Saturday, November 28, 2015

Lomie Banteng... Mmmm Yummy...


Sajian mi memang banyak macamnya. Salah satunya yaitu lomie. Olahan mi yang berasal dari Tionghoa ini agak berbeda dari mi biasanya, karena kuahnya yang kental, dan rasanya yang khas. Kuahnya menggunakan tambahan tepung tapioka. Dan dalam penyajiannya, biasanya pasti ada ebinya. Terbayang kan, pasti berbeda rasanya dengan mi biasa....

Lomie yang cukup terkenal di Bandung dan menjadi langganan saya yaitu Lomie Mambo di Jalan Imam Bonjol. Memang sih, setiap ke Imam Bonjol--waktu masih kerja dulu--saya tidak selalu memesan lomie, karena di sana pilihan makanannya cukup banyak. Tapi ya, di sana lah, satu-satunya tempat lomie enak yang saya tahu.

Sekarang ini, saya sedang kangen makan lomie. Tapi kejauhan kalau ke Imam Bonjol. Eh, kebetulan beberapa waktu lalu ketika lewat di Jalan Banteng pas jam makan siang, saya melihat warung lomie. Namanya disesuaikan dengan nama jalannya menjadi Lomie Ayam Jalan Banteng. Tempatnya memang kecil, tapi ramai. Membuat saya berasumsi bahwa lomie di sini mungkin enak.

Akhirnya saya pun masuk ke dalam, meskipun harus menunggu beberapa menit--karena saking ramainya--untuk mendapatkan tempat duduk. Siang itu, warung tersebut dipenuhi oleh teteh-teteh pegawai swasta, bapak-bapak, hingga keluarga yang membawa anak--seperti saya. Penuh. Apalagi sedang jamnya makan siang.

Selain lomie, di sana juga tersedia lohun (lomie bihun), yamin, bakmie kuah, dan bihun kuah. Bahkan di gerobak sebelah, ada bakso tahu juga. Tapi karena udah kangen berat sama lomie, maka saya pun memesan lomie dong.

Penampilannya, jelas menggoda ya. Satu porsi lomie ayam seharga Rp 16.000 terdiri dari mi, kangkung, bakso, pangsit, ayam suwir, dan dorokdok (kerupuk rambak). Sayang, ada taburan daun bawangnya, padahal saya sudah bilang enggak perlu pakai daun bawang.

Minya, licin-licin kenyal gitu. Kangkungnya, renyah. Baksonya, lumayan. Pangsitnya juga enak. Kuahnya, kental dan gurih. Campuran antara rasa ebi, perasan jeruk nipis, dan sambal pedas membuat kuahnya terasa segar, enggak enek. Apalagi ditambah dorokdok, wuih mantap deh. Karena kuahnya kental, lomie ini menurut saya memang paling cocok disantap menggunakan sumpit.

Alhamdulillah, kangen saya pada lomie sudah terobati. Kalau nanti tiba-tiba kepingin lagi, enggak perlu jauh-jauh ke Jalan Imam Bonjol. Cukup ke Jalan Banteng saja, yang katanya sudah mulai berjualan di sana sejak tahun 2002. Bukanya dari pagi (sekitar pukul 9) sampai sore (sekitar pukul 5). 

~~~

Lomie Ayam Jalan Banteng
Jalan Banteng No. 11 Bandung

Wednesday, November 25, 2015

Terbuai Cibarella

Setuju enggak, kalau saya katakan orang Sunda itu kreatif? Aci (tepung tapioka) saja bisa diolah menjadi berbagai macam jenis camilan. Dengan nama yang unik-unik pula. Mulai dari cireng (aci digoreng), cilok (aci dicolok), cimol (aci digemol), cimet (aci saeumet), hingga cipuk (aci kerupuk).

Yang terbaru nih, ada Cibarella (aci ngagebay mozarella), produk hasil karya Amboe Mel, founder grup Facebook HHBF (Homemade Healthy Baby Food). Centil ya namanya, hihihi.... Untuk yang enggak tahu, ngagebay itu artinya panjang menjurai. Pasti dong ya ngagebay kalau pakai mozarella.

Sebagai penggemar berbagai macam olahan aci, juga pecinta berbagai macam keju, tentu saja saya sangat penasaran dengan Cibarella ini. Syukurlah, setelah pada mulanya hanya dipasarkan di Bogor, kini Cibarella sudah melebarkan sayapnya ke beberapa kota lain, termasuk ke Bandung.

Cibarella ini terdiri dari tiga varian. Ada original, ayam pedas, dan smoked beef. Kali ini, saya mencoba yang original dan ayam pedas dulu.


Kemasannya berbentuk kotak dan terbuat dari wadah plastik. Pada bagian tutupnya, sudah dijelaskan komposisi, saran penyajian, saran penyimpanan, dan expire date. Sayang, expire date-nya enggak dipakai. Jadi, enggak jelas kapan tanggal kedaluwarsanya. Memang sih makanan ini bisa tahan seminggu bahkan sebulan, tergantung cara penyimpanannya. Kalau begitu, mungkin akan lebih efektif apabila pada kemasan dicantumkan tanggal produksinya saja.

Yang saya suka dari Cibarella ini, terjamin menggunakan bahan-bahan yang halal, serta enggak menggunakan bahan penyedap dan bahan pengawet buatan. Gurihnya didapatkan dari kaldu ayam dan kaldu jamur. Sehat dan aman deh dikonsumsi sama Jav juga.

Satu kotak berisi delapan buah Cibarella. Harganya Rp 36.000 untuk yang original, Rp 46.000 untuk yang ayam pedas, dan Rp 48.000 untuk yang smoked beef. Karena saya dapatnya dari reseller, harganya menjadi Rp 40.000 untuk yang original dan Rp 50.000 untuk yang ayam pedas.


Agar mendapatkan sensasi ngagebay yang maksimal, setelah digoreng dalam minyak panas hingga berwarna kuning keemasan, Cibarella ini harus segera dikonsumsi ketika masih hangat.

Pertama, saya mencoba yang original dulu. Ketika digigit, saya merasakan tekstur kulit lumpia yang renyah. Di dalamnya, terdapat olahan aci yang berbeda dengan cireng biasa, enggak kenyal tapi lembut sekali. Kemudian di tengahnya terdapat mozarella yang meleleh dan mulur ketika ditarik. Ngagebay....


Kalau yang ayam pedas, terdapat tambahan potongan ayam bumbu pedas di dalamnya. Tingkat kepedasannya pas, enggak terlalu tajam. Cocok deh dengan mozarellanya.


Saya sendiri lebih menyukai yang ayam pedas. Perpaduan antara kulit lumpia yang renyah, aci yang lembut, mozarella yang gurih, dan ayam yang pedas benar-benar membuat lidah saya terbuai. Memang, yang original rasa kejunya lebih dominan karena menggunakan keju cheedar juga. Pokoknya mantap deh. Tapi kalau saya sih tetap saja harus dicocol dengan saus sambal lagi.

Duh, jadi pingin pesan lagi nih. Yang ayam pedas, sekalian mencoba yang smoked beef juga :D

~~~

Cibarella
Facebook: Cibarella
Instagram: cibarella_amboe

Monday, November 23, 2015

Terpikat Kamera Hebat Berteknologi Laser Auto Focus pada ASUS ZenFone 2 Laser


Di zaman yang serba canggih ini, siapa sih yang tidak mengenal ASUS? Saya sendiri mengenal ASUS pertama kali karena notebook-nya. Yup! ASUS merupakan Top 2 produsen notebook di dunia dan penghasil motherboard terbaik di dunia. Selain notebook dan motherboard, ASUS juga memproduksi berbagai jenis produk IT seperti tablet, PC desktop, server, perangkat jaringan, dan smartphone.

Saya termasuk pengguna produk ASUS loh. ZenFone 2 yang kece dan ZenPower yang mungil itu kini selalu menemani hari-hari saya. Review-nya sudah pernah saya tulis di blog ini.


ZenFone 2 merupakan smartphone andalan ASUS. Desainnya premium, namun dengan harga yang terjangkau. Puas banget deh menggunakan ZenFone 2. Bentuknya tipis (tebalnya hanya 3,9 mm), desainnya ergonomis (sehingga nyaman digenggam), ukurannya pas (5,5", tidak terlalu besar dan tidak terlalu kecil), layarnya sangat responsif (dengan kecepatan 60 milidetik), kameranya mantap (suka banget sama mode Super HDR dan mode Low Light-nya), baterainya tahan lama, serta dalamannya juga andal dan tangguh.


Betulan andal loh untuk saya yang hobi multitasking ini. Dan tangguh juga menampung berbagai macam file. Semua kegiatan harian, mulai dari blogging, membaca dan membalas email pekerjaan, menyusun agenda, eksis di dunia maya melalui aplikasi media sosial, bergaul melalui aplikasi messaging, transaksi keuangan, pencatatan cashflow, pencatatan siklus bulanan, sontekan resep masakan, membaca buku, hingga mengaji, semuanya dilakukan dalam satu smartphone. Yang namanya dunia dalam genggaman tuh benar-benar terasa deh.

Nah, pada acara ASUS ZenFestival tanggal 19 November kemarin, ASUS meluncurkan empat produk terbarunya. Salah satunya yaitu ZenFone 2 Laser. Produk ini diciptakan untuk menjangkau pengguna dengan anggaran terbatas, namun mendambakan smartphone dengan desain premium seperti ZenFone 2.


Memang secara sekilas, spesifikasi pada ZenFone 2 Laser hampir sama dengan spesifikasi yang dimiliki oleh ZenFone 2. Lalu apa dong bedanya? Berikut empat keunggulan yang dimiliki ZenFone 2 Laser. Semua keunggulan ZenFone 2 seperti yang sudah saya sebutkan di atas ditambah dengan:

Prosesor Qualcomm Snapdragon
Zenfone 2 Laser hadir dengan sistem operasi Android 5.0.2 Lollipop dan diperkuat dengan prosesor quad-core hingga octa-core dari Qualcomm Snapdragon. Prosesor ini menghasilkan kinerja multimedia yang sangat memadai sekaligus efisiensi penggunaan baterai yang hebat sehingga lebih hemat dan tahan lama. Cocok banget deh untuk tipe pengguna smartphone yang seperti saya, yang setiap detik dalam kesehariaannya tidak bisa lepas dari smartphone.


Corning Gorilla Glass 4
Zenfone 2 Laser sudah mengaplikasikan Gorilla Glass 4, lapisan antigores terbaru dari Corning yang menawarkan daya tahan 2 kali lebih baik ketika terjatuh, mereduksi kemungkinan layar untuk pecah hingga 85%, dan 2,5 kali lebih kuat dibandingkan dengan lapisan Gorilla Glass 3 pada ZenFone 2. Aman nih untuk pengguna smartphone yang memiliki balita seperti saya. Meskipun diusahakan jangan sampai jatuh, tapi kalau sudah dilengkapi dengan Gorilla Glass 4 kan jadi lebih tenang.


Bluelight Laser
Jika diaktifkan, Bluelight Laser ini akan mengurangi warna biru pada layar sehingga membuat tampilan dan warna display menjadi lebih lembut. Dengan teknologi ini, mata tidak akan cepat lelah meski melihat ke layar secara terus menerus dalam waktu lama. Asyik nih, bisa nge-blog di smartphone dengan lebih nyaman. Anak saya juga bisa lebih aman streaming video melalui YouTube, meskipun tetap dong waktunya harus dibatasi.

Laser Auto Focus
Selain kamera utama dengan resolusi 13MP dan lensa f/2.0 aperture yang mampu mengambil foto dengan resolusi 4128 x 3096 pixel, dukungan zero shutter lag, teknologi PixelMaster Camera yang mampu menangkap gambar dan video hingga 400% lebih terang saat dalam kondisi pencahayaan minimal, serta kamera depan dengan resolusi 5MP, aperture f/2.0, dan sudut pengambilan yang lega hingga 85°, Zenfone 2 Laser dilengkapi juga dengan fitur Laser Auto Focus. Teknologi ini dapat mempercepat pencarian fokus terhadap obyek foto, baik jarak dekat ataupun jarak jauh, hingga 0,03 detik. Wow, cepat banget! Ini nih yang paling membuat saya ngiler. Karena jujur, saya sering kewalahan ketika sedang mengambil gambar.


  • Ketika mencoba resep baru, belum afdal dong kalau belum dimasukkan ke blog. Saya yang memasak, saya yang menjadi modelnya (tangannya saja sih), saya juga yang memotret. Jadi tangan kanan memegang makanan, sedangkan tangan kiri memegang smartphone. Hasilnya, pegal heuheu.... Belum lagi harus menjaga makanan dari anak balita yang sudah tergiur dengan masakan saya. Semakin lama prosesnya, semakin heboh dan melelahkan, hahaha.... 
  • Begitu juga kalau sedang wisata kuliner bersama keluarga. Wajib dong dibuat review-nya di blog. Tapi harus cepat-cepat tuh ambil fotonya. Kalau tidak, makanannya keburu dimakan sama anggota keluarga lain T_T
  • Apabila sedang jalan-jalan, kamera harus selalu standby. Sering tuh saya gagal mengabadikan momen-momen cantik. Misalnya nih ketika di kebun binatang. Ketika sedang memotret hewan atau memotret pose candid anak dan ayahnya, belum diklik, sudah pergi mereka, huhu.... Atau kadang, anak dan ayahnya sudah berpose oke, pas mau diklik keburu ada orang lain yang lewat, hihihi....
  • Saya tuh nge-fans banget sama anak. Setiap momen penting bahkan tidak penting, semuanya harus didokumentasikan. Tapi ya begitu, hasilnya tidak semua memuaskan. Contohnya waktu acara manasik haji kemarin. Karena tidak mau kehilangan momen berharga, saya langsung klak-klik saja. Ternyata hasilnya blur, padahal anaknya sedang lucu mempraktikkan berbagai kegiatan ibadah haji :(
  • Memotret satu anak saja sudah susah, memotret banyak anak ya lebih susah lagi. Sulit sekali mengumpulkan anak bersama saudara-saudaranya atau bersama teman-temannya untuk difoto. Tidak bisa diam. Kalau tidak sigap, pasti ada saja yang tidak melihat ke kamera, atau bahkan kabur :D
  • Pssst.... Ini nih yang paling krusial di antara semuanya. Sebenarnya, saya juga senang selfie. Tapi suka malu kalau banyak orang, jadi biasanya selfie-nya terburu-buru gitu deh :))


Makanya saya kepingin banget menikmati teknologi Laser Auto Focus yang dimiliki oleh ZenFone 2 Laser. Supaya bisa klak-klik mendokumentasikan berbagai momen penting dengan cepat, namun tentu saja menghasilkan gambar dengan kualitas yang bagus.


Dan yang lebih kerennya lagi nih, harganya benar-benar terjangkau. Di Indonesia, harganya Rp 2,099 juta untuk Zenfone 2 Laser 5.0 ZE500KL, Rp 2,399 juta untuk Zenfone 2 Laser 5.5 ZE550KL, dan Rp 3,499 juta untuk Zenfone 2 Laser 6.0 ZE601KL.


Ayo.... Siapa yang mau mempunyai smartphone berkualitas premium, tapi dengan harga terjangkau? ZenFone 2 Laser jawabannya ;)

Sunday, November 22, 2015

Ketika Jav Pergi Field Trip


Beberapa waktu lalu, Jav baru saja mengikuti acara EFT (Educational Field Trip) di sekolahnya. Field trip ini merupakan kegiatan rutin sekolah yang diadakan setiap satu semester sekali. Tujuannya agar anak mendapatkan pengalaman belajar nyata di luar lingkungan sekolah.

Ketika masih di sekolah lama, Jav juga sudah pernah dua kali mengikuti acara field trip. Ke Jendela Alam dan ke Kampung Batu. Waktu itu sih, orang tua dianjurkan untuk ikut. Saya yang sebenarnya agak malas, terpaksa ikut karena kasihan pada Jav. Masa anak-anak yang lain orang tuanya ikut, tapi orang tua Jav enggak ikut. Lagipula di lokasi field trip, anak-anak total bersama pemandu/pembimbing dan gurunya. Sementara para orang tua (emak-emaknya) sih bersantai di saung sambil merumpi dan botram.

Kalau kemarin, acara field trip-nya ke BSC (Bandung Science Center). Di sekolah yang baru ini, orang tua enggak boleh ikut. Karena tujuan field trip ini juga untuk melatih kemandirian anak, dan sudah dimulai sejak anak naik kendaraan. Makanya, ibu kepala sekolah meminta para orang tua untuk percaya kepada anak dan guru sehingga bisa dengan tenang merelakan anak-anaknya pergi sendiri. Saya sih senang-senang saja. Yes! Emaknya bisa menikmati me time, hohoho.... Dan agak kecewa setelah mengetahui bahwa anak-anak sudah kembali ke sekolah pada pukul 2 siang. Sebentar euy, kurang lama. Kirain seharian, hihihi....

Walaupun begitu, tentu saya juga mempersiapkan segala sesuatunya menjelang acara field trip tersebut. Di antaranya:
  • Mengecek detail acara field trip. Apakah bersifat indoor atau outdoor. Kegiatan apa saja yang akan dilakukan di sana. Sudah harus berkumpul di sekolah pukul berapa dan bisa dijemput pukul berapa. 
  • Berdiskusi bersama Jav. Di sana harus tertib dan nurut sama ibu guru. Kalau ada apa-apa (sakit atau pingin pipis) harus langsung bilang sama ibu guru. Makanannya dihabiskan. Dan sebagainya....
  • Menjaga kesehatan Jav. Kebetulan menjelang acara field trip ini, banyak teman Jav yang sakit. Musim batuk pilek dan musim cacar air. Makanya saya menjaga sekali kesehatan Jav, kasihan kalau enggak bisa ikut field trip gara-gara sakit.
  • Menyiapkan keperluan Jav. Yang ini sih sudah diatur oleh pihak sekolah. Pakaian bebas berupa kaos supaya anak nyaman bergerak, plus rompi sekolah sebagai identitas. Enggak perlu membawa topi karena kegiatannya indoor. Enggak perlu membawa bekal makanan berat, karena hari itu ada jadwal berbagi. Cukup membawa makanan ringan saja. Serta membawa pakaian ganti untuk cadangan.
  • Menghitung mundur. Sejak dari dua minggu sebelumnya, Jav sudah ribut bakal jalan-jalan naik bus sama ibu guru. Dengan menghitung mundur menuju waktu field trip, Jav menjadi semakin semangat sekolah :D

Detik-detik menjelang kepergian Jav sih saya sudah santai. Dadah-dadah sama Jav sambil berteriak "Met jalan-jalan!" Saat itu saya hanya titip pesan satu hal pada ibu wali kelas Jav, "Ditunggu ya foto-fotonya," hehehe.... Yup! Saya tuh nge-fans banget sama Jav. Selalu penasaran dan ingin tahu apa saja yang sedang dilakukan Jav ketika dia enggak bersama dengan saya.

Alhamdulillah.... Di sela-sela kesibukannya mengatur anak-anak, ibu guru sempat mengirimkan beberapa foto kegiatan anak-anak di BSC melalui WhatsApp. Senang deh. Kalaupun terbersit sedikit rasa sedih, itu karena saya enggak bisa ikut meliput BSC, huhuhu....

Thursday, November 19, 2015

Bandung Juga Punya Roti Unyil, Okeke...

Masih lanjutan cerita waktu pulang Jakarta-Bandung melalui jalur Puncak nih. Setelah main dan istirahat salat Dzuhur dan makan siang di Taman Wisata Matahari di Puncak, kami pun langsung meluncur lagi ke Bandung. Ketika tiba waktu shalat Ashar, kami sudah tiba di daerah Padalarang. Ibu saya kemudian mengajak kami untuk istirahat dan salat Ashar di sebuah toko kue. Namanya Roti Unyil dan Kue Okeke 2. Menurut beliau, di toko ini, rotinya lembut sekali. Membuat saya penasaran untuk mencoba.


Toko kue ini tidak sulit dicari, karena papan namanya jelas dan tempat parkirnya juga luas. Dari arah Jakarta, posisinya berada di sebelah kanan jalan.

Di bagian depan, terdapat sebuah bangku panjang untuk tempat kita meluruskan kaki sejenak sambil menikmati angin sepoi-sepoi. Kalau mau duduk di depan meja, ada kok di dalam. Jadi, di dalam itu selain terdapat beberapa set meja dan bangku, di sebelah kanan ada  rak-rak berisi berbagai macam oleh-oleh khas Bandung. Sedangkan di sebelah kiri, yaitu rak kaca berisi berbagai macam roti imut yang biasa kita sebut roti unyil. Tempatnya luas, bersih, dan nyaman.

Ya, roti unyil yang sudah sangat terkenal memang berasal dari Bogor. Tapi ternyata Cianjur juga punya roti unyil loh. Dan toko yang di Padalarang ini merupakan cabangnya. Makanya terdapat angka '2' di belakang merknya.


Waktu itu saya memesan satu dus berisi dua puluh roti unyil. Pilihan rasa rotinya ada banyak, dan kita bebas memilih yang mana saja tergantung selera kita. Seperti biasa, saya sih pasti pilih yang gurih-gurih (yang menggunakan keju, sosis, dan sebagainya). Sedangkan untuk Jav saya memilih roti yang manis-manis (yang menggunakan susu, cokelat, dan sebagainya). 


Ketika dicoba. Hmmm, rotinya memang lembut loh, masih hangat pula. Berbeda dengan roti unyil dari Bogor yang teksturnya lebih padat. Berhubung tidak bisa habis dalam sehari, dimakan keesokan harinya juga masih sama lembut. Adapun dari segi rasa, enak sih, tapi masih standar. Secara garis besar, recomended lah. Dijadikan bekal untuk di jalan, asyik. Dijadikan oleh-oleh juga, oke. Karena selain roti unyil ada kerupuk rambak juga dan berbagai macam makanan ringan yang menggoda.

~~~

Roti Unyil dan Toko Kue Okeke
Jalan Raya Cipanas No. 8 Cipanas Cianjur
dan
Jalan Raya Padalarang No. 263 Ciburuy Bandung

Wednesday, November 18, 2015

Mandeep, Bakso Malang Legendaris di Bandung


Liburan ke mana akhir pekan ini? Jalan-jalan ke Bandung saja yuk, ngebakso malang. Ketika mendengar kata ‘bakso malang’, apa yang terlintas di pikiran teman-teman? Bola-bola daging yang kenyal dan gurih? Siomay goreng yang renyah? Atau malah Kota Malang yang sejuk? 

Tuesday, November 17, 2015

DIY: Parking Lot


Teman-teman yang sering mengikuti blog ini, pasti tahu kalau Jav senang sekali bermain mobil-mobilan. Segala macam bentuk dan ukuran mobil-mobilan dia suka. Tapi yang paling favorit ya die cast Tomica. Jav hobi mengumpulkan mobil-mobilan yang bentuknya mirip dengan mobil-mobil sungguhan yang sering dia lihat di jalan. Seperti Suzuki Wagon R, Toyota Alphard, Toyota Avanza, Datsun Go, Honda Brio, dan lain-lain. Mainnya juga meniru kejadian-kejadian di jalan. Seperti adegan macet, adegan menunggu lampu merah, adegan parkir, adegan tabrakan, dan lain-lain.

Ketika Jav bermain parkir-parkiran, saya terpikir untuk membuatkannya tempat parkir mainan. Dulu-dulu sempat melihat di dunia mayabeberapa contoh tempat parkir yang dibuat dari dus bekas. Memang sih inginnya sih beli yang sudah jadi saja, merk Tomica juga. Tapi selama ini belum pernah nemu. Mungkin harus cari di pusatnya. Enggak tahu juga harganya berapa.

Jadi sementara ini, bikin sendiri dulu saja. Saya sudah mencoba menghayati beberapa contoh. Juga sudah menimbang-nimbang model mana yang paling cocok dengan dus bekas yang ada di rumah. Jav juga sudah tahu bahwa saya akan membuatkannya tempat parkir. Sejak berbulan-bulan yang lalu :D

Akhirnya kemarin, setelah menggalau karena sadar bahwa sebentar lagi Jav akan menginjak usia lima tahun (bukan balita lagi, hiks...), saya pun langsung mengengksekusi rencana tersebut. Yang sederhana saja. Soalnya, ukuran dusnya juga kecil.

Bahan:
  • Kotak dus bekas
  • Pensil
  • Spidol hitam
  • Penggaris
  • Cutter
  • Selotip
Cara Membuat:
  • Potong bagian atas dus (bagian tutup dus).
  • Buat tempat parkir lantai atas dari bagian tutup dus. Kalau melihat contoh-contoh, penyangganya menggunakan dus berbentuk silinder bekas tisu. Tapi karena dus yang ini ukurannya enggak tinggi, jadi untuk penyangganya saya menggunakan potongan dus bentuk siku.
  • Buat tanjakan dari sisa potongan dus bagian atas.
  • Potong salah satu dinding kotak dus dengan bentuk persegi untuk pintu masuk.
  • Beri tanda pembatas antar mobil menggunakan spidol.
  • Selesai deh ;)

Alhamdulillah... Jav suka dan langsung memainkan tempat parkir tersebut bersama mobil-mobilannya. Tapi waktu pertama kali, sambil main, sambil banyak berkomentar juga:
  • Kok lantainya hanya dua tingkat? Dua puluh satu tingkat dong. 
  • Kok tanjakannya cuma satu? Harusnya kan beda untuk yang naik sama yang turun.
Hihihi.... Ya maklumlah, Jav, ukuran kotak dusnya terbatas. Nanti deh cari lagi kotak dus yang ukurannya lebih besar. Begitu jawaban saya :D

Saturday, November 14, 2015

Taman Wisata Matahari

Beberapa bulan yang lalu, saya dan keluarga melakukan perjalanan pulang Jakarta - Bandung melalui jalur Puncak. Mumpung hari kerja, mengenang perjalanan dulu-dulu sebelum dibangun jalan tol Cipularang.

Kebetulan waktu itu hari Jumat, jadi suami dan ayah saya harus shalat Jumat dulu. Kami pun kemudian mencari tempat istirahat di mana bapak-bapak bisa shalat Jumat, saya dan ibu saya bisa makan, sedangkan Jav bisa makan dan main.

Akhirnya kami mampir ke sebuah taman bermain, Taman Wisata Matahari. Letaknya berada di Jalan Raya Puncak KM 77. Harga tiketnya sebesar Rp 20.000 per orang. Dengan tiket tersebut, kami bisa menikmati beberapa wahana permainan secara gratis. Di antaranya Menara Pandang Matahari, Sepeda Air, Perahu Karet, Kayak, dan Sepeda Wisata.


Pertama, kami mencoba Perahu Karet, karena posisinya yang berada paling dekat dari pintu masuk. Ketakutan saya pada air saat itu sedang kambuh, jadi saya memilih untuk menjadi seksi dokumentasi saja. Kata suami saya, ternyata capek dan panas. Untung semuanya pakai topi, kecuali ibu saya yang pakai kerudung.

Kemudian kami terus berjalan ke dalam dan sampai di sebuah jembatan. Di dekat jembatan tersebut terdapat Menara Pandang Matahari. Hmmm, asyik juga sepertinya melihat suasana Taman Wisata Matahari dari ketinggian empat atau lima lantai ya, lupa. Untuk menuju puncak, kami harus menaiki tangga, enggak ada lift, hihihi.... Tangganya terbuat dari besi. Dan lumayan tinggi-tinggi jaraknya.


Fiuh, capek juga ternyata. Dipikir-pikir wahana yang gratis di taman wisata ini hanya wahana yang menggunakan tenaga kita sendiri, heuheu.... Perahu Karet, harus didayung sendiri. Menara Pandang, naik sendiri juga, hihihi... Untung pemandangannya lumayan asyik di atas menara. Ada bangku juga untuk istirahat sambil menikmati udara Puncak yang bertiup sepoi-sepoi.


Setelah itu, kami memutuskan untuk enggak mencoba wahana gratis lainnya. Capek :D Sambil menunggu waktu shalat Jumat, ibu saya mengajak Jav berkeliling area taman menggunakan delman. Biayanya berapa ya, lupa. Lumayan luas juga tempatnya. Sayang, kusir delmannya kurang aktif. Diam saja, enggak menjelaskan wahana-wahana menarik yang ada di sana.


Akhirnya waktu shalat Jumat sudah tiba. Dari tempat parkir, ada jalan kecil menuju perkampungan penduduk. Ayah dan suami saya pun ikut shalat di sana bersama pegawai Taman Wisata Matahari lainnya.

Nah, tempat makan yang paling dekat dengan tempat parkir ya food court. Maka kami pun makan di sana saja. Padahal saya ingin mencoba makan di Balkony Cafe, huhuhu.... Tapi enggak mengecewakan juga sih makan di sana. Waktu itu saya memesan Soto Betawi. Isinya daging semua, tanpa lemak. Besar-besar pula. Kuahnya juga mantap. Kenyang dan puas deh.

Selesai shalat dan makan, kami pun langsung pulang. Melanjutkan kembali perjalanan ke Bandung. Memang sih masih banyak sekali wahana permainan yang belum sempat dicoba. Tapi karena sepi, jadi enggak semangat. Serba salah ya, hari libur, malas karena penuh. Hari kerja, malas juga karena sepi, hehehe....



Wednesday, November 11, 2015

Lebih Dekat dengan Alam di Jendela Alam Bandung


Apa yang akhir pekan ini berencana untuk jalan-jalan ke Bandung? Sudah ada rencana mau ke mana? Bagi teman-teman yang akan mengajak anak atau keponakannya berlibur di Bandung, coba deh datang ke Jendela Alam. 

Tuesday, November 10, 2015

Bakso Boedjangan

Beberapa minggu yang lalu, saya dan suami ada perlu ke Bandung Indah Plaza (BIP). Sebentar saja sih. Nah, setelah urusannya beres kami pun memutuskan untuk ngemil di food court. Iya ngemil, soalnya sebelum ke BIP, kami udah makan siang di Gedung Sate.

Seperti biasa, Food Court BIP kan enggak pernah sepi. Setelah pencarian yang agak lama, kami pun bisa mendapatkan meja. Sempat ada drama sih sebentar karena Jav inginnya makan di salah satu gerai fast food yang berada di luar area food court. Bukan karena dia ingin makanan di sana, tapi karena dia melihat di sana ada playground-nya. Untung Javnya berhasil dibujuk dengan segelas Milo, heuheu....

Tapi memang, kalau makan di food court gitu malah suka jadi bingung ya. Terlalu banyak pilihan, dan semuanya menarik, hihihi.... Namun kemudian mata saya menangkap sebuah nama bakso yang lagi ngehits banget di Bandung, Bakso Boedjangan.

Rupanya Bakso Boedjangan ini merupakan bagian dari Mafia Group. Baru mulai beroperasi sejak 9 Januari 2015, tapi kini sudah membuka 6 gerai di Bandung, 1 gerai di Cimahi, dan 1 gerai di Garut. Menu andalannya yaitu Bakso Urat, Bakso Keju Meleleh, Bakso Super Pedas, dan Bakso Goreng.

Akhirnya saya (saya saja, suami pesan makanan dari gerai yang lain) memilih untuk memesan baksonya saja. Masih kenyang kalau memesan bersama mi, bihun, atau nasi. Saya pun memilih dua buah dari empat bakso andalan di Bakso Boedjangan, yaitu Bakso Keju Meleleh dan Bakso Super Pedas. Harganya masing-masing Rp 13.500.


Ukuran baksonya memang besar. Pertama, saya coba dulu kuahnya. Gurih dan enak! Ditambah dengan sambal, jadi semakin mantap. Bagi saya, kuah bakso itu penting banget untuk menentukan tingkat kepuasan dalam menikmati semangkuk bakso, hehehe....


Kemudian, saya coba potong Bakso Kejunya. Wow di tengahnya ada saus keju, bukan potongan keju. Baksonya lembut dan dagingnya terasa sekali. Enak. Dipadukan dengan saus keju yang gurih, hmmm yummy....


Lalu, saya lanjutkan dengan memotong Bakso Pedasnya. Ternyata di tengahnya ada sambal cair, sehingga ketika baksonya dipotong lebih kecil, sambalnya keluar bercampur dengan kuah baksonya. Jadinya enggak ada bedanya dengan sambal yang saya tambahkan ke kuahnya. Menurut saya sih, mungkin akan lebih oke seandainya cabainya digiling bersama adonan baksonya. Jadi pedasnya enggak 'kabur' ke mana-mana. Jadi untuk pecinta pedas seperti saya, bisa menikmati dua macam pedas, pedas dari kuahnya dan pedas dari baksonya.

Selain itu, saya agak kecewa juga dengan peralatan makannya. Mentang-mentang di food court, masa makan bakso dikasihnya sendok dan garpu plastik. Takut patah. Namun di luar itu sih, saya cukup puas. Kuah baksonya sampai ludes tak bersisa :D Mudah-mudahan ada kesempatan untuk mencoba menu lainnya. Penasaran sama Bakso Urat dan Bakso Gorengnya :)

~~~

Bakso Boedjangan
Twitter & Instagram: @BaksoBoedjangan
www.baksoboedjangan.com

Saturday, November 7, 2015

Lasagna Praktis dan Ekonomis


Beberapa hari yang lalu, saya sedang kepingin banget ngemil lasagna. Bisa saja sih beli yang udah jadi, tapi sayang ah uangnya, mahal hehehe.... Bikin sendiri? Dari dulu juga saya mah semangat-semangat aja kalau bikin sendiri. Hanya masalahnya, susah euy dapetin bahan pasta lasagnanya. Di supermarket dekat rumah enggak ada.


Friday, November 6, 2015

Jav dan Sepeda Roda Dua

Beberapa minggu yang lalu, saya menerima pemberitahuan dari guru Jav bahwa keesokan harinya, anak-anak yang rumahnya dekat dengan sekolah boleh menggunakan sepeda ke sekolah. Karena rencananya akan ada kegiatan bermain sepeda gitu deh di sekolah. Sedangkan untuk yang rumahnya jauh dan enggak memungkinkan untuk menggunakan sepeda ke sekolah, nanti gantian saja sama teman-temannya.

Kebetulan keesokan harinya Jav agak mogok sekolah karena semalam ditinggal ayahnya pergi ke luar kota ketika dia sedang tidur. Bangun-bangun mencari-cari, dan langsung menangis setelah tau bahwa ayahnya sudah pergi. Lalu saya katakan saja kalau hari itu Jav boleh membawa sepeda ke sekolah. Jadi semangat sekolah deh, hehehe....

Meskipun sebenarnya sih saya bingung juga. Menyeberang komplek sambil membawa sepeda saya dan Jav saja selalu membuat deg-degan. Bagaimana kalau ditambah sepeda Jav juga, huhu.... Akhirnya, digotong deh sepeda Javnya ke dalam mobil. Lumayan keringetan, heuheu.... Demi anak :p

Ternyata sebagian besar teman-teman Jav masih mengenakan sepeda roda empat loh, yang kecil pula. Sedangkan Jav, sejak empat tahun, dia sudah biasa mengendarai sepeda roda dua. Pernah ada teman saya yang bertanya, bagaimana cara Jav belajar mengendarai sepeda roda dua.

Sebenarnya kalau Jav sih, bisa dengan sendirinya, hihihi.... Jadi ketika umurnya dua tahun, kami sudah membelikan sepeda roda empat untuk Jav. Daripada manjat-manjat motor ayahnya :p Sengaja langsung membeli sepeda roda empat dan bukan sepeda roda tiga supaya dipakainya bisa lebih lama. Lebih hemat, hehehe....

Sejak beli hingga Jav bisa mengayuh pedalnya, prosesnya cukup lama. Jadi kalau enggak dia dorong-dorong sepedanya, ya digunakan untuk memanjat lemari atau kulkas :D Ketika Jav sudah tertarik untuk menggunakan sepedanya dengan baik dan benar, awalnya sih dia menggerakkan sepeda hanya dengan menekan pedal di sebelah kanan saja, bukan mengayuh bergantian dengan sebelah kiri. Jadi Jav menginjak pedal yang kanan, balikin lagi ke atas, injak lagi, terus begitu. Sepedanya memang maju sih, tapi ya masa begitu. Enggak asyik :D Padahal sudah diberi contoh, bahkan sudah dilatih mengayuh di kasur juga.

Jav bersama sepeda roda empatnya

Lama sekali sampai akhirnya Jav bisa mengayuh dengan benar. Setelah itu sih mainnya ngebut terus :p Hingga lama-kelamaan dua roda kecilnya agak naik sedikit. Saya perhatikan, ketika melaju, hanya dua roda besarnya yang bersentuhan dengan jalan. Kemudian saya minta suami untuk melepas dua roda kecilnya. Tadaaa! Jav pun langsung meluncur dengan mudah tanpa ada acara takut-takut dan jatuh-jatuh :)

Jav bersama sepeda roda duanya
Dari pengalaman Jav tersebut, saya ada tips nih untuk orang tua yang akan mengajarkan balitanya mengendarai sepeda roda dua.
  • Gunakan sepeda yang ukurannya sesuai dengan tinggi anak, sehingga ketika berhenti kaki anak bisa menapak ke jalan.
  • Gunakan sepeda roda empat, sehingga anak dapat fokus dan tenang belajar mengayuh sepedanya dulu.
  • Setelah mahir mengayuh, angkat sedikit dua roda kecilnya. Ketika melaju, sepeda akan seimbang dengan sendirinya. Dan ketika berhenti, tidak akan khawatir jatuh.
  • Apabila sudah lancar, lepas deh dua roda kecilnya.
  • Jangan lupa, ajarkan juga cara memberhentikan laju sepedanya ya :p

Kemampuan mengendarai sepeda ini penting loh untuk perkembangan balita. Selain sebagai sarana rekreasi dan bersosialisasi dengan teman-temannya, juga baik untuk melatih motorik kasar, melatih koordinasi antara otak, mata, tangan, dan kaki, serta melatih pengendalian diri ;)

Wednesday, November 4, 2015

3 Tips Mengelola Keuangan ala Safir Senduk


Blogger bisa kaya enggak sih? Hmmm...

Ternyata jadi blogger bisa kaya loh. Begitu sih kesimpulan yang saya dapatkan setelah mendengarkan pencerahan dari Mas Safir Senduk (seorang perencana keuangan) ketika saya menghadiri acara Jumpa Blogger Sun Life di Mozaik and Co, Trans Studio Mall Bandung pada tanggal 3 Oktober 2015 yang lalu. Acara yang disponsori oleh Sun Life Financial ini diawali dengan kegiatan registrasi, pre test, dan makan siang bersama. Diselingi dengan kuis. Serta ditutup dengan post test, pembagian hadiah, dan foto bersama. Ramai banget loh yang hadir. Puluhan blogger Bandung, berkumpul semua di sini.

Acara dibuka dengan penjelasan mengenai Sun Life Financial oleh Ibu Elin Waty (Presiden Direktur PT Sun Life Financial Indonesia), dan kemudian dilanjutkan dengan tips mengelola keuangan yang disampaikan oleh Mas Safir Senduk dengan gayanya sangat atraktif.


So, kembali ke pertanyaan di atas tadi. Masa iya blogger bisa kaya? Mas Safir Senduk menjawabnya melalui pertanyaan berikut. Di antara berbagai pekerjaan, karyawan, profesional (termasuk blogger), dan pengusaha, sebenarnya siapa sih yang paling kaya? Yuk, kita selisik satu per satu.


  • Karyawan, bekerja di dalam sebuah organisasi. Penghasilannya berasal dari gaji rutin yang diberikan setiap bulan, tapi ya segitu-segitu aja karena dibatasi oleh peraturan di dalam perusahaannya.
  • Profesional, bekerja dengan memberikan jasanya. Penghasilannya bergantung pada harga jual dan frekuensi pekerjaan yang didapatkan. Kalau tenar, jumlah penghasilannya bisa sangat besar. Kalau belum tenar? Hehehe.... 
  • Adapun pengusaha, memiliki dan menjalankan bisnisnya sendiri. Penghasilannya berasal dari keuntungan yang dihasilkan dari bisnisnya. Kalau bisnisnya lancar, keuntungannya besar, bahkan bisa menciptakan lapangan pekerjaan bagi orang lain. Kalau bisnisnya bangkrut?

Jadi, kekayaan seseorang tidak bergantung pada jenis pekerjaannya, penghasilannya, popularitasnya, maupun harta konsumtif yang dipamerkannya dimilikinya. Orang yang paling kaya adalah orang yang paling banyak investasinya. Apapun pekerjaannya dan berapapun penghasilannya, apabila tidak bisa mengelola keuangan, ya tidak bisa kaya.

Cara mengelola keuangan dipengaruhi oleh karakter pribadi seseorang. Karakter tersebut ditentukan oleh otak, yaitu otak kiri dan otak kanan.

  • Orang yang cenderung menggunakan otak kiri senang berpikir berdasarkan logika, cara berpikirnya sistematis, dan kemampuannya bersifat spesialis (mendalami satu bidang hingga benar-benar mahir). Kekurangannya, orang-orang ini terlalu serius. Untuk menyiasatinya, bisa diimbangi dengan bersantai seperti mendengarkan musik, olahraga, liburan, dan lain-lain.
  • Orang yang cenderung menggunakan otak kanan senang berpikir berdasarkan insting dan perasaan, serta kemampuannya bersifat generalis (menyukai beberapa bidang, tapi tidak terlalu dalam). Kekurangannya yaitu terlalu santai. Untuk menyiasatinya, dapat diimbangi dengan melakukan kegiatan yang lebih serius seperti membaca koran, blogwalking, mengikuti seminar, dan lain-lain.

Karakter tersebut menentukan bagaimana seseorang mengelola penghasilan, mengatur pengeluaran, hingga memilih aset dan investasi. Pengguna otak kiri, cenderung lebih rasional. Misalnya ketika berbelanja, biasanya mempertimbangkan harga, kualitas, fitur, keandalan, dan garansi. Sedangkan pengguna otak kanan, cenderung lebih emosional. Ketika berbelanja biasanya mempertimbangkan tampilan, perasaan, merk, dan gengsi.

Yang mana yang paling baik? Otak kiri atau otak kanan? Otak kiri dan otak kanan sama pentingnya, asalkan kita menggunakannya pada saat yang tepat. Contohnya nih.... Ketika belanja barang konsumtif, sebaiknya kita menggunakan otak kiri. Pertimbangkan dulu apakah kita benar-benar membutuhkan barang tersebut atau hanya sekadar lapar mata. Sedangkan ketika hendak memulai bisnis, sebaiknya kita menggunakan otak kanan. Kalau menggunakan otak kiri, dijamin tidak akan mulai-mulai bisnisnya, karena terlalu banyak perhitungan.

Setelah mengetahui bahwa karakter mempengaruhi cara mengelola keuangan, sekarang cari tahu yuk, kita ini termasuk ke dalam golongan ekonomi yang mana, miskin, menengah, atau kaya.... Yaitu dengan menganalisa cashflow (arus keluar masuk uang dari penghasilan yang sudah didapatkan).

  • Misalkan nih, kita mempunyai penghasilan sepuluh juta rupiah per bulan, tetapi semuanya habis tak bersisa. Berarti kita termasuk ke dalam golongan ekonomi miskin. Ketika suatu saat tidak ada penghasilan, kita tidak mempunyai apa-apa untuk melanjutkan hidup. Kalau penghasilan sepuluh juta rupiah dan pengeluaran dua belas juta rupiah, wah berarti kita berada di bawah garis kemiskinan tuh :p
  • Apabila penghasilan kita sepuluh juta rupiah, lalu enam juta rupiahnya dihabiskan, dan empat juta rupiahnya digunakan untuk membeli barang konsumtif (kendaraan, furnitur, busana, dan lain-lain). Maka kita termasuk ke dalam golongan ekonomi menengah. Ketika suatu saat tidak memiliki penghasilan, setidaknya kita bisa menjual barang-barang konsumtif tersebut meskipun harganya sudah turun.
  • Nah, apabila penghasilan kita sepuluh juta rupiah, kemudian lima juta rupiah dihabiskan, tiga juta rupiah digunakan untuk membeli barang konsumtif, dan dua juta rupiahnya disisihkan untuk investasi (harta produktif). Selamat, berarti kita termasuk ke dalam golongan ekonomi kaya :)

Lalu bagaimana sih mengelola keuangan dengan baik itu? Begini caranya.

1. Miliki investasi sebanyak mungkin
Da saya mah apa atuh, gaji hanya segitu-segitunya. Memang bisa investasi? Eits, ingat kata Mas Safir Senduk, semua uang besar dimulai dari uang kecil. Jadi, tidak ada alasan untuk tidak mulai berinvestasi. Yang menjadi perhatian utama justru jenis investasinya. Investasi seperti apa yang paling baik? Memilih investasi yang tepat sama seperti ketika kita memilih kursi pesawat. Apakah lebih suka duduk di dekat jendela dan melihat pemandangan, atau lebih suka duduk di gang karena beser, atau malah lebih suka duduk di dekat pintu darurat karena lebih luas dan mudah kabur kalau ada apa-apa, hihihi.... Semua itu bergantung pada karakter yang dimiliki masing-masing. Namun, apabila diurutkan, berikut jenis investasi yang dianjurkan oleh Mas Safir Senduk.

  • Saham, yaitu surat tanda kepemilikan pada sebuah perusahaan. Dengan memiliki saham, sama seperti kita mempunyai bisnis tetapi tanpa perlu repot membangun dan mengelola bisnis tersebut. Apabila perusahaannya untung, kita akan mendapat dividen. Saham tersebut juga dapat dijual kembali dengan harga yang lebih tinggi (capital gain).
  • Investasi melalui manajer investasi, yaitu uang yang kita investasikan dikelola oleh pihak ketiga. Misalnya asset management dengan produk berupa reksadana (pssst, mahasiswa dengan uang seratus ribu pun bisa berinvestasi melalui reksadana loh), perusahaan asuransi dengan produk berupa unit link, atau bank. Tips memilih manajer investasi yaitu dengan melihat reputasinya, ke mana investasinya, serta bagaimana prestasinya di masa lalu.
  • Properti. Keuntungan dari properti bisa didapatkan dengan cara menjualnya atau menyewakannya. Harga properti memang cepat naik, tetapi menjualnya tidak semudah menjual kacang goreng loh. Oleh karena itu, orang-orang seperti kita sih sebaiknya fokus untuk menyewakan saja. Berikut faktor yang menentukan besarnya harga jual properti, yaitu lokasi, pasar, kondisi, lingkungan, dan usia properti. Nah, kalau tertarik untuk menyewakan properti (rumah tinggal, apartemen/rusun, ruko/rukan, kios), ada tipsnya nih supaya lebih menguntungkan. Pertama, sewakan dengan jangka waktu yang pendek (bulanan, mingguan, harian, atau bahkan jam-jaman). Kedua, sewakan ke banyak penghuni (daripada menyewakan rumah ke satu keluarga, lebih baik menyewakan kos-kosan ke banyak mahasiswa). Untuk menambah daya tarik kos-kosan, bisa ditambahkan furnitur, wifi, warung (cross selling), hingga membuat gathering.

Yang perlu diingat yaitu hindari investasi yang tidak jelas (investasi bodong)! Ciri-cirinya diantaranya bunga yang sangat tinggi, menjanjikan pengembalian dana tunai setiap bulan, dijamin tidak akan rugi, mendapatkan bonus apabila berhasil mengajak anggota baru, serta skema mustahil dan tidak jelas. Intinya sih jangan serakah. Karena semakin serakah, semakin hilang logika kita.

2. Siapkan dana untuk masa depan


Apapun impian yang kita miliki, semua akan indah kalau ada uangnya, begitu kata Mas Safir Senduk. Berikut lima pos pengeluaran besar yang harus disiapkan selama kita hidup, diantaranya menikah, membeli rumah dan isinya, sekolah anak, pensiun, dan liburan (transportasi, akomodasi, makan minum, jalan-jalan, belanja, oleh-oleh).

3. Atur pengeluaran
Hidup ini indah, yang bikin ribet adalah tagihan-tagihannya, lagi-lagi begitu kata Mas Safir Senduk. Apalagi mengeluarkan uang jauh lebih mudah daripada mendapatkannnya. Makanya pengeluaran harus diatur. Bukan berarti harus mengeluarkan uang sesedikit mungkin loh, tapi berusaha agar pengeluaran tidak melebihi yang seharusnya. Berikut cara-cara untuk mengatur pengeluaran.

  • Ketahui di mana borosnya, lalu kurangi pelan-pelan. Siapa yang lebih boros, perempuan atau laki-laki? Perempuan, frekuensi belanjanya lebih sering, tapi sangat tega untuk menawar dengan harga serendah-rendahnya. Biasanya sih uangnya habis untuk penampilan. Kalau pria, jarang belanja, tapi sekalinya belanja tidak suka menawar. Biasanya uangnya habis untuk hobi (elektronik, otomotif, alat musik, olahraga, dan memelihara sesuatu).
  • Kendalikan ingin. Pahami perbedaan antara kewajiban, kebutuhan, dan keinginan. Kewajiban, apabila tidak penuhi, kita akan mendapatkan risiko seperti denda karena tidak membayar pajak. Kebutuhan, apabila tidak dipenuhi, kita sendiri yang akan merasakan risikonya, seperti lapar karena tidak makan. Sedangkan keinginan, apabila tidak dipenuhi, tidak memiliki risiko apapun. Siapa yang bisa mengendalikan ingin, berarti bisa mengatur keuangan.
  • Prioritas pada pengeluaran. Dalam mengeluarkan uang, ada prioritasnya nih. Pertama, cicilan hutang dulu maksimal sebesar 30% dari penghasilan (kalau mencicil rumah boleh lah 40%). Selanjutnya tabungan/investasi minimal sebesar 10% dari penghasilan. Kemudian premi asuransi sebesar 10% dari penghasilan. Dan terakhir, biaya hidup maksimal sebesar 50% dari penghasilan.
  • Miliki asuransi. Asuransi? Yup. Kata Mas Safir Senduk, asuransi ibarat payung. Payung tidak menjamin hujan tidak akan turun, tetapi menjamin tidak akan basah kalau ada hujan :) Jenis asuransi tergantung pada tahap kehidupan dan jumlah anggota keluarga. Kebutuhan asuransi untuk seseorang yang masih lajang, berbeda dengan seseorang yang baru mempunyai anak, dan berbeda juga dengan seseorang yang anak-anaknya sudah dewasa.
  • Hati-hati terhadap sale. Pasti sering lihat nih di toko, diskon 40% + 30%. Eits, jangan langsung tergoda karena diskon 40% + 30% bukan berarti diskon 70% ya. Atau misalnya diskon 50%, tapi ada embel-embelnya yaitu setiap pembelian kelipatan seratus ribu rupiah. Kesimpulannya, tidak semua sale benar-benar sale. Santai saja. Karena setiap bulan dalam satu tahun, sebenarnya ada sale loh. Contohnya, bulan Januari ada sale Tahun Baru, bulan Februari ada sale Valentine, bulan Maret ada sale Gong Xi Fa Cai, bulan April ada sale Kartini, dan seterusnya. Enggak percaya? Buktikan sendiri deh :p
Sekarang, waktunya mengevaluasi cara saya mengelola keuangan ah.... Mengatur pengeluaran sih, sudah dong. Asuransi juga sudah. Yang menjadi PR besar yaitu investasi dan mempersiapkan dana untuk masa depan, huhu....

Kalau teman-teman bagaimana? Ayo coba dicek juga cara mengelola keuangannya. Untuk asuransi dan investasinya, mungkin bisa menggunakan jasa Sun Life Financial. Berdasarkan penjelasan yang disampaikan oleh Ibu Elin Wati di awal acara, Sun Life Financial merupakan perusahaan jasa keuangan internasional. Didirikan pada tahun 1965 di Kanada dan sudah beroperasi di Indonesia sejak tahun 1995. Produknya sih bermacam-macam. Ada proteksi, simpanan dan investasi, riders (jenis pelayanan yang melengkapi asuransi standar), bancassurance (kerjasama dengan bank), serta Sun Life Financial Syariah.


Apabila dinilai sesuai poin yang disebutkan Mas Safir Senduk dalam memilih perusahaan asuransi, Sun Life Financial ini sudah oke banget, baik dilihat dari reputasinya, ke mana investasinya, maupun prestasinya di masa lalu. Risk Based Capital Konvensional-nya sebesar 664%, sangat jauh di atas angka yang disyaratkan oleh pemerintah Indonesia, yaitu sebesar 120%. Adapun Risk Based Capital Syariah-nya sebesar 122%, juga berada di atas angka yang disyaratkan pemerintah, yaitu sebesar 30%.

Pantas saja apabila Sun Life Financial sudah mendapatkan banyak penghargaan. Baik untuk produk asuransinya, produk syariahnya, marketing-nya, layanan contact center-nya, media sosialnya, program Brighter Life, dan lain-lain.


Sun Life Financial juga tidak lupa loh turut berpartisipasi meningkatkan kualitas hidup masyarakat Indonesia melalui program Sun Bright-nya.


Hmmm, senangnya hati ini bisa menghadiri acara ini. Banyak ilmu dan pengetahuan baru yang saya dapatkan. Terima kasih Sun Life Financial untuk acara kerennya.... Tinggal praktiknya saja nih yang butuh perjuangan. Semangat! :D


Beragam Kuliner Spesial di Jalan Buah Batu Bandung


Jalan Buah Batu merupakan ruas jalan yang cukup ramai di Kota Bandung, khususnya di Bandung bagian selatan. Bagaimana tidak, di sepanjang jalan yang biasa disingkat menjadi Bubat ini terdapat beberapa sekolah, supermarket, bank, toko pakaian, hingga berbagai macam kuliner. Akses menuju jalan tol juga mudah, yaitu melalui gerbang tol Buah Batu. 

Tuesday, November 3, 2015

4 Jenis Produk yang Dapat Anda Beli Murah Melalui Diskon Akhir Tahun Lazada


Mendapatkan barang murah berkualitas adalah dambaan setiap orang yang gemar melakukan kegiatan shoping terutama shoping dengan menggunakan sistem jual beli online di internet. Bagi anda salah satu pecinta kegiatan belanja online, tidak akan lama lagi tepatnya pada bulan November depan lazada.co.id akan menyelenggarakan diskon akhir tahun untuk berbagai macam kategori barang yang dijual di sana. Acara tersebut diberi nama online revolution dimana nantinya pada setiap minggu akan memiliki tema yang berbeda-beda. Jadwal yang telah ditentukannya adalah pada minggu pertama yakni khusus untuk fashion pada tanggal 12-18 November, minggu kedua beauty & family week 19-25 November, berikutnya tech week pada 26-2 Desember dan minggu terakhir atau minggu ke empat lifestyle week pada 3-9 Desember. Dan berikut akan saya paparkan 4 kategori produk yang dijual pada event tersebut:

1 . Peralatan Digital
Peralatan digital yang dimaksud sudah mencakup berbagai macam produk seperti gadget atau smartphone, perlengkapan audio, TV, komputer/laptop dan berbagai macam peralatan lainnya. Melalui sistem jual beli online anda kini tidak perlu repot untuk mendapatkan barang-barang tersebut, cukup dengan menggunakan sebuah telepon genggam atau laptop yang terkoneksi melalui internet saja sudah dapat melakukan pembelian dengan cara yang mudah kapan pun dan dimana pun.

2 . Item Fashion
Bagi anda penggemar berbagai macam item fashion seperti tas, sepatu, busana muslim, celana, dan sebagainya. Online revolution yang diadakan oleh Lazada.co.id merupakan kesempatan yang tepat karena ada penawaran harga diskon akhir tahun bagi setiap produk fashion yang dijual di sana. Dengan demikian anda pun akan mendapatkan produk terbaik dengan harga yang terjangkau. Ada banyak pilihan barang yang dapat anda sesuaikan dengan kebutuhan.

3 . Produk Kecantikan dan Perlengkapan Keluarga
Ada banyak produk kecantikan maupun perlengkapan keluarga yang dapat anda beli pada event promo yang dilakukan oleh Lazada tersebut seperti produk perawatan kulit, perlengkapan make up, parfum, mainan anak/bayi dan sebagainya dengan penawaran harga terbaik. Barang-barang tersebut hanya akan dijual melalui program diskon pada minggu kedua yakni beaty & family week.

4 . Lifestyle
Lifestyle merupakan kategori barang yang ditawarkan oleh toko online tersebut berupa perlengkapan rumah, buku, otomotif, game, musik dan sebagainya. Kategori ini pun masuk ke dalam kategori barang yang akan dijual dengan penawaran diskon murah untuk berbagai macam jenis merk ternama. Melalui sistem jual beli online anda dapat membelinya dengan cara yang mudah dan efisien serta aman dan terjamin.