Wednesday, July 26, 2023

Jalan-Jalan di Ciwidey: Kawah Putih


Libur sekolah tiga minggu, tapi dua minggunya dipakai sakit serumah bergantian, hiks.... Baru seminggu terakhir akhirnya bisa jalan-jalan ke luar rumah.

Jumat malam dua minggu yang lalu, kami membahas rencana hiking sabtu pagi. Tiba-tiba Jav bilang ingin main ke Kawah Putih. Padahal dia mah baru main ke Kawah Putih, pas ikut kegiatan Mulih ka Lembur bersama Rumah Main Amany sebelum pandemi Covid-19. Tapi kata dia, Rashya kan belum pernah. Akhirnya kami pun mendadak Ciwidey.

Akses Menuju Kawah Putih

Yup, Kawah Putih ini berada di Ciwidey, Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Hari itu, Sabtu 8 Juli, kami baru berangkat dari rumah pukul 8 pagi. Menunggu pet shop buka karena menitipkan dulu 2 anak kucing yang ada di rumah.

Perjalanan cukup lancar sih, memang agak padat tapi enggak sampai macet. Masuk dari gerbang tol Buah Batu dan keluar di gerbang tol Soreang, kemudian lanjut ke Ciwidey.

Jam Operasional Kawah Putih

Kami tiba di Kawah Putih pukul 10. Masih cukup pagi ya, tapi bagi kami mah pukul segitu teh termasuk kesiangan, heuheu.... Karena Kawah Putih sudah bisa dikunjungi sejak pukul 7. Jam operasionalnya yaitu dari pukul 7 hingga pukul 17.

Tiket Masuk Kawah Putih

Memasuki objek wisata Kawah Putih, ada gerbang tempat pembelian tiket. Kami pun membayar tiket masuk 28 ribu rupiah per orang. Tiket ini diperuntukan bagi usia di atas 5 tahun, jadi Rashya sudah harus membeli tiket juga. Plus Jasresi (Jasa Reduksi Emisi) kendaraan roda empat langsung ke pusat kawah 162 ribu rupiah.

Apaan sih Jasresi? Kok mahal banget? Jadi dengan membayar Jasresi, kita sudah ikut berpartisipasi melestarikan hutan dan lingkungan loh. Yaitu untuk reboisasi hutan, kebersihan area publik, pemberdayaan masyarakat setempat, dan pengamanan kawasan hutan.

Tadinya suami ingin mencoba naik Ontang-Anting (angkutan umum dari bawah ke atas), tapi ternyata biayanya 29 ribu per orang satu kali balikan. Kalau bolak-balik jadi 58 ribu per orang. Dihitung-hitung, untuk 4 orang lumayan juga ya. Mending bawa mobil ke atas saja lah, hihihi.... Lebih nyaman pula, enggak perlu bareng-bareng sama orang lain.

Perjalanan dari gerbang ke tempat parkir di atas membutuhkan waktu sekitar 15 menit. Seru deh, mendaki gunung, membelah hutan. Jalannya pun mulus.


Tentang Kawah Putih

Kawah Putih merupakan danau hasil letusan Gunung Patuha. Jadi, dulu tuh Gunung Patuha terkenal angker. Jangankan manusia, burung saja enggak berani mendekati gunung ini.

Cerita tersebut menyebar dari mulut ke mulut dan sampai ke telinga Franz Wilhelm Junghun, seorang botanis kelahiran Jerman. Penasaran, pada tahun 1837 Junghun melakukan penelitian dan bertekad memecahkan misteri di Gunung Patuha.

Akhirnya, dia menemukan sebuah danau kawah yang indah, namun dengan bau yang sangat menyengat. Ternyata kandungan belerang di kawah ini memang sangat tinggi. Jadi ketahuan deh, kawah dan belerangnya yang menyebabkan burung enggak mau melintas di atas gunung setinggi 2.436 mdpl (meter di atas permukaan laut) ini.

Meski keberadaannya sudah diketahui sejak lama, namun pemerintah melalui PT. Perhutani (Persero) baru menjadikan tempat ini sebagai objek wisata pada tahun 1987.

Kehujanan di Kawah Putih

Memasuki tempat parkir di dekat kawah, cuacanya berubah mendung. Bahkan akhirnya gerimis ketika kami sudah berada di depan pintu masuk. Jav dan ayahnya pun kembali lagi ke mobil untuk membawa dua payung. Tuh, untung kan enggak jadi naik Ontang-Anting. Kalau jadi, harus menyewa payung deh. Karena enggak menyangka akan hujan, pasti payungnya kami tinggalkan di mobil.

Danau Kawah Putih sendiri berada pada ketinggian 2194 mdpl. Untuk mencapai kawah, dari pintu masuk kami harus menuruni tangga ke bawah. Saat itu hujannya semakin deras, makanya banyak orang yang berjalan pulang berlawanan arah dengan kami.

Tiba di kawah, hujan semakin deras, ditambah angin besar pula. Rashya enggak nyaman. Dingin dan riweuh banget pokoknya, heuheu.... 


Untungnya enggak lama kemudian, hujannya reda. Alhamdulillah, kami pun bisa menikmati kawah sambil foto-foto.

Kawah ini diberi nama Kawah Putih karena air danaunya yang berwarna putih. Namun pengalaman saya beberapa kali datang ke sana, biasanya warnanya hijau. Warnanya ini berasal dari endapan belerang yang tercampur dengan air danau. Warna kawahnya memang bisa berubah-ubah sesuai dengan kadar belerang, suhu, dan cuaca. Kadang berwarna hijau apel, kebiru-biruan, coklat susu, hingga putih berkabut.


Tanah di sekitarnya berwarna putih, terjadi secara alamiah berasal dari endapan abu gunung api. Sekelilingnya dihiasai ranting-ranting pohon yang sudah mati. Cantik deh.

Meski enggak sekuat dulu, kita bisa mencium bau belerang dari asap yang keluar di kawahnya. Kebetulan saat itu baunya enggak terlalu kentara, mungkin karena hujan. Tingkat keasamannya sangat tinggi (pH 0,5 – 1,3), makanya enggak boleh berenang di sana.



Fasilitas di Kawah Putih

Untuk melengkapi keseruan berwisata di Kawah Putih, terdapat juga berbagai wahana seperti Kuda Tunggang, Panahan, View Deck Sunan Ibu, dan Jembatan Apung. Sayang kami enggak sempat mencoba semuanya karena keburu hujannya turun lagi. Apalagi Rashya sudah keburu enggak mood, heuheu....

Oh iya, untuk mengabadikan momen bersama, di sini juga ada jasa fotografer. Biayanya 10 ribu rupiah per satu file foto.

Setelah turun dari kawah, sambil menunggu waktu check-in di Awana Resort, kami makan siang dulu di warung yang berada di dekat gerbang keluar. Lumayan, ada soto, ayam bakar, nasi goreng, mi ayam, gorengan, dan lain-lain. Rasanya mah standar, kecuali ayam bakarnya, enak.


Selain warung makan, ada kios oleh-oleh juga. Kami pun membeli opak, bihun sarang madu, permen susu, dan keripik daun teh. Pastinya enggak ketinggalan membeli strawberry dong. Enak deh, besar-besar, manis, dan segar.


Tips Mengunjungi Kawah Putih

Berikut sedikit tips dari saya apabila teman-teman berencana main ke Kawah Putih.
  • Berangkat sepagi mungkin. Kalau teman-teman tinggal di Bandung, berangkat setelah salat Subuh enak tuh. Maksimal berangkat pukul 6 boleh lah, jadi pukul 8 sudah sampai di lokasi. Soalnya setelah pukul 10, cuacanya enggak bisa ditebak.
  • Membawa jaket atau menggunakan pakaian hangat karena suhu udaranya cukup dingin.
  • Membawa masker. Kadang bau belerangnya enggak terasa, tapi kadang cukup menyengat. Namun seandainya lupa enggak membawa masker, di sana ada penjual masker juga sih.
  • Apabila enggak mau menggunakan jasa fotografer, jangan lupa membawa tripod.


~~~

Kawah Putih
Ciwidey, Kabupaten Bandung
IG: @kawahputih_official

10 comments :