Thursday, October 29, 2015

Tentang Cacar Air


Akhir-akhir ini, cacar air sedang menjadi trending topic di pikiran saya. Kok bisa? Karena sekarang ini ada teman sekolah Jav yang sakit cacar.

Sejak masih kecil dulu, saya memang takut banget sama cacar. Apalagi ketika ada teman sekolah yang sakit cacar. Takut tertular :D Soalnya banyak kan yang tetap sekolah meskipun bekas cacarnya belum hilang. Padahal justru saat itu masa-masa penularan yang paling cepatnya.

Katanya setiap orang harus kena cacar sekali seumur hidupnya. Alhamdulillah hingga sekarang, saya berhasil enggak kena cacar. Padahal waktu SMP, saya sering menengok teman yang sakit cacar. Waktu ujian di SMA, pernah duduk depan-belakang sama teman yang baru sembuh cacar. Bahkan awal bulan ini saya juga pernah satu angkot sama anak SMP yang baru sembuh cacar. Saya hanya bisa berdoa semoga enggak sampai tertular.

Sempat terbersit sih di pikiran, bagaimana kalau Jav sakit cacar, tertular dari temannya. Orang lain sih masih bisa dihindari, bertemu seperlunya saja. Tapi kalau anak sendiri, kan enggak mungkin saya menghindar. Enggak mungkin enggak saya usap-usap dan peluk-peluk. Apalagi kalau sedang sakit begitu.

Makanya, saya mulai khawatir ketika teman Jav sakit cacar. Duh, cacar semakin dekat di depan mata. Dan saya menjadi semakin khawatir ketika mengetahui bahwa cacar pada orang dewasa lebih berbahaya daripada cacar pada anak-anak.

Akhirnya, untuk mendapatkan informasi yang jelas, saya melakukan wawancara singkat dengan teman sekolah, dr. Umi Sp.KK :D

Saya (S): Mi... Kalau sedang santai, pingin tanya-tanya dong tentang cacar. Boleh enggak? :D
Umi (U): Boleh, Nat. Kenapa?
S: Kan temannya Jav sakit cacar tuh. Berhubung Donat belum pernah kena cacar, jadi deg-degan juga. Penularannya mulai dan sampai kapan sih? Ada yang bilang dari awal terinfeksi sampai seminggu setelah kering, betul?
U: Iya, betul Nat. Keringnya juga kering semua. Sakit di sekolah?
S: Temannya Jav ketularan dari kakaknya. Jadi total berapa minggu harus di rumah?
U: Ya sampai kering saja, Nat... Biasanya paling cepat 2 minggu. Supaya sekolah enggak tutup karena banyak yang kena cacar juga. Hehehe...
S: Terus kemarin kan ke dokter minta vaksin varisela buat Jav, tapi katanya sudah enggak diproduksi lagi, betul?
U: Wah, kalau sudah enggak diproduksi saya belum tau Nat, terakhir tiga tahun lalu masih ada :D Distop atau berhenti dulu sementara ya?
S: Enggak ngerti deh, perawatnya sih yang bilang, discontinue katanya. Terus Mi, memang betul kalau kena cacarnya setelah dewasa lebih berisiko daripada kalau kena waktu masih kecil?
U: Iya, kalau dewasa lebih berat... Tapi bisa sebenarnya waktu kecil sudah kena, cuma enggak keluar jadi enggak ketauan. Jadi yang kecilnya belum pernah, belum tentu juga belum kena.
S: Kalau lagi hamil bahaya ke janin juga enggak? Terus kalau dewasa bisa jadi komplikasi ke mana-mana ya? Paru, dan lain-lain?
U: Yang paling bahaya memang kalau kena wanita hamil sama orang tua. Iya betul, bisa ke mana-mana.
S: Hooo jadi bukan TORCH saja ya yang bahaya...
U: Kalau lagi hamil kena penyakit berat rata-rata bahaya sih Nat, hehe...
S: Hihihi... Jadi bisa ya terinfeksi, demam, tapi enggak keluar bintil-bintil. Donat agak curiga juga, soalnya waktu kecil sering nengok teman yang sakit cacar. Malah pernah teman sebangku di SMP waktu ditengok malah sengaja peluk-peluk Donat. Tapi betul-betul enggak ingat pernah sakit cacar.
U: Sudah ditanya ke orang tua?
S: Sudah, belum pernah katanya... Kalau tampek pernah, itu beda kan ya?
U: Hahaha... Iya beda.
S: Berarti kemungkinannya dua ya, waktu itu ketika daya tahan lagi bagus atau sudah kena tapi enggak keluar?
U: Iya Nat. Bisa sih kena lagi nantinya, tapi jadinya Herpes Zoster.
S: Itu lebih parah?
U: Enggak terlalu sih, tapi lebih menderita saja, kadang-kadang sampai lama masih terasa nyeri-nyerinya. Terutama orang tua.
S: Waduh... Betulan nih deg-degan. Bagaimana coba kalau Jav kena?
U: Semoga enggak kena :) Kalau kena juga paling agak ekstrim sedikit Nat. Pakai masker kalau dekat, terus jangan sampai kena airnya, jadi pakai sarung tangan sama celemek gitu. Terus baju-bajunya dicuci pakai air panas.
S: Sip... Makasih banyak ya Mi...
U: Sama-sama :)

Karena masih penasaran, saya konfirmasi lagi kepada teman yang pernah sakit cacar ketika hamil. Teman dari TK sampai sekarang, Anti :D

Saya (S): Ti, dulu Anti sakit cacar waktu lagi hamil kan ya?
Anti (A): Iya Nat... Waktu jalan 8 bulan. Donat lagi hamil?
S: Belum, hihihi... Tapi enggak apa-apa lagi hamil kena cacar? Atau karena Anti hamilnya sudah besar?
A: Waktu itu sih dr. Rima bilangnya aman-aman saja karena usia 7 bulan ke atas semua organ bayi sudah lengkap. Nah Anti enggak tau kalau di bawah itu. Memang siapa Nat?
S: Bukan siapa-siapa, hanya penasaran saja...
A: Oh hehehe...
S: Tapi Anti terasanya bagaimana? Katanya lebih ekstrim?
A: Iya Nat luar biasa banget perut gendut penuh totol-totol cacar plus gatel banget. Kan waktu itu bareng Adi juga jadi kena. Adi enggak sebanyak Anti plus harga obatnya 1/10 Anti hahahaha...
S: :D

Ya, begitu lah cacar pada orang dewasa. Harus rajin jaga kesehatan dan berdoa semoga enggak kena :)

Wednesday, October 28, 2015

5 yang Asyik di Alam Wisata Cimahi Bandung


Hai, teman-teman! Saya mau bertanya nih. Setiap jalan-jalan ke Bandung untuk menikmati wisata alam dan keluarga, biasanya ke mana sih? Kalau boleh saya tebak, mungkin ke pinggiran Kota Bandung di bagian utara seperti Dago dan Lembang. Atau mungkin juga ke pinggiran Kota Bandung di bagian selatan seperti Ciwidey dan Pangalengan. 

Tuesday, October 27, 2015

Mi Ayam Margahayu

Sekarang ini, di Bandung ke mana-mana pasti macet. Padahal sebagai warga asli Bandung kan saya juga kepingin menikmati kuliner di kota sendiri. Tapi bagaimana lagi, daripada waktunya habis di jalan, terpaksa deh cari camilan yang dekat-dekat saja kalau sedang ingin jajan.

Salah satu tempat jajan terdekat yang agak sering saya datangi yaitu beberapa pusat jajanan di komplek Margahayu Raya. Walaupun letaknya berada di dalam komplek, tapi selalu ramai, baik ragam kuliner, maupun pengunjungnya. Ini karena jalan tersebut merupakan jalan tembus dari Jalan Soekarno Hatta menuju Jalan Ciwastra, dan sebaliknya.

Di lapangan Blok K Margahyu Raya, ada mi ayam yang lumayan enak. Tipe mi ayam kampung gitu, dengan saus tomat berwarna merah sebagai ciri khasnya. Tapi dengan penyajian yang enggak kampung-kampung amat. Memang sih tempatnya di pinggir jalan. Tapi cukup nyaman kok. Apalagi kalau bawa anak kecil. Pasti betah karena bisa bermain dan berlari di lapangan :D


Namun dengan tempat yang terbatas sedangkan pengunjungnya pun selalu ramai, maka terkadang kita harus siap masuk dulu ke dalam waiting list, hihihi.... Serius deh, tempat mi ayam ini enggak pernah sepi. Ada yang datang sendiri, ada yang berpasangan, hingga ada yang beramai-ramai. Ada yang mampir karena sekalian lewat, ada yang pulang dari kantor, juga ada yang memang sengaja datang dari rumah (seperti saya hehehe...).

Satu porsi mi ayam di sini dihargai Rp 10.000 saja. Isinya lengkap. Mi yang kenyal, sayur (daun sawi) yang renyah, daging ayam (daging ya, bukan potongan tulang) yang banyak, serta sedikit kuah yang gurih. Porsinya sedang. Enggak terlalu sedikit, enggak terlalu banyak juga, pas lah untuk ngemil sore.


Ditambah saus sambal dan pangsit goreng jadi semakin mantap deh. Menurut saya, pangsit goreng ini rasanya otentik sekali, gurihnya alami, enggak berlebihan. Harganya Rp 500. Kecil sih. Maaf ya, saya lupa enggak foto pangsit gorengnya.

Kalau butuh minum, di sana dijual juga minuman botol. Tapi kalau mau hemat, disediakan teh tawar kok. Kalau kepingin yang lain, bisa beli di minimarket di seberangnya.

Mi ayam ini baru buka di sore hari. Soalnya kalau pagi, lapaknya digunakan oleh penjual yang lain. Seperti nasi kuning, lontong kari, nasi tim, surabi, dan lain-lain. Kalau sore baru deh diganti dengan baso tahu, nasi goreng, susu murni, martabak, dan tentu saja mi ayam yang sedang saya bahas ini.

Hmmm, menulis ini jadi lapar deh :p

Saturday, October 24, 2015

Karakter Anak: Menanam Sekarang, Panen Kemudian

Menanamkan Karakter Anak
Tanggal 1 Muharram 1437 H (14 Oktober 2015) kemarin kan tanggal merah ya. Tapi sekolah Jav enggak libur, ada kelas dongeng dari kakak-kakak KNRP (Komite Nasional Rakyat Palestina). Sedangkan untuk orang tuanya, ada materi parenting dengan tema "Kiat Penanaman Karakter pada Anak". Pembicaranya yaitu Ayah Irwan Rinaldi, SS (penulis, founder Lembaga Ayah untuk Semua). Sengaja diadakan pada hari libur, supaya orang tua yang bekerja bisa mengikuti kegiatan ini.

Sebenarnya, siapa sih yang bertugas menanamkan karakter pada anak? Orang tua, guru, atau ahli parenting? Tentu saja orang tuanya masing-masing, karena orang tualah pakar parenting terbaik.

Kata Ayah Irwan, dalam hidupnya, anak harus mendapatkan dua hal. Pertama, mendapatkan pengasuhan. Pengasuhan (penanaman karakter) harus dilakukan sendiri oleh orang tuanya. Tidak bisa dialihkan kepada orang lain. Baby sitter atau guru tugasnya hanya membantu saja. Kedua, mendapatkan pendidikan. Nah, kalau yang ini sih, apabila orang tuanya tidak sanggup, boleh mengalihkannya pada pihak lain (sekolah).

Sayangnya, masih banyak orang tua yang lebih mengutamakan kognitif anak daripada karakternya. Padahal di dalam Islam, Allah tidak meminta kita untuk memiliki anak yang pintar. Tetapi Allah mewajibkan kita untuk memiliki anak yang sholeh. Oleh karena itu, orang tua wajib menanamkan karakter baik selama proses pengasuhan ketika usia anak 0-7 tahun. Memang di usia tersebut, kesholehan anak belum terlihat dan baru akan terlihat hasilnya setelah anak berusia 14 tahun.

Pengasuhan anak, membutuhkan kesepakatan antara kedua orang tuanya. Keputusan ayah bunda untuk menikah dan mempunyai anak sama seperti keputusan ayah bunda untuk mengambil kredit rumah. Keduanya membutuhkan komitmen yang kuat. Apabila memutuskan untuk mengambil kredit rumah, berarti ayah bunda harus sepakat untuk membayar cicilannya setiap bulan. Begitu juga ketika mempunyai anak, berarti ayah bunda harus sepakat untuk mengasuhnya dengan baik. Bedanya hanya dari segi resikonya. Apabila tidak bisa membayar cicilan rumah, debt collector-nya akan menagih sekarang. Sedangkan apabila gagal mengasuh anak dengan baik, 'debt collector'-nya akan menagih di akhirat. Duh, berat ya....

Lalu bagaimana caranya menanamkan karakter baik pada anak?
Berikan yang terbaik di saat terbaik. Di usia 0-7 tahun, momen terbaik bisa datang kapan saja. Ketika sedang makan, jalan-jalan, menonton TV, dan lain-lain. Orang tua harus selalu siap memanfaatkan momen tersebut untuk menanamkan karakter baik.

Keterampilan apa saja yang harus dimiliki oleh orang tua?
1. Waktu
Bagaimana waktu kita bersama anak? Apakah fisik kita bersama anak, tapi hati kita tidak? Ketika ayah sedang berkendara bersama anak atau ketika bunda jalan-jalan di mal bersama anak, apakah menghargai anak dan mempedulikannya?
"Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatu pun, dan Dia memberimu pendengaran, penglihatan, dan hati nurani, agar kamu bersyukur." (Q.S.16:78)
Merujuk pada ayat tersebut, pada tahun awal kehidupan anak, sebaiknya orang tua memberikan yang terbaik pada ketiga hal tersebut (pendengaran, penglihatan, dan hati nuraninya). Memperdengarkan musik (ayat suci Al-Quran), membacakan cerita (sejarah nabi, shirah Rasulullah), meningkatkan bonding (menggendong, memeluk, mencium), dan lain-lain.

Apabila anak biasa mendengar suara orangtuanya, maka ketika menginjak usia remaja dan memiliki masalah, curhatnya kepada orang tua. Oleh karena itu, biasakan tilawah minimal 1 ayat sehari semalam. Usahakan juga agar desain rumah benar-benar memanjakan anak (tidak ada TV). Ketika memberikan makanan (nutrisi tubuh), berikan juga pengasuhan (nutrisi jiwa) yang seimbang.

2. Membangun perilaku positif
Berikan pujian dan penghargaan yang spesifik, meninggalkan perasaan positif (tanpa diakhiri embel-embel/sindiran), tulus (melalui kontak mata, bahasa tubuh, intonasi), dan segera jangan ditunda.

3. Mendengar aktif
Anak membutuhkan teman jiwa, teman rasa, teman berbagi, tetapi belum tentu membutuhkan solusi. Jadi, ketika anak mengutarakan perasaannya, dengarkan untuk memahami, lalu ulangi dengan kalimat kita.

Cara mendengar aktif:
  • Hadapkan wajah
  • Postur terbuka
  • Pertahankan kontak mata
  • Santai ketika mendengar
  • Membaca bahasa non verbal
  • Berikan respon non verbal (anggukan, gerakan mata, gerakan alis mata)
  • Respon dengan memberikan pernyataan versi kalimat sendiri
Contoh:
Anak: "Dia bilang aku jelek."
No = Bunda: "Siapa yang bilang begitu? Nanti Bunda marahin!"
Yes = Bunda: "Kamu pasti sedih ya dipanggil seperti itu."

Ketika merasa kehabisan energi atau ketika mempunyai masalah dengan anak, maka:
  • Yakinkan tidak ada masalah dengan diri sendiri, buang sampah masa lalu
  • Yakinkan bahwa hubungan dengan pasangan baik dan benar
  • Cari waktu untuk sendiri (me time)
  • Cari waktu untuk recharging

4. Kenali anak
Pahami tahap perkembangan anak sebagai berikut:

  • Masa Tufulah (0 tahun): pendengaran, penglihatan, emosi
  • Masa Hadhonah (0-7 tahun):lisan, tangan, kaki, emosi
  • Masa Tamyiz (7-10 tahun): membedakan baik dan buruk, mengetahui perintah dan larangan, diajarkan adab, diajak berpikir dan berdiskusi
  • Masa Baligh (11-14 tahun): ditandai mimpi basah, emosi tinggi, jangan dibiarkan berdiam diri/menganggur, harus sudah mempunyai roadmap
  • Masa Arrusydi (di atas 15 tahun): aktif di organisasi, roadmap sudah jalan, sudah mempunyai tanggung jawab, karakter sudah menempel
Pahami juga 5 kebutuhan emosi dasar anak:
  1. Rasa aman: lingkungan dan emosi yang menerima kondisi anak
  2. Rasa dicintai: terpenuhinya bahwa dirinya dicintai apa adanya bukan karena suatu hal
  3. Rasa bernilai: setiap anak memiliki fitrah/nilai dalam dirinya untuk dibangun dan dikembangkan
  4. Rasa dihargai: perilaku anak diakui dan dihormati, bahwa kemajuan anak diukur dari perkembangan dirinya bukan yang lain
  5. Rasa dipahami: setiap anak merupakan individu yang memiliki emosi dan proses masing-masing
Berikut karakter baik yang harus ditanamkan pada anak:
  1. Kasih sayang: sifat menularkan manfaat kepada orang lain dan memberikan kemudahan serta menjauhkan kesulitan bagi orang lain
  2. Jujur: mengungkapkan suatu kejadian sesuai dengan kenyataan
  3. Tanggung jawab: memenuhi kewajiban 
  4. Kerjasama: aktivitas berbagai pihak 
  5. Tawadhu: tunduk kepada kebenaran Allah serta menerima kebenaran dari orang lain
  6. Sederhana: tingkah laku yang sesuai dengan kepatutan
  7. Kebahagiaan: kondisi batin yang dapat dilihat dari well being seseorang
  8. Penghargaan: menghargai nilai pribadi dan menghargai nilai orang lain
  9. Ukhuwah: harmoni di dalam diri dan di antara individu dalam kelompok dengan cara menerima dan menghargai keberagaman
  10. Kedamaian: berjalan selarasnya antara pikiran, jasad, dan jiwa
Karakter-karakter tersebut bisa ditanamkan melalui:
  • Bercerita
  • Refleksi
  • Imajinasi
  • Role play
  • Hening (berdiam diri sejenak)
Tidak terasa, waktu untuk penyampaian materi ternyata sudah habis. Selanjutnya dilanjutkan dengan sesi tanya jawab. Berikut beberapa pertanyaan yang sempat saya simak.

Dalam menanamkan karakter baik pada anak, bagaimana cara untuk menjaga konsistensi orang tua?
"...Mereka (istrimu) adalah pakaian bagimu, dan kamu adalah pakaian bagi mereka..." (Q.S.2:187)
Pergunakan lima tahun pertama pernikahan untuk menjadikan diri kita sebagai 'pakaian' bagi pasangan. Setiap manusia mempunyai kekurangan, tugas pasangannya lah untuk menutupi kekurangan tersebut. Sebelum anak meng-copy paste karakter buruk orang tua, orang tua harus terbuka kepada pasangannya masing-masing, ceritakan kelemahan masing-masing, dan meminta pasangan untuk saling bertugas sebagai supervisor. Jadi, kunci utamanya memang kesepakatan dan kekompakan orang tua ya.

Bagaimana menanamkan karakter baik pada anak, sedangkan ayah bekerja di luar kota dan baru bisa pulang 6 bulan sekali?
Idul Qurban merupakan hari parenting dalam Islam. Pada hari itu, Allah memperlihatkan pada kita, orang tua yang ideal itu seperti apa. Jadi seperti apa? Baca Al-Quran deh dan buka profil tentang Nabi Ibrahim. Nabi Ibrahim begitu sibuk berdakwah meninggalkan keluarganya, tetapi anaknya (Nabi Ismail) sangat sholeh.
1. Ketika Nabi Ibrahim harus pergi meninggalkan istri (Siti Hajar) dan anaknya di tengah padang pasir yang tandus, Siti Hajar bertanya "Apakah ini perintah Allah?" Maka, pastikan kepergian kita dari rumah adalah untuk mencari ridha Allah. Pastikan juga bahwa penghasilan yang kita bawa ke rumah berasal dari sumber dan didapatkan dengan cara yang halal.
2. Setelah Siti Hajar bertanya hingga tiga kali dan Nabi Ibrahim akhirnya menjawab “Ini memang perintah dari Allah", Siti Hajar pun berkata “Jika ini perintah Allah, pasti Dia akan menolong kami." Maka, pastikan istri kita adalah istri sholehah. Bagaimana caranya? Lihat siapa teman-temannya, ketahui ikut pengajian di mana, apakah sering curhat di media sosial. Karena istri sholehah hanya curhat kepada Allah. Seperti Siti Hajar yang curhat di bukit Safa dan Marwah.

Apabila kedua orang tua bekerja, dan hanya memiliki sedikit waktu untuk bersama dengan anak, hal apa yang harus menjadi prioritas ketika sedang bersama dengan anak?
1. Setiap malam, sebelum anak tidur, tanyakan hal apa yang anak lakukan pada hari itu. Jawabannya pasti dua. Kalau bukan hal baik, pasti hal buruk. Apabila anak menjawab hal baik, maka terus dibina dan didukung. Namun apabila anak menjawab hal buruk, segera selesaikan. Karena apa yang terekam di otak anak sesaat sebelum tidur, akan bertahan selama 10 tahun. Oleh karena itu, pastikan hal yang terekam di otak anak adalah hal-hal yang baik. 
2. Perdengarkan kalimat toyibah ketika anak bangun dan sebelum tidur. Urusan tauhid adalah hak anak dan kewajiban ayah. Maka selama ada ayah, anak harus belajar shalat, berdoa, pergi ke masjid, dan lain-lain bersama ayahnya.

Akhirnya, acara penuh ilmu ini selesai juga. Bagi saya sih bermanfaat sekali. Semoga bermanfaat juga buat teman-teman yang lain :)


Friday, October 23, 2015

Cara Mengecek Smartphone yang Baru Dibeli


Betapa senangnya saat baru membeli smartphone baru. Rasanya Anda pasti tak sabar untuk segera mencoba kecanggihannya. Untuk mendapatkan smartphone baru dengan harga terjangkau, Anda bisa mengecek daftar promo bulan November 2015 di MatahariMall. Banyak sekali pilihan smartphone berkualitas yang bisa Anda pilih sesuai dengan budget dan kebutuhan Anda.

MatahariMall menyiapkan aneka smartphone pada promo November 2015.

Sudahkah Anda siap menjelajahi promo smartphone terbaru di MatahariMall?

Jangan sampai melewatkan diskon serunya. Anda pasti jadi bisa berhemat kalau teliti saat berbelanja. Dapatkan semuanya secara hemat hanya di MatahariMall.

Saat menyambut smartphone pesanan Anda yang sudah tiba di rumah, tentu Anda harus melakukan pengecekan terlebih dahulu. Beberapa komponen smartphone berikut ini patut dicek secara teliti :

Bagian Layar
Sebelum menyalakan smartphone, jangan lupa untuk mengamati bagian layarnya. Apakah layar smartphone Anda benar-benar mulus atau sudah terdapat goresan sesaat setelah dikeluarkan dari dusnya.

Nyalakan dan Gunakan Keyboardnya
Bagian keyboard smartphone adalah bagian selanjutnya yang patut Anda periksa. Gunakan keyboard smartphone secara teliti satu per satu. Dan cermati apakah ada bagian keyboard yang tidak berfungsi sebagaimana mestinya.

Kejernihan Suara
Untuk mengecek kejernihan suara, Anda bisa memutar sebuah lagu dari smartphone baru Anda. Tak lupa Anda juga patut mencoba perangkat hands-free yang biasa disertakan pada dus smartphone. Suara yang jernih menunjukkan kalau smartphone baru Anda benar-benar berkualitas.

Cobalah untuk Menelepon
Telepon adalah fitur utama dalam sebuah smartphone. Untuk mengecek fitur ini, lakukan panggilan keluar maupun panggilan masuk. Periksa juga apakah suara telepon Anda jernih dan udah terdengar melalui smartphone baru tersebut.

Kamera Jangan Sampai Terlewatkan
Momen-momen seru kini bisa diabadikan dengan memanfaatkan kamera smartphone. Agar tak menyesal dengan kualitas kamera smartphone yang buruk di kemudian hari, lakukan pemeriksaan saat Anda baru saja memiliki smartphone baru. Pastikan semua fitur pelengkap pada kamera bisa beroperasi dengan sempurna.

Proses Charging Smartphone
Jika semua pemeriksaan di atas sudah Anda lakukan, selanjutnya lakukan proses charging dengan menggunakan charger resmi smartphone tersebut. Smartphone seharusnya berfungsi secara wajar dan tidak menimbulkan panas yang berlebihan ketika di-charge.

Bila kini Anda sudah memahami seluruh proses pemeriksaan tersebut, berarti Anda siap untuk memilik smartphone baru dengan fitur berkualitas.

Wednesday, October 21, 2015

Segarnya Cuanki Serayu Bandung


Siapa yang suka jalan-jalan ke Bandung? Di Kota Bandung memang banyak destinasi wisata yang menarik ya. Mulai dari wisata alam, wisata sejarah, wisata pendidikan, hingga wisata kuliner. Lengkap deh. Hanya tidak ada pantai saja, hehehe…. Nah, bagi teman-teman pecinta bakso, belum afdal loh kalau liburan di Bandung tapi belum mencoba kuliner yang satu ini, Cuanki Serayu. 

Monday, October 19, 2015

Ular Tangga


Beberapa waktu yang lalu, Jav menemukan sebuah dadu. Bentuknya kecil sekali. Warnanya hijau dengan titik-titik berwarna putih. "Bunda, ini apa?" tanya Jav. "Ini namanya dadu," jawab saya. "Sama kaya yang di mobil yah," ucapnya. "Iya," saya menjawab sambil mengangguk. Di mobil memang ada bantal hias berbentuk dadu. "Buat apa sih?" Jav bertanya lagi. "Buat dikocok, dikeluarin, terus dihitung jumlah titiknya." Kemudian kami pun langsung mempraktekkannya. Jav sangat menyukai bunyi dadu yang sedang dikocok dan bersemangat menghitung jumlah titiknya.

Saya kemudian memikirkan berbagai alternatif permainan yang bisa dimainkan dengan menggunakan dadu. Salah satunya yaitu loncat dari satu tegel ke tegel lain yang jumlah loncatannya berdasarkan pada jumlah angka yang tertera pada dadu. Selain belajar berhitung, bisa melatih motorik kasar, dan menyalurkan energi Jav juga, hehehe....

Lalu tiba-tiba saya teringat pada board game Ular Tangga. Kebetulan yangkinya Jav ada perlu ke toko mainan, langsung deh saya titip. Alhamdulillah, sekarang Jav sudah punya Ular Tangga, dibeliin yangkinya. Tapi ketika saya lihat dusnya, ternyata permainan tersebut diperuntukkan untuk anak berusia di atas 6 tahun. Hmmm, biar deh, dicoba saja dulu, toh peraturannya enggak rumit.

Pertama kali, saya biarkan Jav main sendiri dulu. Saya jelaskan bagaimana caranya. Mulai dari mengocok dadu, menghitung jumlah titik yang tertera pada dadu, hingga memindahkan bidak dari satu kotak ke kotak lain sebanyak angka yang tertera pada dadu. Saya juga menjelaskan bahwa apabila bidaknya berhenti di kotak yang bergambar tangga, berarti bidaknya bisa naik ke kotak di ujung gambar tangga. Tetapi apabila bidaknya berhenti di kotak yang bergambar ular, berarti bidaknya harus turun ke kotak di ujung gambar ular. Setelah Jav mengerti permainannya, mulai deh main berdua. Kadang sama saya, kadang sama ayahnya.

Yang lucu nih, ketika awal-awal bidak Jav berhenti di kotak yang bergambar ular, sehingga harus turun, dia enggak terima. Marah dan menangis, hihihi.... Begitu juga ketika dikalahkan oleh saya atau ayahnya, pundung, hehehe.... Untungnya, lama-lama Jav mulai terbiasa dengan hal yang kurang mengenakkan tersebut. Sekarang, dia malah ketagihan, minta main Ular Tangga terus, pulang sekolah, sebelum tidur, bangun tidur. Pergi ke mana pun, Ular Tangganya selalu dibawa. Saya sih senang-senang saja, karena permainan tersebut kan baik untuk perkembangan anak.

Yup! Jangan salah. Permainan sederhana yang sering kita mainkan sewaktu kecil dulu ternyata banyak manfaatnya loh. Di antaranya:
  • Meningkatkan bonding antara anak dan orang tua.
  • Belajar berhitung dengan cara yang menyenangkan. Bahkan bisa belajar penjumlahan juga (kan dadunya ada 2). Tapi belum lah Jav mah, santai saja dulu. 
  • Belajar membaca angka di setiap kotak dari urutan yang lebih kecil sampai yang lebih besar, untuk menentukan arah bidaknya. 
  • Melatih emosi, terutama ketika bidaknya berhenti di kotak yang bergambar ular. Supaya Jav belajar menerima bahwa hidup enggak selamanya menyenangkan dan dia harus siap dengan berbagai kemungkinan tersebut.
  • Melatih daya juang, bahwa bidak bisa naik bisa turun, tapi kalau sabar dan telaten pasti akhirnya bisa sampai juga ke kotak nomor 100.
  • Melatih sportivitas, karena dalam sebuah permainan, wajar apabila ada yang menang dan ada yang kalah.
So, simpan dulu yuk gadget-nya, luangkan waktu untuk bermain Ular Tangga bersama anak :D

Sunday, October 18, 2015

Pizza Mi

Beberapa waktu yang lalu, saya baru saja membeli keju mozzarella. Merknya Mozzaretrie, produknya Pak Trie dari Depok. Lagi ngehits tuh di beberapa grup Facebook yang saya ikuti. Kebetulan ada teman yang pesan, ya sudah saya ikut nebeng. Supaya hemat biaya ongkos kirim, hehehe.... Harganya murah meriah, Rp 30.000 per 250 gram. Dijamin halal pula. Saya coba beli dua dulu deh.


Wednesday, October 14, 2015

Bernostalgia di Museum Pos Indonesia


Apakah ada teman-teman yang suka mengoleksi prangko? Sebagai anak yang termasuk ke dalam angkatan 90-an, dulu saya senang mengumpulkan berbagai seri prangko. Sudah terkumpul beberapa album loh. Tapi sayangnya, saat ini tidak tahu sudah berada di mana. Mungkin ikut terjual ke tukang loak, hiks…. Nah, bagi teman-teman yang sama seperti saya, ingin bernostalgia dengan prangko, atau ingin mengetahui sejarah prangko, bisa loh mengunjungi Museum Pos Indonesia di Bandung. 

Tuesday, October 13, 2015

Saya, Angkot, dan Ridwan Kamil

Sumber: sebandung.com

Beberapa minggu yang lalu, media sosial sempat diramaikan oleh topik mengenai angkot 05 di Bandung. Bermula dari seorang penumpang yang mengaku dipukul oleh sopir angkot 05 ketika meminta uang kembalian. Semua orang akhirnya ikut mengeluhkan kelakuan sopir angkot 05 hingga #UsutTuntasAngkot05 pun menjadi trending topic di Twitter.

Saya? Hmmm, saya mah sudah kenyang mengalami kelelahan lahir batin berurusan dengan sopir angkot. Dulu, saya merupakan captive rider angkutan umum. Bukan angkot 05 sih. Tapi ya setiap hari, pasti ada saja pengalaman enggak mengenakkan dengan sopir angkot. Ngetem, ugal-ugalan, menurunkan penumpang di mana saja, memasang tarif seenaknya. Saling lempar dompet, eh bukan, saling lempar uang sama sopir angkot? Pernah. Berantem sama sopir angkot? Sering. Maklum, darah muda :)) Sayang, dulu saya belum terlalu akrab dengan media sosial. Jadi hanya bisa curhat di blog, plus memasukkan nomor polisi angkot tersebut ke daftar hitam angkot versi saya.

Memang sih, enggak semua sopir angkot seperti itu, hanya beberapa oknum saja yang tingkat menyebalkannya sangat parah. Sebagian lagi, sadar kok bahwa keberadaan mereka cukup mengganggu kelancaran lalu lintas. Tapi ya bagaimana lagi, kebutuhan hidup lah yang menyebabkan sikap mereka menjadi seperti itu. Kira-kira begitulah kesimpulan yang saya dapat ketika melakukan survei ke Terminal Kelapa dalam rangka menyelesaikan tugas mata kuliah Urbanisasi waktu kuliah dulu.

Untungnya nih, sejak Ridwan Kamil menjadi walikota, angkot-angkot menjadi lebih rapi. Selalu tersedia tempat sampah dan enggak ada lagi yang merokok di dalam angkot. Tapi, ngetem mah tetap saja. Tarif juga enggak jelas. Untungnya sekali-sekali saja saya harus menumpang angkot. Kalau tiap hari, bisa cepat tua tuh :D

Jadi, saya enggak akan banyak berkomentar tentang kejadian angkot 05 di atas. Karena pendapat saya mengenai solusi angkutan perkotaan yang dikelola oleh masyarakat sudah pernah ditulis dan dimuat di Koran Jakarta. Capek ah kalau harus mengomel terus tentang angkot.

Sebenarnya, tujuan saya menulis artikel ini adalah untuk mengungkapkan rasa syukur yang sebesar-besarnya. Loh? Yup! Karena ketika menanggapi kejadian angkot 05 tersebut Ridwan Kamil sampai berkomentar untuk membekukan trayek angkot 05. Walaupun masih harus dikaji lagi, tapi saya sudah senang sekali.

Alhamdulillah, akhirnya ada juga yang peduli pada kenyamanan penumpang angkot di Bandung...
Alhamdulillah, akhirnya ada juga walikota Bandung yang seide dengan saya...
Alhamdulillah, saya sudah memilih walikota Bandung yang bisa dipercaya...
Alhamdulillah, saya enggak perlu mencalonkan diri untuk menjadi walikota Bandung, hihihi...

Iya, saking kesalnya, dulu pernah tuh saya menulis, seandainya beberapa tahun lagi saya berhasil menjadi walikota Bandung, maka saya akan merombak sistem angkutan kota di Bandung. Pengelolaan dan penggajiannya diatur oleh pemerintah. Jadi sopir angkot enggak perlu setor ke pemilik angkot. Dan karena sudah memiliki gaji tetap, seharusnya sopir angkot membawa kendaraannya dengan gesit. Enggak ada lagi deh ceritanya angkot ngetem atau supir memasang tarif seenaknya. Tapi tetap sopan juga. Enggak sembarang orang bisa menjadi sopir karena enggak hanya harus lulus tes mengendarai mobil, namun juga harus lulus psikotest :D

Teman-teman setuju enggak? ;)

Monday, October 12, 2015

Menuju PON 2016

Akhir pekan itu paling enak untuk leyeh-leyeh, guling-guling sambil peluk-pelukan sama Jav, hehehe.... Namun hari Sabtu tanggal 10 Oktober kemarin, sejak pagi kami sudah siap berangkat menuju Gedung Sate. Diajak oleh ibu saya. Ada acara seru di Gedung Sate, yaitu Hitung Mundur 333 Hari Jelang Pekan Olahraga Nasional (PON) XIX yang akan digelar tahun depan dengan Provinsi Jawa Barat sebagai tuan rumahnya.


Acara yang digelar oleh Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Jawa Barat tersebut dimulai dengan kirab. Sekitar 1.500 atlet Jawa Barat melakukan defile sejak pukul 7. Rutenya berawal dari Jalan Pajajajaran, Jalan Cihampelas, Jalan Wastukancana, Jalan Ir. H. Juanda, Jalan Sulanjana, dan terakhir Jalan Diponegoro.

Pagi kemarin, jalanan Kota Bandung relatif lancar. Jadi, setelah melalui perjalanan selama setengah jam, kami pun tiba di Gedung Sate sekitar pukul setengah sembilan. Alhamdulillah, tepat setengah jam sebelum rombongan pawai tiba di Jalan Diponegoro. Langsung deh, kami ikut bersiap-siap bersama relawan dan pengunjung lain untuk menyambut kedatangan peserta pawai. Berdiri rapi di pinggir jalan sambil memegang balon. Sementara itu, gantole bolak balik terbang di atas kami. Meriah.



Rombongan pawai dibuka oleh marching band dari Pusdikzi. Wuih, gagah-gagah. Kemudian barisan FKPPI, surili (primata asli Jawa Barat yang menjadi maskot PON XIX), para atlet, dan ditutup dengan barongsai. Sayang sekali, atletnya hanya mengenakan seragam olahraga dari KONI, bukan kostum atau properti olahraganya masing-masing. Jadi kurang seru :( Saya kan berharapnya atlet senam defilenya sambil senam. Atau atlet sepatu roda, defilenya sambil menggunakan sepatu roda, hihihi....



Lalu empat orang atlet terjun payung yang membawa spanduk bergambar surili dan bertuliskan "Jabar Kahiji Jabar Ngahiji" (Jabar Pertama Jabar Bersatu) mendarat di sebelah panggung utama. Selanjutnya Deddy Mizwar, Wakil Gubernur Jawa Barat melepaskan tembakan dan disusul dengan atlet panahan yang melepaskan anak panahnya, sebagai tanda diresmikannya acara ini. 1.500 balon pun diterbangkan ke langit.

Acara yang berlangsung selama dua hari ini, Sabtu-Minggu 10-11 Oktober 2015, dimeriahkan dengan berbagai penampilan kesenian dan atraksi. Bintang tamunya menarik, ada Maliq & D'Essentials, Yovie & Nuno, juga Isa Raja. Ada acara Nonton Bareng pertandingan Persib juga loh.

Festival kuliner sih sudah pasti ada. Namun, yang lebih asyik lagi, ada sport exhibition juga. Terdiri dari 44 cabang olahraga dan 10 cabang olahraga ekshibisi. Selain memamerkan properti dan piala-piala, ada juga beberapa stand yang menyediakan atraksi dan permainan seru. Saya yang sebenarnya enggak pernah tergila-gila dengan olagraga, jadi ikut terbawa suasana.



Atlet dan ofisialnya pun ramah-ramah pula, jadi saya dan suami enggak sungkan untuk mengajukan berbagai pertanyaan. Katanya mereka (atlet-atlet) ini sudah mulai ikut bergabung dan berlatih sejak usianya masih seumur Jav. Membuat saya bertekad untuk secara intensif segera mengenalkan Jav pada berbagai macam kegiatan, termasuk olahraga). Supaya lebih cepat kelihatan minatnya ke mana.

Setelah capek keliling-keliling, baru deh dilanjutkan dengan wisata kuliner. Selain mencicipi beberapa camilan yang dijual di stand kuliner, enggak lupa kami mampir juga ke kantin Gedung Sate. Kangen sama gule kambingnya :D Sudah kenyang, kami pun langsung pulang. Sedihnya, enggak sempat foto bareng sama surili :(


Semoga PON XIX berlangsung dengan lancar. Semoga Jawa Barat bisa jadi juara. Dan yang paling penting, semoga atlet-atletnya terus didukung oleh pemerintah.

Salam olahraga! ;)

Thursday, October 8, 2015

14 Years My Life with XL


Awalnya...
14 November 2001, ulang tahun saya yang ke-17 merupakan hari pertama saya menggunakan nomor XL. 08182277xx, 10 angka dan mudah dihafal, cantik deh :D Waktu itu, orang tua saya memberi pilihan, mau pesta ulang tahun atau ponsel. Saya memilih ponsel dong, hadiah yang bisa digunakan untuk jangka panjang, hehehe....

Ponselnya baru, sedangkan nomornya sih bukan baru, nomor bekas ayah saya. Tapi walaupun bekas, saya tetap setia menggunakannya sampai sekarang loh. Yup! Hingga detik ini. Berarti hampir 14 tahun. Setia banget kan saya ;)

Pernah hilang...
Selama 14 tahun, saya belum pernah merasakan pengalaman buruk ketika menggunakan nomor XL. Oleh karena itu, meskipun sempat hilang karena ponselnya pernah dicuri di musala kampus, saya langsung mengurusnya supaya bisa tetap menggunakan nomor yang sama.

Makanya, saya suka heran sama orang yang sering gonta-ganti nomor ponsel. Karena bagi saya, nomor ponsel termasuk identitas penting yang enggak harus diganti kalau enggak perlu-perlu amat. Selain itu kalau saya gonta-ganti nomor kontak, kasihan dong ketika ada mantan (ups), teman, atau kenalan yang mau meminta tolong atau malah mau memberi pekerjaan :p Lagipula, untuk apa mengganti nomor kalau saya merasa sangat nyaman dengan nomor XL ini.

Kesan-kesannya...
  • Setia menjadi saksi bisu perjalanan hidup saya. Bayangkan hal-hal apa saja yang terjadi sejak 14 tahun lalu. Sejak saya masih pacaran ala-ala cinta monyet hingga sekarang sudah menikah dan mempunyai seorang anak. Sejak saya masih SMA hingga sekarang sudah menjadi emak blogger kece. Sejak saya menggunakan ponsel berbasis Java hingga sekarang menggunakan smartphone berbasis Android. Sejak jaringan internetnya masih GPRS hingga sekarang sudah 4G LTE. Sejak komunikasi hanya melalui telepon atau SMS hingga sekarang sudah ada Whatsapp dan kawan-kawannya. Seandainya semua percakapan baik melalui telepon, SMS, atau Whatsapp melalui nomor XL ini bisa disimpan dan didengarkan/dilihat kembali, tentu akan menjadi album kenangan yang sangat berharga. Ada cerita suka, duka, kebahagiaan, kekecewaan, kesuksesan, kegagalan, tugas kuliah, pekerjaan, hobi, cinta yang berbalas, juga cinta yang enggak berbalas, hihihi.... Lengkap deh.
  • Provider yang bisa diandalkan. Sinyal XL enggak pernah mengecewakan. Bukan hanya di kota besar tapi juga di kota kecil. Waktu masih kuliah dan bekerja dulu, saya sering melakukan survei ke daerah-daerah. Mulai dari yang terdekat, Kabupaten Garut dan Kabupaten Gunungkidul, hingga yang berada di luar Pulau Jawa seperti Kabupaten Limapuluh Koto di Sumatera atau Kabupaten Buol di Sulawesi. Alhamdulillah masih bisa berkomunikasi dengan keluarga di rumah.
  • Jaringan internet yang selalu lancar. Sejak ponselnya masih jadul, yang keypad-nya bukan 'qwerty', saya sudah menyenangi mobile blogging. Menulis draft di aplikasi Memo, lalu mempublikasikannya melalui browser. Apalagi sekarang, setelah menggunakan smartphone. Segala macam aplikasi untuk mobile blogging dan social media mudah untuk dipasang di ponsel. Namun apalah artinya ponsel canggih tanpa jaringan internet yang lancar? Untungnya, selama menggunakan paket HotRod Bulanan, akses saya terhadap internet selalu mulus. Bahkan bisa menjadi salah satu pemenang ketika mengikuti lomba live tweet di Makassar dulu.
  • Isi ulang pulsa yang sangat mudah. Awalnya sih saya mengisi ulang pulsa kartu prabayar XL ini menggunakan voucher pulsa. Tapi setelah bekerja dan mempunyai penghasilan sendiri, saya membuka tabungan di BCA, sekaligus memanfaatkan fasilitas M-Banking-nya juga. Sejak saat itu, mengisi pulsa menjadi sangat mudah. Cukup SMS ke 8889 serta menuliskan 4 digit PIN dan jumlah pulsa yang diinginkan, maka pulsa pun langsung dikirim ke nomor saya dan biayanya dipotong dari saldo rekening di Bank BCA. Praktis sekali. Enggak perlu ke konter pulsa dan enggak perlu mengeluarkan biaya SMS, gratis.
  • Pelayanan customer service yang menyenangkan. Karena jarang bermasalah, saya baru dua kali berhubungan dengan customer service XL. Pertama kali ketika ponsel saya hilang dan saya meminta untuk tetap menggunakan nomor yang sama. Yang kedua ketika tanpa sengaja saya mengunci nomor PIN atau PUK ya, lupa hehehe.... Petugasnya melayani dengan sangat efektif, namun tetap ramah.

Hari ini....
8 Oktober 2015, XL sudah berusia 19 tahun loh. Wah, sudah semakin dewasa. Selamat ulang tahun ya! Semoga sukses selalu.... Semoga tetap setia dan selalu bisa diandalkan untuk menemani perjalanan hidup konsumen-konsumennya :)


Wednesday, October 7, 2015

Gedung Sate, Ikon Kebanggaan Jawa Barat di Kota Bandung


Teman-teman pasti tahu Gedung Sate dong? Ikon kebanggaan masyarakat Jawa Barat yang berada di Bandung. Setiap hari, bukan hanya pada hari libur, bahkan pada hari kerja pun pasti ada saja wisatawan yang sengaja mampir ke kantor pusat Pemerintahan Provinsi Jawa Barat ini untuk berfoto di halamannya. Nah, bagi teman-teman yang mau mampir ke Gedung Sate, saya kasih tahu nih, berfoto di depan Gedung Sate sih sudah biasa. Berfoto di menara Gedung Sate, baru luar biasa. 

Belajar Mengenal Huruf

Balita Mengenal Huruf
Saya pernah membaca bahwa...
Otak kanan anak yang mengontrol empati, intuisi, kreativitas, dan fungsi-fungsi kritis lainnya enggak berkembang semudah otak kiri di fase berikutnya (setelah 6 tahun). Sehingga, fungsi-fungsi inilah yang sebenarnya lebih penting untuk diasah di tahap awal perkembangan otaknya (golden age, 0-6 tahun). 
(Membangun Sekolah yang Dicintai Anak, halaman 51)

Makanya, saya santai-santai saja enggak terburu-buru mengajarkan calistung pada Jav, toh usianya masih 4 tahun. Kenapa? Karena saya merasa sayang saja kalau periode sensitif tersebut dihabiskan untuk mempelajari hal-hal yang justru sebenarnya akan lebih mudah dipelajari oleh anak ketika usianya sudah 7 tahun. Tentu saja dengan didahului oleh stimulasi yang tepat (pracalistung) selama masa golden age tersebut. Misalnya nih, daripada langsung mengajarkan anak untuk menulis huruf, lebih baik memberikan stimulasi dulu untuk melatih motorik halusnya dan menguatkan otot-otot jarinya (menjumput, menggunting, meremas, dan lain-lain).

Namun, bukan berarti juga saya enggak mengenalkan huruf dan angka sama sekali. Saya mengenalkan huruf dan angka dengan syarat:
  • Dilakukan dengan cara yang menyenangkan (sambil bermain). Karena dunia anak adalah dunia bermain.
  • Dilakukan tanpa paksaan. Kalau Jav sedang bosan atau enggak mood ya sudah.

Praktiknya kira-kira begini:
  • Ketika usia Jav 1 tahun, saya membelikannya puzzle huruf. Tujuan utamanya sih untuk melatih kognitif dan motorik halus, tapi ada bonusnya jadi mengenal huruf juga.
  • Setelah sudah agak besar dan mulai menampakkan ketertarikan pada mainan mobil-mobilan, saya membuatkannya alas bergambar jalan dengan bentuk huruf. Versi aplikasi games di ponselnya juga ada loh. Tujuan utamanya untuk melatih motorik halus, tapi berbonus mengenal huruf juga.
  • Ketika usia Jav lebih besar lagi dan mulai hafal huruf-huruf apa saja yang menyusun namanya, saya meminta dia untuk menggunting, menyusun dan menempel huruf-huruf tersebut. Tujuan utamanya untuk mengenal bentuk dan warna, melatih motorik halus, melatih kekuatan jari, serta melatih koordinasi tangan, tapi lagi-lagi mendapat bonus mengenal huruf juga.

Nah, sekarang, Jav enggak hanya tertarik dengan huruf-huruf yang menyusun namanya saja. Masih terkait dengan minatnya yang besar terhadap mobil nih. Apabila dulu, Jav hanya bisa mencocokkan merk dan bentuk mobil. Tunjuk salah satu mobil yang ditemui di jalan, Jav pasti bisa menyebutkan merk dan tipenya, hihihi.... Kini dia sedang senang menyebutkan huruf awal merk mobil. Misalnya Honda dari H, Daihatsu dari D, Toyota dari T, dan lain-lain.


Akhirnya, saya belikan saja Jav mainan magnet berbentuk huruf. Supaya Jav lebih akrab lagi dengan huruf. Berikut cara memainkannya:
  • Jav melihat huruf-huruf yang menyusun merk mobil di bagian bawah mainan diecast-nya. Die cast mobil-mobil yang sering terlihat bentuk aslinya di jalan. Kalau diecast Lamborghini, Jav belum mau. Padahal kan keren ya, hihihi....
  • Jav menyebutkan huruf-huruf tersebut satu per satu.
  • Jav kemudian menyusun ulang huruf-huruf tersebut menggunakan magnet huruf di kulkas.


Yeay! Dengan tema yang Jav sukai, kegiatan pracalistungnya terlaksana dengan mulus ;)

Tuesday, October 6, 2015

Keripik Mi

Mungkin saya termasuk orang tua yang egois. Sejak kecil, saya selalu membiasakan Jav untuk menyantap makanan yang sehat. Padahal saya sendiri, paling hobi makan makanan yang kurang sehat :p


Sunday, October 4, 2015

Nyarios Sunda, Ah...

Apa bahasa ibu teman-teman?

Kalau saya, kapanpun dan di manapun selalu setia menggunakan Bahasa Indonesia, termasuk di rumah. Padahal ayah saya keturunan Sunda-Jawa. Begitu juga dengan ibu saya yang asli Sunda. Di rumah, mereka biasa berkomunikasi mengggunakan Bahasa Sunda. Tetangga-tetangga di sekitar rumah menggunakan Bahasa Sunda. Saudara-saudara juga menggunakan Bahasa Sunda.

Namun entah bagaimana awalnya, saya dan adik saya malah selalu menggunakan Bahasa Indonesia. Yang membuat kami terlihat agak Nyunda hanya selipan kata teh, mah, dan tea dalam pemakain kalimat sehari-hari :D

Dulu, ketika kami masih sekolah, ibu saya sempat menginisiasi penggunaan Bahasa Sunda (dan Bahasa Inggris) di rumah setiap satu minggu sekali. Jadi, hari Sabtu minggu pertama kami berkomunikasi menggunakan Bahasa Sunda, kemudian hari Sabtu minggu kedua kami berkomunikasi menggunakan Bahasa Inggris. Begitu seterusnya. Tapi sayang, enggak berjalan. Saya dan adik saya lebih memilih untuk diam daripada harus berbicara menggunakan Bahasa Indonesia atau Bahasa Inggris :p

Kalau mendengar orang-orang berbicara Bahasa Sunda sih, saya mengerti apa maksudnya. Tapi kalau saya sendiri yang berbicara, butuh waktu agak lama untuk berpikir terlebih dulu. Karena dalam Bahasa Sunda, penggunaan kata untuk bawahan, untuk teman, untuk orang dewasa, untuk diri sendiri, berbeda-beda. Mengucapkannya pun terasa canggung. Akhirnya, daripada salah, ketika ditanya menggunakan Bahasa Sunda, saya menjawab dengan Bahasa Indonesia, huhuhu....

Hingga kemudian saya menikah dengan suami yang keluarganya Nyunda sekali. Beberapa kali saya mendapatkan saudara-saudara suami terheran-heran dengan gaya bahasa saya. Orang Sunda dengan ibu yang cukup Nyunda dan ayah yang Nyunda banget (bahkan ikut bergabung dalam komunitas Nyarios Sunda), tapi sayanya malah enggak Nyunda sama sekali.

Jujur, saat itu saya merasa terintimidasi. Merasa seakan-akan disudutkan. Lah, suami saya yang Nyunda saja, kalau di rumah malah menggunakan Bahasa Indonesia setiap berbicara dengan saya dan Jav. Padahal, setelah mempunyai anak, saya mulai menyadari loh betapa pentingnya mengajarkan bahasa daerah pada anak. Agar anak mengetahui jati dirinya serta mencintai dan menjaga kebudayaan daerahnya. Plus, malu juga sama kaos Nyarios Sunda yang dikasih oleh ayah saya :))

Kaos Nyarios Sunda

Makanya, seminggu yang lalu, saya memutuskan untuk menggunakan Bahasa Sunda di rumah. Sambil mengajari Jav, sambil sayanya belajar juga. Memang sih masih sering canggung dan lupa, masih sering bertanya pada suami, kata ini apa Bahasa Sundanya. Harus punya kamus Bahasa Indonesia - Bahasa Sunda nih :p Tapi enggak apa-apa. Mudah-mudahan dengan banyak latihan jadi hilang canggungnya.

Sementara ini latihan di rumah dulu. Kalau sudah lancar, baru nanti dipraktikkan di luar rumah sama tetangga-tetangga, saudara-saudara saya, dan saudara-saudara suami ;)

Kalau teman-teman, biasa menggunakan bahasa apa di rumah? Bahasa nasional, bahasa daerah, atau Bahasa Inggris dan Bahasa Arab? :D

Saturday, October 3, 2015

Jav 4 Tahun 9 Bulan



  • Udah bisa main gasing yang terbuat dari bambu.
  • Udah bisa membuat cerita dari gambar yang dibuatnya. Alhamdulillah.... Soalnya selama ini Jav enggak suka menggambar.
  • Akhir-akhir ini lagi senang mengajak main sepeda pagi atau lari pagi.
  • Nangis sesenggukan kalau saya ketiduran sebelum membacakan buku untuknya :))