Sunday, February 17, 2019

Pengalaman Pertama Rashya ke Dokter Gigi


Teman-teman tahu enggak, bahwa membersihkan gusi bayi harus rutin dilakukan meski giginya belum tumbuh? Teman-teman tahu juga enggak, bahwa setelah giginya tumbuh, bayi harus rutin diperiksa giginya setiap 6 bulan sekali? Saya tahu, tapi enggak saya lakukan. Soalnya malas, heuheu.... Jangan dicontoh ya, huhuhu....

Gigi Rashya mulai tumbuh sejak usianya 9 bulan. Tapi saya baru mulai rutin membersihkan giginya setelah usianya 1 tahun. Itupun enggak berjalan mulus. Mungkin karena enggak dari bayi, jadinya Rashya enggak biasa. Akhirnya mentok cuma bisa menyikat gigi geraham atas, gigi geraham bawah, dan gigi seri bawah. Gigi seri atas enggak pernah berhasil, susah banget, anaknya suka langsung mingkem. Ya sudah lah, pasrah saja, sambil terus dicoba. Saya sih masih santai.

Hingga bulan kemarin, suami bilang gigi seri atas Rashya ada cokelat-cokelatnya. Saya lihat juga, eh betul. Padahal susunya cuma ASI. Makanan pun masih dibatasi gula dan garamnya. Pasti gara-gara sikat giginya enggak betul nih, hiks.... Duh, mulai panik. Langsung deh saya beri contoh sikat gigi bareng saya, saya kasih lihat video sikat gigi sambil nyanyi-nyanyi di Youtube, saya ajak Rashya menyikat gigi bonekanya. Tetap saja Rashya enggak suka gigi seri atasnya disikat.'

Akhirnya saya dan suami memutuskan untuk mengajak Rashya ke dokter gigi di Klinik Margasari menggunakan BPJS. Dokternya bukan dokter gigi spesialis anak. Makanya saya tanya dulu, bisa periksa bayi juga enggak. Katanya bisa. Ya sudah, saya pun langsung daftar sehari sebelumnya via Whatsapp dan dapat antrean nomor 2. 

Keesokan harinya, kami datang pukul 9 pagi, sesuai jadwal praktik dokternya. Kemudian langsung menunggu di lantai atas. Ternyata pasien nomor 1 belum muncul. Tapi petugas administrasinya juga belum ada. Baru dokter gigi yang sudah datang. Untungnya, dokternya enggak membuang banyak waktu. Beliau langsung mengambil data Rashya ke bagian administrasi di lantai bawah. Yeay!


Rashya pun mulai diperiksa. Duduk di dental chair dipangku sama saya. Ternyata dokternya ramah banget. Saya kan memanggil dokternya "Tante" ke Rashya. Tapi dokternya menyebut dirinya "Kakak", hihihi.... Supaya terasa lebih dekat kali ya, hohoho.... Terus Rashya diajak main, diajak lihat lampu, lalu dibikinin balon dari sarung tangan juga.

Tapi pas diminta mangap dan nyengir, Rashyanya enggak mau. Padahal sudah latihan di rumah, huhuhu.... Dibantu tangan suami supaya mulutnya mau buka pun, malah semakin rapat mingkemnya. Setelah beberapa kali dicoba, akhirnya dokternya meminta saya supaya memotret gigi Rashya pas lagi santai main di rumah.


Iya sih, saya mengerti sekali kalau dokter enggak mau memaksa Rashya. Ke dokter itu suasananya harus menyenangkan, supaya enggak bikin anak trauma dan jadi takut diperiksa sama dokter. Apalagi ini baru kunjungan pertama. Bayarnya juga ditanggung BPJS, hihihi.... Tapi rasanya kok bagaimana gitu ya, pulang dari dokter tanpa mendapatkan pencerahan tentang gigi Rashya. Sedih, huhuhu....

Eh, ketika kami sedang ngobrol sama dokter di meja konsultasi, Rashya main-main dan kepalanya mendongak ke atas. Langsung deh saya buka mulutnya dan memperlihatkannya pada dokter, hohoho.... Kata dokter, gigi seri atasnya memang kotor karena sikat giginya enggak bersih. Belum karies, tapi yang cokelat-cokelatnya bisa jadi calon karies, hiks....

Jadi, sambil terus merutinkan kebiasaan mengajak Rashya menyikat gigi seperti yang sudah saya lakukan di atas, untuk menyiasati Rashya yang mingkem terus, dokter menganjurkan agar saya membersihkan giginya malam hari saat Rashya sudah tidur pulas. Kalau susah pakai sikat gigi, bisa menggunakan kasa dan air putih. Sebelum usianya 2 tahun, enggak perlu pakai pasta gigi. Karena meski pastanya enggak mengandung flouride, enggak bagus juga kalau sering ditelan. 

Praktiknya? Tetap saja susah. Pertama, karena sayanya sering ketiduran bareng Rashya. Kedua, walau sedang tidur, Rashya refleks mingkem kalau ada yang masuk ke dalam mulutnya. Ketika agak saya paksa, malah bangun dan menangis. Fiuh, bagai membangunkan macan tidur, heuheu.... Semangat :D

2 comments :

  1. Sama teh, Gen juga susah banget, sering nangis tapi ya kalo karies makin mahal, sodara keluar 3jt huhu. Ya dipaksa sih sebelum tidur, tfs ya!

    ReplyDelete