putih
  • 2 siung bawang merah
  • Garam, sesuai selera
  • Merica, sesuai selera
  • Gula, sesuai selera
  • 600 ml air
  • Telur ayam, secukupnya

Cara membuat:

  • Tumis bawang merah dan bawang putih.
  • Tambahkan ayam cincang, masak hingga matang.
  • Masukkan wortel dan daun bawang.
  • Tambahkan garam, merica, dam gula  aduk hingga rata.
  • Tambahkan air dan misoa, masak hingga air menyusut.
  • Tuang ke dalam loyang yang sudah dioles mentega.
  • Setelah dingin, potong-potong sesuai selera.
  • Celupkan ke dalam kocokan telur.
  • Goreng hingga matang.

Dok. Pribadi
Bahan dan cara membuatnya cukup simple. Yang agak ribet itu pas bagian motong-motongnya. Setelah tiga kali bikin, baru sekarang yang hasilnya lumayan rapi. Intinya sih, harus agak lama didingininnya. Kalau saya, dimasukkin ke kulkas aja supaya cepat keras :D

Wednesday, May 7, 2014

Jav dan Aplikasi Anak Cerdas

Generasi Z
Ketika belum menikah, saya selalu merasa miris setiap melihat anak kecil yang begitu akrab dengan gadget. Saat itu, saya berjanji di dalam hati untuk menjauhkan anak saya dari gadget apabila sudah mempunyai anak nanti.

Tapi kenyataannya? Janji tinggal janji. Bagaimana mungkin menjauhkan anak dari gadget, kalau setiap hari dia melihat orang tuanya tidak bisa lepas dari gadget. Bagaimana tidak, ketika Jav baru lahir, melalui browsing di internet lah saya bisa mendapatkan jawaban atas kebingungan saya dalam merawat bayi. Saat itu, saya juga sedang seru-serunya berjualan online. Ketika umurnya sudah menginjak satu tahun, saya pun mulai aktif lagi menulis di blog. Semuanya saya lakukan di ponsel.

Makanya, tidak heran kalau Jav begitu mahir menggunakan ponsel. Bukan hanya ponsel milik saya. Tapi semua ponsel milik anggota keluarga lain. Dengan mudah dia beradaptasi dari ponsel Android, ke ponsel  biasa, ke ponsel Blackberry, juga IPhone. Padahal, saya saja harus loading agak lama kalau mengoperasikan ponsel yang bukan milik saya.

Jav dan ponsel (Dok. Pribadi)
Jav memang canggih. Dia tidak hanya mahir menggunakan ponsel, tapi juga lihai mengoperasikan remote TV, remote AC, notebook, kamera, sampai mesin cuci.

Jav dan laptop (Dok. Pribadi)
Jujur, saya tidak terlalu bangga dengan 'prestasi' Jav ini. Anak adalah cermin orang tua. 'Keahlian' Jav menunjukkan kekurangan saya sebagai orang tua yang tidak bisa lepas dari gadget. Tapi saya juga tidak terlalu menyesal, karena bukan hanya Jav yang seperti ini. Teman-teman seangkatannya juga memang begini. Mereka lahir dan besar di antara gadget. Mereka adalah Generasi Z.

Gadget untuk Anak: Frekuensi, Durasi, Konten
Penggunaan gadget yang tidak terkontrol, tentu tidak baik karena akan mengganggu perkembangan anak, baik itu perkembangan fisik maupun perkembangan mentalnya. Penggunaan gadget yang berlebihan, dapat menyebabkan berkurangnya aktivitas fisik yang dilakukan anak. Padahal, aktivitas fisik seperti berlari, melempar, meloncat, sangat penting bagi kesehatan anak juga perkembangan motoriknya. Selain itu, anak juga akan terlalu nyaman dengan aktivitas mayanya, sehingga mengganggu aktivitas sosialnya juga kemampuan komunikasinya.

Semua itu tidak akan terjadi jika gadget digunakan secara bijak. Jav boleh berinteraksi dengan gadget, namun frekuensi, durasi, dan kontennya saya batasi. Tentunya pembatasan tersebut diiringi dengan alternatif kegiatan sehat yang tidak kalah menarik.

Gadget untuk Jav
Jav sudah mempunyai ponsel. Apa?! Anak usia 3 tahun sudah diberi ponsel?! Eits, tenang dulu. Bukan ponsel baru, tapi ponsel jadul saya yang baterainya sudah drop.

Jadi, ponsel tersebut tidak diisi dengan SIM Card. Tidak bisa digunakan untuk menelepon apalagi untuk berselancar di dunia maya. Kontennya disesuaikan dengan kebutuhan pendidikan Jav. Ada aplikasi pendidikan agama seperti Al-Quran, Asmaul Husna, dan kumpulan doa. Ada aplikasi pendidikan umum seperti mengenal binatang, warna, dan huruf. Ada video cerita anak Islam seperti seri Syamil dan Dodo yang sudah di-download dari Youtube. Juga ada kumpulan lagu anak yang bisa didengarkan oleh Jav.

Screenshot ponsel Jav (Dok. Pribadi)
Aplikasi Anak Cerdas
Baru-baru ini, Acer Indonesia meluncurkan aplikasi Anak Cerdas. Aplikasi ini merupakan aplikasi edukasi untuk anak usia SD (6-12 tahun) yang memiliki konten sesuai dengan materi pendidikan di sekolah nasional.

Screenshot aplikasi Anak Cerdas (Dok. Pribadi)
Bagaimana cara meng-install aplikasi ini?
Aplikasi Anak Cerdas dapat di-download melalui Google Play Store. Gratis! Namun sebelumnya, pastikan gadget-nya sudah memenuhi spesifikasi sebagai berikut:
  • Minimal memiliki OS Android 4.0 Ice Cream Sandwich (ICS)
  • Layar minimal 4.7 inch
  • RAM minimal 512MB
  • Kapasitas penyimpanan minimal 1GB
  • Koneksi internet dibutuhkan untuk aktivasi awal, pendaftaran pengguna, download update, dan membaca Dunia Tekno.

Screenshot aplikasi Anak Cerdas di Google Play Store (Dok. Pribadi)
Fitur apa saja yang tersedia?
  • Dunia Anak. Terdiri dari menu "Mari Bermain" yang berisi berbagai aplikasi edukasi, permainan, dan buku cerita, serta menu “Latihan Yuk!” yang menyediakan soal-soal latihan yang menarik sesuai dengan kurikulum pendidikan.
Screenshot panduan aplikasi Anak Cerdas (Dok. Pribadi)
  • Zona Anak. Dengan mengaktifkan fitur ini, anak hanya dapat mengakses menu "Mari Bermain" dan "Latihan Yuk!".
Screenshot panduan aplikasi Anak Cerdas (Dok. Pribadi)
  • Izin Unduh. Dengan mengaktifkan fitur ini, diperlukan kata sandi untuk dapat mengunduh aplikasi.
Screenshot panduan aplikasi Anak Cerdas (Dok. Pribadi)
  • Atur Aplikasi. Memudahkan orang tua untuk mengatur aplikasi mana yang ditampilkan atau disembunyikan.
Screenshot panduan aplikasi Anak Cerdas (Dok. Pribadi)
  • Laporan Penggunaan. Untuk memantau aktivitas anak ketika menggunakan aplikasi ini.
Screenshot panduan aplikasi Anak Cerdas (Dok. Pribadi)
  • Laporan Nilai. Untuk mengamati perkembangan nilai anak pada menu "Latihan Yuk!".
Screenshot panduan aplikasi Anak Cerdas (Dok. Pribadi)
  • Dunia Tekno. Untuk update dengan berita dan event terbaru yang diadakan oleh Acer Indonesia.
Screenshot panduan aplikasi Anak Cerdas (Dok. Pribadi)
Apa kelebihannya?
  • Mudah. Bahasa yang digunakan sederhana sehingga mudah dimengerti dan dipahami oleh anak-anak.
  • Menarik. Warna dan gambar yang digunakan membuat anak-anak tidak akan bosan menggunakan aplikasi ini.
  • Lengkap. Terdapat berbagai macam soal latihan untuk berbagai mata pelajaran, serta berbagai aplikasi permainan dan cerita anak.
  • Aman. Memiliki fitur "Parental Control" agar anak-anak tidak dapat mengakses aplikasi yang tidak sesuai dengan usianya.
Screenshot aplikasi "Mari Bermain" (Dok. Pribadi)
Jav dan Aplikasi Anak Cerdas
Jav memang masih balita. Tapi bukan berarti dia tidak bisa menikmati aplikasi ini. Beberapa permainan edukasi, sudah saya download agar bisa dinikmati oleh Jav. Salah satunya yaitu "Kids Finger Painting". Jav paling senang mewarnai pesawat, mobil, dan sapi :)

Screenshot aplikasi "Kids Finger Painting" (Dok. Pribadi)
Selain itu, saya juga sudah men-download beberapa kumpulan cerita anak. Bermanfaat sekali untuk menambah stok cerita sebelum tidur, apabila Jav sedang bosan dengan buku-bukunya.

Screenshot aplikasi "Kumpulan Cerita dan Dongeng" (Dok. Pribadi)
Jav (dan saya) sangat menikmati aplikasi ini. Padahal umur Jav masih balita. Tidak sabar rasanya menunggu Jav memasuki usia SD supaya dia juga bisa merasakan bahwa belajar juga bisa menjadi menyenangkan dengan aplikasi Anak Cerdas ini :)

Tertarik dengan aplikasi ini? Informasi lebih lanjut bisa didapatkan melalui:
Facebook: Acer Indonesia
Twitter: @AcerID

~~~

Postingan blog ini diikutsertakan dalam lomba blog aplikasi Anak Cerdas kerja sama Kumpulan Emak Blogger dan Acer Indonesia.

Saturday, May 3, 2014

Jav 3 Tahun 4 Bulan

Dok. Pribadi
Kalau dikasih pilihan di antara dua hal yang 'enggak enak', dia enggak mau pilih dua-duanya :(